32. Last Chance

5.5K 786 52
                                    

Donghan masih melihatmu dari meja cashier, berdiri di sana hanya diam dan memperhatikan semua gerak-gerikmu.

"Diliatin aja, gak diajak ngobrol?"

"Diajak ngobrol apa lagi, Kak Yebin? Kayaknya udah gak ada yang perlu gue omongin," kata Donghan.

"Sampai kapan lo diem aja?"

"Terus gue harus gimana?"

"Ya lo bilang kalau lo suka sama dia, secara langsung. Diem mulu, cupu ahh," ledek Yebin.

"Lo tau gue udah gak punya kesempatan untuk dapetin dia."

"Ya paling enggak dia tau langsung dari lo. Bukan dari orang lain."

"Iya iya dasar bawel. Gue ajak jalan lah dia nanti."

"Lah nanti? Ya sekarang lah bego!"

Yebin yang sudah tak tahan melihat sikap penakut Donghan langsung menghampirimu yang sedang merapikan meja.

"Y/N, sore ini ada acara?" Tanya Yebin.

"Gak kok. Kenapa?"

"Itu, si Donghan mau cari kado buat sepupunya di Korea. Bingung dia mau beli apa. Aslinya dia minta tolong aku tapi aku ada janji sama temenku nanti. Mau nemenin dia gak?"

"Kenapa kamu yang nanya? Kok gak dia sendiri?"

"Tau tuh bongsor, penakut banget. Gak enak sama kamu katanya."

Kamu segera menghampiri Donghan yang lagi pura-pura sibuk dengan ponselnya.

"Iya, nanti aku temenin beli kado."

.
.
.
.
.

Kamu berjalan-jalan di mall selama 3 jam dan apapun yang kamu sarankan selalu ditolak oleh Donghan. Kamu saranin beli topi, katanya gak penting. Beli agenda lucu, katanya sudah punya. Beli baju, katanya takut gak cocok. Beli makanan katanya sepupunya gak suka ngemil. Lama-lama kamu sebel, katanya dia minta tolong kamu yang pilihin tapi dia selalu gak setuju sama pilihan kamu. Rasanya kamu ingin mendorong tubuhnya ke rawa-rawa terdekat.

"Capek aku muter mulu," keluh Donghan.

"Ya capek kan karena kamu sendiri. Udah dipilihin kadonya masih aja mau cari yang lain."

"Jangan ngambek. Jelek tau."

"Bodo amat!"

Kamu meminum ice americano kesukaanmu sambil duduk di samping Donghan yang sedang menikmati sekaleng minuman bersoda yang baru saja ia beli dari vending machine.

Sebelumnya kamu bukanlah seorang penikmat kopi, tapi entah kenapa saat kamu pergi ke cafe bersama dengan Longguo beberapa waktu yang lalu, kamu mulai tertarik dengan kopi. Awalnya kamu iseng mencicipi ice americano milik Longguo, ternyata itu enak. Dan berakhirlah denganmu yang semakin menyukai kopi saat ini.

"Ke arcade game yuk!" Ajak Donghan.

"Ihh kadonya belum dapet juga."

[✔] Papa ❌ Lai GuanlinWhere stories live. Discover now