05. Pilihan

12.9K 1.6K 44
                                    

Guanlin masih berbaring dengan paha Qiaolian sebagai bantalannya sambil mendengarkan musik klasik. Guanlin pernah membaca sebuah artikel di internet kalau musik klasik bisa meningkatkan kecerdasan bayi dalam kandungan, makanya dia memutar lagu itu di rumah sambil baca komik.

"Hasil periksa terakhir gimana?" Tanya Guanlin.

"Baik. Anak kita cowok katanya."

"Puji Tuhan. Berarti aku bisa ajak dia main basket dong," kata Guanlin antusias.

Qiaolian tersenyum saat melihat Guanlin begitu senang mendengar bahwa jenis kelamin anak mereka adalah laki-laki.

"Lin, kalau misal kamu disuruh pilih antara aku atau anak kita, kamu akan selametin anak kita kan?"

Guanlin bangkit dari posisinya dan menatap Qiaolian heran.

"Kamu kok bilang gitu sih?"

"Maksudku, kau tau bahwa ada kemungkinan saat aku melahirkan nanti akan ada salah satu di antara kami yang tidak selamat. Jadi... Ku harap kamu menyelamatkan anak kita dulu."

"Enggak. Aku gak akan biarin kamu atau anak kita pergi. Kita akan pergi ke rumah sakit terbaik biar kamu lancar lahirannya," kata Guanlin.

"Tapi, Lin. Aku hanya bilang..."

"Aku gak mau denger itu lagi. Lagi pula ngapain sih kamu tanya gitu? Jangan bikin aku takut dong," Guanlin kembali meninggikan suaranya di depan Qiaolian.

Gadis di hadapannya kini menitihkan air mata tanpa bersuara. Air matanya jatuh begitu saja saat mendengar Guanlin berteriak di hadapannya.

Semoga saja kamu benar, Lin. Aku takut apa yang dibilang dokter itu benar -Qiaolian

"Lian... Maaf, aku gak maksud untuk..."

Perkataan Guanlin terputus karena Qiaolian memeluknya secara tiba-tiba. Wanita itu menangis di pelukan Guanlin. Ia memeluk Guanlin dengan erat. Ia ketakutan saat ini. Sangat ketakutan.

Guanlin yang masih tak mengerti akan keadaan Qiaolian sekarang hanya bisa membalas pelukan Qiaolian. Sesekali ia membelai rambut panjang Qiaolian dengan lembut.

"Lian, kamu kenapa? Apa ada masalah?"

"Aku takut, Lin. Aku takut..." Lirih Qiaolian.

"Takut kenapa?"

"Takut kalau ada apa-apa sama..."

"Sstt... Udah gak usah dilanjutin," kata Guanlin lembut. "Aku ada di sini buat kamu, buat anak kita. Kamu gak perlu takut. Percaya sama aku."

Qiaolian hanya mengangguk sambil mempererat pelukannya pada Guanlin.

"Kalau ada apa-apa, please bilang ke aku. Aku emang bukan cowok yang sempurna, tapi aku akan usahain buat jadi suami yg baik untuk kamu sama ayah yang baik buat adek."

.
.
.
.
.

TBC



A/N

Gue lagi sumpek gengs

Selesaiin work ini dulu aja kayanya gue sebelum publish versi yang lain

Entah kenapa enak bikin punyanya Guanlin daripada yang laen

[✔] Papa ❌ Lai GuanlinOnde histórias criam vida. Descubra agora