13. Apartemen

8.2K 1K 73
                                    

A/N

Mumpung ada inspirasi

Cuss buka wattpad

Jangan lupa vote dan comment yaaaaa

Buat Irene Red Velvet ini senang 😁

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya kamu sampai di apartemenmu.

"Lain kali aku naik bus aja kayanya," katamu sambil mengembalikan helm pada Donghan.

Kamu bersin sekali setelah turun dari motor Donghan. Pasalnya di udara yang dingin seperti ini Donghan nekad memacu motornya dengan kecepatan tinggi sehingga kamu makin kedinginan. Kamu tipe orang yang gampang sakit jika sudah kena cuaca dingin sehingga kamu langsung masuk angin.

"Hehehe maaf maaf. Nih buat kamu," kata Donghan sambil memberikan sebotol vitamin padamu. "Minum habis makan. Jangan lupa."

"Iya, bawel."

Donghan mengusak kepalamu gemas sambil tersenyum.

"Heh gak sopan," kamu melotot ke arah Donghan yang masih duduk di motornya.

"Kamu pantes digituin. Terlalu imut."

"Imutan Kak Kenta sama Justin."

"Kenapa malah ngomong random gini? Udah masuk sana."

"Ya kamu pulang dulu lah."

"Aku gak akan pulang sampe kamu masuk ke dalam apartemen."

"Kaya orang pacaran aja. Udah kamu pulang dulu sana."

"Anak kecil dibilangin. Udah sana masuuukkk..." Kata Donghan sambil mendorong pelan tubuhmu.

"Heh yang anak kecil itu kamu ya. Cuma badan kamu aja yang bongsor, umur masih tuaan aku."

"Sampe kapan mau bertengkar kaya gini? Udah diliatin orang tau." Donghan merapikan ponimu sekali lagi. "Ngalah aja udah aku. Aku pulang."

Donghan kembali menyalakan motornya. Kamu melambaikan tangan dibalas dengan anggukan lemah dari Donghan yang kemudian memacu motornya meninggalkan apartemenmu. Kamu segera masuk ke dalam apartemen setelah memastikan bahwa Donghan benar-benar sudah pulang.

.
.
.
.
.

Kamu segera membersihkan diri dan berkutat dengan buku-bukumu. Sebuah tugas membuat laporan mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap curah hujan membuatmu sibuk untuk mempersiapkan tugas itu dengan baik.

Tak lama kemudian ponselmu berbunyi. Kamu melepas kacamatamu dan meletakkannya di meja belajar. Kamu meraih ponselmu lalu melihat sebuah pesan yang masuk.

Kim Donghan
Sudah tidur?

Y/N
Belum
Kenapa?

Kim Donghan
Hanya tanya

Y/N
Kurang kerjaan

Kim Donghan
Sedang apa?

Y/N
Buat laporan

Kim Donghan
Tentang?

Y/N
Meteorologi
Perubahan iklim dan hal-hal semacamnya

Kim Donghan
Aku mengganggu?

Y/N
Aneh saja
Sejak kapan kamu jadi suka chat gak penting kaya gini

Kim Donghan
Bosen
Mau temenin aku jalan-jalan?

Y/N
Ini sudah malam
Nanti aku dicari Yebin
Dia belum pulang

Kim Donghan
Dia kan sudah besar

Y/N
Nanti dia khawatir
Mungkin lain kali
Maaf

Kim Donghan
Baiklah
Tapi kau harus janji, ok?

Y/N
Iya

Kim Donghan
Sudah belajar sana

Read

"Ini apaan sih? Donghan akhir-akhir aneh."


Kamu segera beranjak menuju dapur dan mengambil segelas air dingin untuk melepaskan dahagamu.

.
.
.
.
.

Donghan tersenyum tipis lalu melemparkan ponselnya ke arah tempat tidurnya. Dia melepaskan bajunya dan mengganti pakaiannya dengan piyama yang nyaman sebelum tidur. Dia berusaha menahan senyumnya saat bayang-bayang wajahmu kembali teringat olehnya.

Ya, Kim Donghan menyukaimu. Namun, dia tak mau blak-blakan soal perasaannya padamu untuk saat ini. Dia tak mau kamu menjauh karena tidak nyaman setelah tau kalau dia memiliki perasaan yang lebih terhadapmu. Dia tidak mempermasalahkan jika kamu masih menganggap dia sebagai seorang adik karena dia yakin akan ada saatnya bagimu untuk mencintai Donghan sebagai seorang pria yang ingin memiliki hubungan yang lebih serius denganmu.

"Y/N, tunggu ya. Setelah aku lulus nanti aku akan segera melamarmu."

.
.
.
.
.

TBC

[✔] Papa ❌ Lai GuanlinWhere stories live. Discover now