#17 : LIE

111 12 11
                                    

Saat itu aku hanya mengikuti laki-laki mencurigakan itu tanpa ada keraguan sama sekali. aku merasa bahwa lelaki ini memiliki sejuta keunggulan yang akan membuatku menjadi yang terkuat. Apakah benar kalau eomma meninggalkanku? Apa eomma memang ingin membuangku?

"Tentu saja," seru lelaki itu seperti mendengar apa yang aku katakan dalam hati. "Tentu saja eommamu bermaksud untuk membuangmu. Itu kenapa beliau memasukkan banyak baju dalam tas yang kau bawa. Dan jajan itu, SNICKERS, kan? Makanan mahal yang diberi olehnya hanya sebagai salam perpisahan. Setidaknya uangnya habis untuk membelikanmu itu, hanya sekali seumur hidupnya."

Aku tidak mengerti tentang apa yang ia katakan, jadi aku hanya diam dengan terus mengikuti langkahnya memasuki terowongan yang gelap dan kering. "Dengan kata lain, itu adalah SNICKERS pertama dan terakhir dari eommamu, mengerti?" ia berhenti melangkah dan berbalik badan untuk menyampaikan itu padaku.

J L E B ! ! Dan hanya dengan itu aku mengerti semuanya. Eomma memang membuangku, eomma tidak lagi menginginkanku, eomma hanya ingin memberi pemberian terakhirnya dengan jajanan mahal. Brengsek! Apakah aku bisa membenci eomma!?

K R U U K ! ! Perutku berbunyi, sebelumnya aku juga mengalami ini dan ini menandakan aku harus memakan sesuatu, tapi apa? Hanya SNICKERS yang ada di tanganku saat ini, apakah aku harus memakan ini?

"Jangan makan itu, sebelumnya kita harus bekerja kalau kau ingin makan. Ya! Kita sudah sampai!" laki-laki itu merentangkan tangannya dan di hadapan kami ada sekitar 5 orang dewasa dan dua anak kecil sama sepertiku.

"Aku tidak bekerja, bagaimana caraku untuk menghilangkan suara di perutku ini?" aku mulai bertanya untuk mengatasi masalahku.

"Ya, kau cukup mengambil milik seseorang dan menjadikannya sebagai milikmu. Ada dua kemungkinan dalam melaksanakan pekerjaan ini tapi sama-sama dimulai dengan sembunyi-sembunyi atau tidak menimbulkan keributan. Pertama jika tidak ada yang menyadarinya bersikap tidak terjadi apa-apa dan segera pergi tanpa menimbulkan kecurigaan. Kedua jika ketahuan segera lari ke dalam celah celah bangunan, berbelok sebanyak yang kau mau untuk menghindari kau tertangkap. Mengerti?"

Aku terdiam dan menelengkan kepalaku. Segera saja laki-laki tadi menutup wajahnya dan ekspresi setengah kesal. "Intinya ini disebut mencuri atau mencopet. Kau akan melakukan pekerjaan pertamamu besok, jadi hari ini aku akan membayari makananmu dulu. Ayo, aku kenalkan dengan orang-orang di sini." Paman itu mengganggam tanganku dan menuju paman yang lain.

"Katakan siapa namamu," suruh paman itu.

"Namaku Kim Taehyung," jawabku dengan jujur.

"Mulai saat ini dia akan menjadi bagian dari kita, selamanya akan menjadi bagian dari kita, apapun yang teradi."

Flashback off...

"KIM-TAE-HYUNG!" teriak seseorang di depanku yang membuatku terkejut.

"Park Jimin!?" balasku.

"Aigo, kau kenapa? Aku sudah memanggilmu hampir sepuluh kali dan kau baru menjawabnya!? Sudahlah ayo kita pergi, bis akan datang dalam lima menit!" Jimin menarik tanganku menuju halte bus dekat kedai BBQ tempat aku bekerja sekaligus tempatku tinggal.

Dalam perjalanan kami membahas banyak hal tentang apa yang akan kami lakukan di sana, tidak terlalu penting tapi penting untuk didengarkan. Jimin itu anaknya mudah merajuk, jika aku tidak mendengarkannya dia akan banyak menuntut dan membuatku kerepotan.

Tiga puluh menit kemudian kami sampai di taman bermain kota. Selama aku menoleh ke kanan dan ke kiri yang aku lihat hanya sepasang kekasih yang bergandengan memasuki kawasan taman bermain. Ada yang memakai baju kembar atau couple, topi couple, dan sebagainya.

Where's My WINGS [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu