Enigmatic 16 - Sweet

24.3K 1.5K 597
                                    

"Sahabat itu orang yang ngesot bareng lo! Bukan orang yang maksa naik mobil punya lo!"

***

"Jangan! Biar aku yang beresin!" kekeuh Salsa menarik kopernya.

Aldi tampak tidak peduli. Ia merampas koper Salsa dengan sedikit kasar. "Kenapa? Kamu nyembunyiin sesuatu?"

"Nggak! Cu-cuma..." kedua mata Salsa membesar. "JANGAN BUKA!!"

Salsa melompat dari tempatnya berdiri. Ia menduduki koper dari atas. Mencegah Aldi untuk membuka koper dengan paksa.

Ini privasi!! Tidak bisakah Aldi mengerti keadaannya!? Di dalam koper ini, banyak sekali milik Salsa yang tidak boleh di lihat, bahkan oleh pacar sendiri! Mengerti!?

"Aku mohon. Aku nggak bakal kabur lagi! Aku janji..." mohon Salsa. "Biar aku yang beresin, ya?"

Masih dengan wajah datar, Aldi menghembuskan nafas berat. Ia mengalah untuk kali ini.

Aldi bukanlah lelaki lugu yang tidak mengerti apa-apa. Ia tahu, Salsa sedang menyembunyikan 'barang-barang' yang selalu gadis itu pakai. Oh, ayolah! Aldi sudah melihat semuanya. Bra, celana dalam, kaos, juga bentuk roti tawar yang sering gadisnya pakai. Bahkan ia hapal betul jadwal bulanan Salsa. Lalu, apa yang harus ditakuti?

"Aku tunggu di luar kalau begitu."

Bunyi pintu tertutup setelahnya membuat Salsa bernapas lega. Ia mengelus dadanya. Kalau saja tadi Aldi berhasil membuka kopernya, Salsa yakin ia akan menanggung malu seumur hidupnya. Sampai kapanpun ia tidak akan berani memperlihatkan wajahnya di depan lelaki itu. Tidak akan pernah.

"Atau apa perlu aku potong kaki kamu?"

Setiap mengingat perkataan Aldi beberapa menit yang lalu, bulu kuduk Salsa merinding. Ia tahu lelaki itu tidak pernah main-main dengan perkataannya. Tapi memangnya Aldi setega itu?

Salsa mengambil beberapa bajunya yang sempat terlempar dari dalam koper. Merapihkan baju-baju dengan begitu telaten agar beberapa barang yang ia bawa pun bisa masuk ke dalam.

Sebenarnya, Salsa masih mau berbincang sedikit dengan Chika. Berterima kasih atas semua yang sudah gadis itu lakukan dan mungkin, Salsa bisa berkenalan dulu dengan kembaran Chika yang sama sekali belum ia temui.

Berbicara soal kembaran, Salsa yakin dulu pernah bertemu seseorang yang mirip dengan Chika. Namun ia lupa di mana dan kapan.

Apa tidak apa-apa pergi begitu saja tanpa berpamitan dulu? Rasanya kurang sopan jika Salsa melakukan itu. Chika sudah banyak membantunya. Apalagi tadi Salsa terpaksa membuka rumah Chika dengan kunci cadangan yang gadis itu berikan, tanpa memberitahu dahulu.

Secepat yang Salsa bisa, ia memasukkan seluruh benda miliknya ke dalam koper. Handuk, bedak, sisir, peralatan mandi, selimut dan semua benda miliknya. Setelah semuanya masuk, masih dengan sekuat tenaga Salsa menindih koper agar bisa di sleting. Cukup menguras tenaga memang. Entah apa yang Salsa pikirkan saat itu hingga membawa peralatan sebanyak ini.

Salsa sekali lagi menghembuskan napas panjang. Ia berusaha untuk rileks. Ia berusaha melupakan semua perkataan Arka tadi. Salsa tidak mau bertingkah aneh di depan Aldi seolah ia mengetahui sesuatu. Aldi tidak boleh tahu apa yang Arka ceritakan padanya. Sampai kapan pun Aldi tidak boleh tahu atau Salsa akan merasa sangat bersalah karena sudah terlalu jauh melangkah. Jika saja dia mendengar perkataan Cholik untuk mundur waktu itu, mungkin...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EnigmaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang