Enigmatic 10 - Plan

17K 1.2K 32
                                    

"Kalau kamu tidak ingin menjelaskan apapun, maka aku yang akan mencari tahu sendiri."

***

Rasanya Salsa ingin menjedotkan kepalanya berulang kali ke dinding. Apa yang barusan Aldi katakan? Mencintai? Sungguh bualan apa lagi ini?

Kedua tangan Aldi yang semula meremas kuat bahu Salsa, kini terlepas. Ia berbalik, memunggungi Salsa sambil mengacak rambutnya frustasi.

Suasana berubah tegang. Beberapa pengunjung tidak menanggapi dan sisanya mulai bergosip ria. Tentang pasangan yang tidak tahu tempat. Tentang pasangan yang mungkin sudah di ujung tanduk.

"Bualan apa lagi ini?" kekehan tiba-tiba saja keluar dari bibir Salsa. "Kenapa kamu nggak berhenti? Ini mulai sakit banget, Aldi."

Aldi berbalik dan menatap sepasang mata di depannya. "Kalau memang kamu mencintai aku, kamu nggak mungkin punya pacar selain aku. Apa aku salah??"

Keterdiaman Aldi menambah rasa sakit di hati Salsa. Jauh di dalan sana, Salsa sempat berharap Aldi menyangkal. Ia akan percaya. Walaupun hanya kebohongan, ia akan percaya. Tetapi harapan tetaplah harapan. Terlalu tabu untuk diwujudkan. Terlalu indah untuk terjadi.

Kenapa ia harus terjebak dalam hubungan mengenaskan ini? Hubungan yang seharusnya berisi dua orang saling menyayangi.

Apakah terlalu sulit untuk Salsa mendapatkan kasih sayang sebesar rasa sayangnya pada lelaki itu? Apa begitu sulit ia mendapatkan kesetiaan walau dirinya hanya gadis biasa?

"Aku selalu nerima semuanya," ucap Salsa dengan suara bergetar. "Dari 6 bulan yang lalu, aku selalu nerima kalo aku bukan satu-satunya pacar kamu!"

"Salsa..." Aldi berusaha meraih tangan Salsa, namun ditepis begitu saja.

"Aku nggak pernah minta apa-apa. Aku nurut sama kamu. Aku lakuin apa yang kamu suruh! Aku bersumpah nggak pernah main api di belakang kamu. Bahkan cuma mikir tentang itu aja nggak pernah!" Tanpa sadar Salsa meninggikan nada suaranya. "Sedangkan kamu!? Kamu bahkan punya pacar lain selain aku! Sekarang ...kamu nyuruh aku buat setia?"

Aldi mengerutkan keningnya. "Kamu salah."

"Aku salah??" Salsa membulatkan kedua matanya. "Aku salah dibagian mana??"

Aldi mengepalkan tangannya. "Kamu nggak tau apa-apa."

"Karena aku nggak tau, makanya aku nanya kamu!! Tapi kamu nggak pernah mau jelasin sedikit pun tentang itu, iya kan!?"

Lagi-lagi Aldi terdiam. Jelas sekali jika sosok lelaki didepannya ini tidak mau menjelaskan apa-apa. Ia terkekeh dengan begitu menyedihkan. "Nggak. Ini bukan salah kamu. Ini murni salah aku."

Ini salahnya karena tidak mendengarkan logikanya yang sudah menolak dengan jelas kehadiran Aldi. Ini salahnya yang selalu menerima semua perhatian Aldi dengan pipi bersemu merah. Ini salahnya yang berani terbang dengan hati berbunga-bunga tanpa tahu yang sebenarnya. Ini salahnya yang sudah menjadikan lelaki ini sebagai pacarnya.

Ini semua salah Salsa sejak awal.

Kenapa untuk menjalani suatu hubungan harus sesakit ini? Apa harus Salsa akhiri saja? Bertahan pun untuk apa?

EnigmaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang