Enigmatic

Enigmatic 1 - Help Me!

"Gadis lemah berpasangan dengan laki-laki iblis, apa bisa bahagia?"

***

Aldi Angkasa Prayugo.

Laki-laki dengan rahang kokoh juga garis wajah campuran Eropa-Indonesia. Pemimpin sekaligus pendiri geng paling ditakuti kalangan remaja maupun preman-preman terkejam.

Dia anak dari pendiri dua sekolah swasta. SMA Arwana dan SMA Nirwana. Laki-laki playboy yang mempunyai banyak pacar di sana-sini. Kabar burung yang terdengar, Aldi bisa menggandeng lima gadis sekaligus dalam sehari. Dan semua gadis itu adalah pacarnya. Dari kalangan atas dan menengah.

Aldi termasuk tipe laki-laki yang benar-benar tidak mau ambil pusing dengan semua pacarnya. Kalaupun dia menemukan salah satu di antara mereka berjalan atau berselingkuh dibelakangnya, Aldi sama sekali tidak peduli.

Berpacaran dengan laki-laki yang memiliki banyak pacar itu, sulit. Selain jadi rebutan, mereka juga harus tahan banting. Kadang, ada di antara mereka yang berniat untuk membuat Aldi cemburu. Entah itu dengan cara menggandeng laki-laki lain, atau hanya sekedar hangout. Namun bukannya cemburu, Aldi malah tersenyum remeh. Bagi Aldi, semua gadis yang dipacarinya hanyalah kesenangan sesaat. Cepat atau lambat, laki-laki itu pasti akan mencampakkan mereka.

Ya. Mencampakkan mereka tanpa sedikitpun rasa iba, kecuali seseorang.

Gadis itu.

Entah sihir apa yang mempengaruhi Aldi sehingga ia bisa sefrustasi ini. Dia muak dengan segala perasaan sialan yang tengah menggerogoti setiap saraf tubuhnya. Tanpa sadar, Aldi sudah menjadikan gadis itu sebagai prioritas utamanya. Aneh. Dia pun bingung akan semua yang tengah terjadi.

Perlakuan Aldi terhadap gadis itu sungguh sangat berbeda dibandingkan dengan perlakuannya kepada pacar-pacarnya. Dulu Aldi sama sekali tidak peduli jika salah satu di antara pacarnya berjalan dengan lelaki lain, bahkan berselingkuh di belakangnya. Namun kali ini, melihat gadis itu tertawa lepas dengan lelaki lain saja sudah membuat darahnya mendidih. Aldi seakan ingin menguliti tubuh lelaki brengsek yang sudah berani mendekati gadisnya.

Gadisnya.

Hanya gadis itu yang ia anggap sebagai pacar. Pacar sesungguhnya dari puluhan pacar yang ia punya. Pacar yang tidak akan pernah ia biarkan pergi atau menghilang. Sekalipun, tidak akan pernah. Siapapun yang berani menyentuhnya, akan Aldi habisi. Dia tidak pandang bulu. Entah itu perempuan atau laki-laki. Entah itu muda atau tua. Di matanya, semua orang sama.

PLAAK!!

"Aldi!! Kamu apa-apaan sih!?" teriak gadis dengan sebelah pipi memerah.

Sekali lagi, Aldi melayangkan kedua tangannya. Menampar pipi yang masih mulus dengan polesan make-up tebal. Sungguh risih disaat ia masih bisa mencium serbuk-serbuk sialan itu.

Gadis itu memegangi kedua pipinya yang memerah. Air mata sudah tidak bisa tertampung lagi, dan akhirnya jatuh dengan deras. "KAMU KENAPA ALDI!?"

Gudang ini tentu saja kedap suara. Walaupun gadis itu berteriak sampai mati, suaranya tidak akan pernah terdengar. Dan Aldi turut berduka cita akan hal itu.

"KENAPA!? AKU PACAR KAMU!! BERANINYA KAMU NAMPAR CEWEK!! EMANG DASAR BRENGSEK!!"

Dan tamparan kali ini langsung membuat gadis itu tersungkur ke belakang, terjatuh tepat di atas lantai berdebu. Sudut bibirnya berdarah karena tamparan.

Senyum miring menghiasi wajah Aldi. Wajah laki-laki yang genap sudah 2 bulan mereka berpacaran. Namun selama itu, hubungan mereka sama sekali tidak terlihat seperti pasangan pada umumnya.