Enigmatic 15 - Strange

17.8K 1.4K 194
                                    

"Aku lebih suka kamu tidak memiliki kaki. Dengan begitu, kamu tidak akan pernah pergi kemanapun selain bersamaku."

***

Keterdiaman Salsa membuat Arka tersenyum sinis. "Itulah kenapa gue bilang lo nggak tau apa-apa tentang dia."

"Gi-gimana bisa?"

Arka menceritakan semuanya. Tentang bagaimana kedekatan Aldi dan Ardi. Bagaimana Ardi menghembuskan napas terakhirnya tanpa ditemani siapapun. Hanya ada Aldi dipangkuannya.

"Gue pribadi nggak tau apa penyebabnya. Cuma ay---bokap Aldi yang tau," Arka batuk. "Percuma ke psikolog. Aldi nggak menampakkan gejala apa-apa. Sudah lama nggak terlihat. Tapi dia muncul lagi 1 tahun yang lalu kalo gue nggak salah."

"Apa hubungannya sama cerita kakek Ardi?"

Arka menatap kedua mata Salsa. "Gue pikir semua ini berawal dari cerita tentang remaja 17 tahun yang menumbangkan 15 orang. Itu memang Ardi. Tapi sebenarnya bukan."

Salsa menelan saliva-nya. "Itu Mr. W?"

Arka mengangguk.

Jantung Salsa berpacu cepat. Kepribadian ganda? Aldi? Ardi? Mr. W? Jadi, tentang kenapa Gito juga menanyakan hal yang sama seperti 'menanyakan nama' itu tentang ini?

"Jadi lo mau ngomong kalo gue pacaran sama cowok yang namanya Aldi tapi ternyata bukan Aldi? Gitu??"

"Lo nggak kenal dia."

"Lo nggak tau apa-apa tentang dia."

"Selama kalian pacaran, sekali aja lo pernah nanya siapa nama dia?"

"Gue harap lo bisa nerima dia apa adanya."

"Dia berbahaya."

"Dia berbahaya," Arka tiba-tiba bersuara membuyarkan lamunan Salsa.

Kepalanya berdenyut untuk kesekian kali. Terlalu banyak info yang masuk ke dalam kepalanya. Rasanya ia ingin amnesia saja.

"Gue nggak tau apa yang udah lo perbuat. Apa yang terjadi sebenarnya, gue nggak tau," jelas Arka. "Tapi mereka suka sama lo. Baik Aldi atau ...kepribadian lain yang dia punya, mereka suka sama lo."

"Siapa?"

Mengerti maksud pertanyaan Salsa, Arka memalingkan wajahnya. "Nggak tau. Gue nggak tau pasti siapa. Seharusnya nggak kayak gini. Seharusnya dia nggak suka sama lo," lanjut Arka. "Tapi ada waktu di mana yang bareng sama lo itu bukan Aldi. Itu dia. Itu beneran dia. Kenapa dia nunjukin perlakuan yang sama ke elo?"

Napas Salsa sesak. Ia meremas sofa. Keringat dingin mengalir. Tiba-tiba ia merasa seluruh tubuhnya meriang. Gemetar. Ia sadar jika selama ini sifat Aldi berubah dengan sangat ekstrim. Salsa sempat berpikir Aldi memiliki ciri-ciri bipolar. Tapi ia langsung menyingkirkan pikiran itu. Bagaimana mungkin Arka tiba-tiba memberikan pernyataan ini? "Nggak mungkin. Gue kenal tatapan Aldi. Gue kenal tatapan dia. Nggak mungkin tatapan itu orang lain."

"Empat tahun lalu, Aldi punya Psikolog pribadi. Psikolog itu nyuruh Aldi warnai langit di kertas bergambar. Ini salah satu cara Psikolog bantu menangani psikis Aldi. Tapi dalam satu tahun itu, Aldi ngasih dua gambar yang beda. Dia nggak ingat sama sekali kalo sebelumnya dia udah selesai," Arka menatap langit-langit rumahnya. "Warna langit itu..."

EnigmaticTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang