15

4.6K 290 0
                                    

Kai dan D.O masih asik makan dalam satu piring. Mereka sedikit heran setelah melihat Sehun makan menggunakan tangan.

Seakan mengerti dengan keadaan itu, Sehun langsung menjelaskan. "Menurut sebuah artikel, makan menggunakan tangan itu lebih terasa nikmat,"jelas Sehun,singkat.

Dia merasa bangga, telah menjawab pertanyaan yang bahkan belum diutarakan oleh Kai ataupun D.O.

"Benarkah?"tanya D.O memastikan.

"Benar, coba saja,"dia tersenyum canggung,"sambil menunggu kalian makan, aku akan coba memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah Kai."

Kai dan D.O mengangguk, kemudian mencoba makan menggunakan tangan, sesuai dengan saran yang Sehun berikan. Sebelum mulai makan, mereka telah mencuci tangan terlebih dulu, agar kebersihan tetap terjaga. Sebab, kebersihan adalah jalan menuju hidup sehat.

"Jadi ... Lisa berangkat pukul 06:00 waktu Indonesia," Sehun tampak menerawang jauh, seolah dirinya adalah seorang cenayang, "perbedaan waktu antara Jakarta dan Seoul itu, kalau tidak salah, sekitar dua jam."

"Di Seoul, tepat pukul 08:00 ketika dia berangkat. Mungkin dia akan sampai setelah enam jam perjalanan. Artinya, dia akan sampai pada pukul 14:00 di Incheon Airport," Sehun mengusap wajahnya sekilas, "waktu di sini, Jepang dan Seoul itu sama. Kita bisa memanfaatkan itu,"jelas Sehun panjang lebar.

Penjelasan Sehun begitu panjang. Begitu panjangnya, sampai membuat Kai dan D.O tidak paham dengan penjelasannya. Mereka berdua justru memilih pergi untuk mencuci tangan, dan pergi meninggalkan Sehun yang masih bebicara sendiri.

"Jadi, apa yang bisa kita lakukan?"
tanya D.O, setelah duduk kembali di kursi makan.

"Kau masih memiliki waktu." Sebenarnya Sehun sedikit kesal dengan tingkah kedua Hyung nya itu, yang dengan seenak jidat meninggalkannya tanpa pamit di saat dirinya sedang serius menjelaskan.

"Waktu apa?" Kai berharap Sehun akan memberikan ide yang bermanfaat. Mengenal Sehun selama bertahun-tahun membuatnya sedikit merasa tidak yakin terhadap sang Maknae itu.

"Biar ku jelaskan,"Sehun menarik napas dalam-dalam,"kau bisa meminta izin kepada manager untuk pergi ke Seoul,"usulnya, singkat, padat dan mengagetkan.

"Tidak mungkin ...."Kai menganga, tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya.

"Mian." Sehun nyengir kuda, merasa tidak enak dengan hyung nya itu.

"Apa mungkin Kai bisa pergi?" ucap D.O tiba-tiba.

"Mungkin saja, kan? kan?"Sehun coba meyakinkan.

"Sore nanti, kita harus latihan untuk persiapan nanti malam bukan?"tanya D.O tidak yakin.

"Kau benar, tapi ... apa salahnya mencoba?"bujuk Kai cepat.

"Oke,"tuntas D.O, setuju.

Mereka bertiga sepakat, dan akan melakukan apa yang telah Sehun sarankan. Tanpa menunggu lama, mereka langsung pergi menemui manager untuk meminta Izin.

Ting tong,
Suara bel pintu kamar, yang ditekan oleh Sehun.

Tepat di samping tombol bel, terdapat sebuah kamera pemantau untuk melihat keadaan sekitar pintu kamar. Lebih tepatnya untuk mengetahui siapa yang tengah berada di sana.

Mereka bertiga melambai ke arah kamera. Tidak lama kemudian, sang manager langsung membukakan pintu.

"Annyeonghaseyo,"ucap mereka, seraya membungkuk memberi salam.

"Oh, Annyeonghaseyo."Sang manager langsung mepersilahkan mereka masuk ke dalam kamar.

"Silahkan duduk,"ucapnya, mempersilahkan ketiga idolnya duduk.

I'm Fine Oppa ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang