14

4.6K 280 2
                                    

Kai dan D.O bergegas untuk tidur. Sedangkan di tempat yang berbeda, Lisa sedang menyiapkan semua keperluannya ke dalam koper dan memastikan tidak ada barang yang akan tertinggal.

Entah kenapa,dia tiba-tiba teringat dengan gantungan Kunci yang pernah dia berikan pada Kai. Dia teringat janji Kai saat mereka berdua berada dalam satu panggung yang sama.

"Annyeonghaseyo, besok pagi adalah jadwal keberangkatanku ke Seoul. kuharap kau tidak lupa, dan ya kau harus menemuiku saat hari pertama ku di sana. Aku akan menghubungimu lagi nanti."
Lisa

"Aku akan memberitahu tempat dan jam berapa kita akan bertemu nanti."
Lisa

Kai sudah tertidur pulas. Dia tidak mengetahui ada pesan yang masuk ke Handphone miliknya.

ke esokan harinya________

Waktu sudah menunjukan pukul 04:30. Suara Alarm berbunyi bernadakan lagu Exo Power berbunyi dengan kencang.

Suara Alarm itu berasal dari Handphone milik Lisa. Dia memasang nada dering alarm dengan lagu Exo Power, karena itu adalah lagu kesukaannya yang kedua setelah Lagu PROMISE.

Dia adalah tipikal orang yang susah dibangunkan jika tertidur. Menurutnya, lagu POWER sudah sangat cukup untuk membangunkannya dari alam mimpi.

"Masih ngantuk...,"erang Lisa, terbangun dari tidurnya. Dia bergegas pergi ke kamar mandi.

Tepat pukul 05:00 dia dan ibunya akan pergi menuju Bandara karena jadwal keberangkatan pesawat  pada pukul 06:30 WIB. Jarak dari rumahnya ke Bandara memerlukan waktu satu jam. Bahkan bisa berjam-jam jika terkena macet. Jadi, lebih baik berangkat lebih awal daripada terkena macet.

Dalam perjalanan menuju Bandara, Lisa menghubungi Ayahnya melalui Videocall.

"Assalamualaikum Ayah,"
ucap Lisa dan ibunya berbarengan.

"Waalaikumsalam,"sahut Ayahnya ceria dari Layar Handphone.

"Yah, aku sama ibu udah di perjalanan ke Bandara."

"Iya, iya. Seneng banget kamu kayaknya,"
goda Ayahnya yang terlihat sedang duduk di ruangan kantor.

"Kan aku mau pergi ke Korea sama Ibu."

"Iya, nanti kalau udah sampai kabarin Ayah lagi. Terus jangan lupa, nanti di sana kamu coba cari-cari Universitas. Siapa tau ada yang cocok buat kamu."

"Tapi...,"ucapnya ragu.

"Tapi apa?"

"Aku gak mau kuliah jauh dari rumah." Alibi yang nampak pas untuk Lisa ucapkan. Karena alasan sebenarnya adalah, dia tidak ingin berjauhan dengan kedua orang tua nya.

"Iya ayah ngerti, dan gak akan pernah  maksa. Tapi buat mengejar masa depan, apa salahnya kita mencoba? hmm ... kamu ingat sebuah hadist gak?"

"Hadist apa?"balas Lisa,tidak semangat.

"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China."

"Yah, aku mau ke Korea, bukan China." Lisa memanyunkan bibirnya.

"Setidaknya, kesimpulan dari hadist itu, tuntutlah ilmu walau kamu harus pergi ke tempat yang jauh sekalipun."

"Siap, komandan,"balasnya menyetujui ucapan sang ayah.

"Tutup dulu telephone nya, yah? kerjaan ayah masih numpuk soalnya," ucapnya tidak enak.

"Oke, Yah."

"Hati-hati di jalan. Wassalamualaikum."

"Waalaikumsalam,"
jawab Lisa dan ibunya.

Setelah cukup lama, akhirnya Lisa dan ibunya sampai di Bandara pada pukul 06:02 WIB. Sembari menunggu waktu keberangkatan, mereka memanfaatkan waktu untuk sarapan terlebihdulu.

I'm Fine Oppa ( Completed )Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon