2

8.1K 487 7
                                    

tanpa menunggu lama, Syifa langsung mengetuk pintu dan mengucapkan Salam begitu sampai di depan kamar Lisa.

"Assalamualaikum,Lisa...,"

"Waalaikumsalam, iya masuk,"sahut Lisa dari dalam.

Klekk,
Pintu kamar terbuka.

"Ayo buruan, udah siap belum? udah jam sembilan lewat 10 menit nih."Syifa masuk kedalam kamar dan langsung dihadapkan dengan situasi bingung, begitu melihat raut bingung dari Lisa.

"Iya udah siap, tapi masih bingung."

"Bingung kenapa? ayo buruan udah siang loh."

"Sajadahnya..., gak muat di tas."adunya cepat, sembari menunjuk tas punggung kecil didepannya yang kelebihan muatan.

"Kenapa gak muat? coba sini aku bantu."
Syifa membantu mengemasi barang bawaan Lisa kedalam tas. Seketika dia langsung tertawa terbahak-bahak.

"Pantes aja gak muat, ngapain kamu bawa album banyak-banyak?"ledeknya setelah melihat tiga Album Exo ada di dalam tas nya Lisa.

"Emang kenapa?"

"Kamu gak perlu bawa album banyak-banyak, satu album aja belum tentu dapet tanda tangan semua member Exo."

"Emangnya iya?"dengan polosnya dia langsung mengangguk, Seolah mengerti meskipun tidak paham sama sekali.

"Iya, cukup bawa satu aja. nih, udah siap sajadahnya. jadi muatkan?"mengeluarkan dua album Exo, menyisakan satu album dan memasukkan Sajadah ke dalam Tas.

"Iya makasih, udah ayo berangkat,"
ajaknya Lisa semangat.

"Iya,ayo."

Mereka pergi dengan terburu-buru keluar rumah, Segera memasuki mobil ayah Syifa yang terparkir di luar rumah. Tapi Lisa melupakan sesuatu.

"Tunggu dulu, aku lupa belum pamit!"
ucapnya, Sambil berlari kedalam rumah, pergi menuju dapur.

"Eh tunggu! aku juga belum pamit,"teriak Syifa, berlari menyusul Lisa.

Sesampainya di dapur Lisa langsung menghampiri ibunya.

"Bu, aku pamit ya."pamitnya Sembari mencium punggung tangan Sang Ibu.

"Syifa,juga pamit ya bu..., "ucap Syifa agak terengah-engah, karena telah berlari cukup kencang mengejar Lisa tadi.

"Iya, atur nafas kamu dulu Syifa."perintah ibu Lisa setelah melihat cara nafas Syifa yang tidak beraturan.

"Maaf ya bu, tadi kita buru-buru jadi kelupaan belum pamit."Lisa nyengir kuda karena merasa lalai.

"Iya, ini ibu buatin bekal buat kalian, jangan lupa dimakan ya.Dan ini uang jajan buat kamu Lisa,"ucapnya sambil memberikan dua bekal makan beserta beberapa lembar uang berwarna biru pada Lisa.

Lisa dan Syifa langsung mencium punggung tangan ibu Lisa, setelahnya mereka langsung pergi.

"Ibu kita berangkat, jangan lupa do'ain aku supaya ketemu sama Oppa ya bu, wassalamualaikum,"teriak Lisa sambil Berlari keluar menuju mobil.

"Waalaikumsalam, hati-hati, jangan lupa Sholat, terus ibu do'ain semoga Oppa-Oppa seneng ketemu sama kamu."
sambil berteriak, dia tertawa karena tingkah anaknya itu.

Setelah berpamitan, Lisa dan Syifa bergegas memasuki mobil dengan terburu-buru.

"Ayo om, kita berangkat,"ajak Lisa pada Ayah Syifa yang sedaritadi menunggu di dalam mobil.

"Iya ayo, baca doa dulu,"
jawab ayah Syifa

Mereka bertiga membaca doa untuk memulai perjalanan bersama. Di dalam perjalanan menuju Jakarta yang jaraknya lumayan jauh. Seperti itulah Ayah Syifa, Dia sangat mementingkan hal agama. Terkadang,hal itulah yang membuat Lisa sedikit merasa iri pada Syifa.

I'm Fine Oppa ( Completed )Where stories live. Discover now