Author POV.
Ali berjalan disepanjang koridor rumah sakit ia tersenyum pada para suster dan dokter. Ia sangat gembira karna dokter memberi kabar tentang kondisi Prilly dokter bilang Prilly sudah melewati masa komanya dan kondisinya sudah stabil jadi tinggal menunggu Prilly membuka mata saja.
Ali memasuki ruangan Prilly dengan sebuket bunga di tangannya. Ruangan yang menjadi saksi bisu perjungan Ali untuk menunggu Prilly selama sebulan lebih ini. Saksi dalam semua kesabaran dan ketabahan yang Ali jalani. Ali tersenyum menatap wajah pucat istri cantiknya itu.
"Hai sayang selamat pagi. Aku datang mau ketemu kamu. Dan aku bawa bunga buat kamu" Ali mencoba menyapa Prilly meski ia tau bahwa Prilly tak akan membalasnya ralat belum akan membalasnya.
Ali berjalan ke arah meja samping bangkar Prilly ia menaruh sebuket bunga untuk Prilly diatasnya. Setelahnya ia duduk di samping bangkar Prilly. Ali menggenggam tangannya kemudian mengecupnya. Senyum tak pernah luntur dari wajah tampannya. Semenjak ia tau perkembangan kondisi Prilly ia terlihat lebih semangat dan ceria. Sepertinya Prilly memang benar² berpengaruh terhadap hidup Ali.
"Sayang kamu tau gak tadi pagi aku kesel banget sama Akmal. Masa dia bilang aku itu jelek kaya boneka Mampang. Dan kamu mau sama aku karna kasihan. Kan ngeselin banget." Adu Ali pada Prilly. Akhir² ini Ali lebih sering mengajak Prilly bicara meski yang ia rasakan tetap sama yaitu tidak ada jawaban. Tetapi Ali tak pernah putus asa karna kata dokter Prilly memang harus sering di ajak bicara agar cepat sadar dari tidur panjangnya.
"Sayang kemarin mami dan papi tanya sama aku. Apa aku akan terus menunggumu? Tetapi aku menjawab bahwa aku akan terus menunggu dirimu sampai kapan pun itu. Aku janji sayang" ujarnya lagi. Ali mengecup tangan halus nan dingin milik Prilly. Kemudian di tempelkan ya pada pipinya itu.
CEKLEK
"Eh Ali oncom. Maen tinggal aja Lo tadi aja ngajakin kesini tapi gue di tinggal di rumah" Ali menoleh kebelakang kala mendengar suara Akmal yang menyerocos kaya mercon itu. Ali sempat berfikir apa si Akmal abis makan petasan banting ya? Sepertinya setelah Lia hamil dia lebih banyak nyerocos di banding Lia.
"Ehhhh boneka Mampang tadi kan Ello sendiri yang nyuruh gue duluan" kata Ali tak terima dengan ucapan Akmal yang menyalahkan nya.
"Apaan sih Li. Tadi gue nyuruh duluan tuh ke Lia soalnya dia ngajak gue sarapan" kata Akmal mendengus kesal.
"Ya udah sih intinya mah salah pahamkan? Jadi gak usah lebai. Dan jangan berisik. Gue tau Lo disini karna ngungsi dari bini Lo yang sangar itu kan" kata Ali dengan nada mengejek Akmal.
"Dih dih dih belom tau aja dia kekuatan betina bunting lebih hebat dari macan. Tar juga kalo si Prilly hamil Lo bakal tau akibatnya" kata Akmal dengan mengejek.
"Hahhh apaan sih Prilly mah kaga kaya gitu. Dia kan istri yang baik dan pengertian" kata Ali mengeles. Ahhh si Ali ngeles aja udah kaya bajay.
"Iya Prilly nya baik tapi kalo anak lo yang minta lo bisa apa?" Tanya Akmal pada Ali dan membuat Ali gelagapan. 'Kan alamat lo' batin Akmal berbicara.
" Ya.. ya.. au ah gue pusing" kata Ali kemudian beranjak dari duduknya.
"Eh eh mau kemana Lo?" Tanya Akmal ketika Ali berlalu ingin keluar.
"Mau cari makan bentar gue laper. Tolong jagain Prilly bentar. Lo mau nitip apa tar gue beliin?" Jelas Ali sekaligus bertanya.
"Ohhh... Iya tenang aja Prilly tuh adek gue ya pasti bakal gue jaga lah... Gue nitip cemilan aja deh li" ujar akmal. Ali mengangguk kemudian pergi berlalu.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Ali POV.
Huhhhh kenyang juga akhirnya. Sekarang gue rasa mau ketaman bentar deh baru nanti balik ke rumah sakit sekalian beliin cemilan titipan Akmal.
Gue duduk di bangku taman. Sepi itu lah yang gue rasa padahal hari ini hari libur tapi kenapa tumben sepi banget. Gue natap bunga² yang lagi bermekaran cantik. Itu lah yang gue pikir. Ngomong² bunga gue jadi ke ingetin bini cantik gue yang suka sama bunga. Sekarang gue tau kenapa dia suka banget sama bunga orang sama² cantik banget. Hehehe.
Brukkk
Lama gue ngelamun gue denger ada suara sesuatu yang jatuh. Gue mencari sumber suara dan gue liat ada anak kecil perempuan yang gue kira umurnya 4 tahun lagi nangis dan memegang lututnya. Gue bangun dari duduk dan langsung menghampiri gadis kecil itu.
"Hei anak manis." Sapa gue kedia gak ada jawaban yang ada suara Isak tangis.
"Kamu kenapa bisa jatuh?" Tanya gue lagi. Dia natap gue.
"Atuh kecandung om hiks hiks hiks"jawabnya dengan terisak. Duhhh jadi kasihan gue. Mana lucu banget lagi bocahnya.
"Kamu pasti lari ya? Trus mama kamu mana?" Tanya gue memastikan.
"Mama---" ucapannya terpotong ketika terdengar suara pekikan seseorang.
"Caca!! Sayang kamu kenapa?" Ujar wanita itu panik. Dia tidak memperdulikan aku yang ada disini.
"Jatuh mama hiks hiks hiks" ucap gadis kecil itu. Oh jadi ini mamanya dan gadis kecil ini bernama salsa.
"Ya ampun sayang kan mama tadi sudah bilang jangan lari²an" ujar wanita itu.
"Ekhmm!!" Aku berdehem biar dia sadar kalo disini masih ada manusia bukan setan.
Wanita itu menoleh menatapku dan menatapku lekat.
"Ali!" Ujarnya dengan wajah kaget.
Gue mengerutkan dahi saat dia manggil nama gue. Apa dia kenal gue? Tau gue yang lupa sama dia.
"Iya. Kamu kenal dengan saya?" Tanya gue kedia.
"Ya kenal lah Lo kan Ali sepupu gue. Masa Lo lupa sih gue siapa? Ini gue Ayla" ujarnya membalas pertanyaan gue.
"Ayla? Ahhh gue ingetin Ayla sepupu gue anak dari om Ridwan sama Tante nay kan?" Tanya gue memastikan.
Dia mengangguk antusias.
"Ahhh Lo apa kabar? Maaf ya waktu Lo nikah sama Prilly gue gak Dateng. Waktu itu salsa anak gue masuk rumah sakit" ujar nya dengan nada yang sedikit menyesal.
"Iya gpp ay. Oh jadi salsa ini anak Lo sama bang Adam?" Tanya gue ke dia.
"Iya Li. Oh ya gue denger dari bunda istri Lo lagi masuk rumah sakit ya?" Tanyanya pada gue. Gue mengangguk lesu.
"Yang sabar ya Li gue doain semoga istri Lo cepet sehat deh" katanya mendoakan Prilly.
"Amin... Makasih ay... Oh ya kalo gitu gue pergi dulu ya. Mau balik kerumah sakit" pamit gue kedia.
"Iya hati² Li" balasnya. Gue mengacungkan jempol dan segera berlalu.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
YOU ARE READING
MINE 💕(Completed)
Romance" aku berdiam bukan karna aku takut tapi aku mengalah. Karna Tuhan sudah punya rencana yang terbaik". Prilly Salsabila agtha. "Dia begitu lembut di sakiti banyak orang dia tetap dengan diam. Suaranya nya mahal namun tetap saja begitu bicara lembutny...
