9. Raina💕

3.7K 198 0
                                        

Author POV.

Hari ini adalah jadwal cek up rutin Prilly ke rumah sakit. Dia pergi hanya seorang diri tanpa ada satu orang pun yang menemani. Karna Lia yang sedang sibuk di toko kue milik Prilly. Sedang kan Ali? Dia berduakan sedang di pingit tidak boleh bertemu. Jadi lah dia seorang diri.

Prilly memasuki ruang dokter Ambar. Dokter yang biasa menangani Prilly di rumah sakit.
"Pagi dokter cantik" sapa Prilly pada dokter Ambar dengan senyumannya.

"Hey akhirnya kamu Dateng juga prill." Kata dokter Ambar membalas sapaan Prilly. Prilly hanya tersenyum pada dokter ambar.

"Ya sudah kita mulai saja pemeriksaan nya "ujar dokter Ambar pada Prilly. Prilly menganggukan kepala dan tersenyum. Sejujurnya dia sangat  takut saat ini.

Pemeriksaan pun dimulai. Dokter Ambar dengan teliti memeriksa seluruh keadaan Prilly. Terutama pada ginjal Prilly.

Setelah semua nya selesai mereka kembali ke meja dokter Ambar.
"Jadi gimana dok?" Tanya Prilly penasaran.

"Hmmm gini Prilly secara keseluruhan kondisi kamu masih stabil. Tetapi semakin hari ginjal mu semakin mengalami penurunan fungsi. Seperti nya kita harus segera mencari donor ginjal untuk mu. Agar kesembuhan mu total" jelas dokter Ambar mengenai kondisi Prilly.

"Tetapi dokter apa tidak ada penyegahnya sebelum kita mendapat donor ginjal untuk saya?" Pasalnya pasti sangat sulit untuk mendapat donor ginjal yang cocok.

"Ada. Dengan cara kamu harus tetap mengkonsumsi obat yang saya berikan setiap harinya." Prilly bernafas lega. Ternyata masih ada jalan pencegahan.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi dok. Terimakasih ya dok" ujar Prilly berdiri dari duduknya.

"Iya sama² prill" Prilly pun berlalu keluar dari ruangan dokter Ambar. Ia berniat untuk segera pulang ke rumah karna dia tak boleh terlalu lama di luar rumah.

Prilly berjalan dengan wajah datarnya. Tetapi setiap ada orang yang menyapanya dia hanya tersenyum tipis.
Prilly melihat pandangan di sekelilingnya hingga terhenti pada satu titik di taman rumah sakit. Dimana Seorang gadis kecil nan cantik yang sedang duduk di kursi roda ditemani dengan. Seorang wanita paruh baya yang ia tau  seumuran dengan mamanya. Eh mengapa tiba² hatinya tergetar untuk berjalan mendekat. Ia melangkah kan kaki nya ke taman rumah sakit dan mendekat pada gadis cantik itu.

Di lihatnya perempuan yang bersama gadis itu menghela nafas berat saat gadis kecil itu menggelengkan kepalanya ketika di suapi makan.

Prilly terus mendekat hingga kini ia berdekatan dengan gadis mungil itu. Wajah pucatnya tak menghilangkan kadar cantik dan lucu pada wajah imutnya.

"Hai sayang" Prilly menyapa gadis itu ketika ia sudah berada di hadapannya.

"Hai kakak" balasnya pada Prilly dan kemudian tersenyum.

"Kamu kenapa sayang?" Prilly bertanya pada gadis itu. Dia bernama Raina. Setiap ke rumah sakit Prilly memang biasanya menemui Raina terlebih dahulu sebelum pulang.

Raina gadis kecil yang malang di usiannya yang dini dia sudah terkena penyakit yang berat. Kanker otak stadium 4 yang di deritanya.
"Biasa prill dia gak mau makan" sahut mama Raina yang bernama Fara.

"Loh kok gitu sih rain? Kenapa gak mau makan?" Kini Prilly berjongkok di depan gadis kecil ini.

"Aku nunggu kak prilly. Aku kangen kakak. Sudah lama kak Prilly tak kesini. Dan aku tau pasti kakak hari ini akan kesini" aku nya jujur pada Prilly.

"Maafkan kakak ya sayang. Kakak bukannya tidak mau bertemu denganmu. Tetapi kakak sedang sibuk di rumah. Karna kakak akan menikah sayang" ujar Prilly memberi pengertian.

Mendengar Prilly akan menikah Raina menatap Prilly dengan wajah berbinarnya.
"Wahhh jadi kakak akan menikah? Aku senang sekali mendengarnya. Semoga kakak tetap bahagia slalu ya" kata Raina turut merasakan kebahagian yang Prilly rasakan.

"Ahhh tapi kakak sedih" ucap Prilly dengan wajah sendunya.

"Loh sedih kenapa?" Tanya heran.

"Ya habis Raina gak mau makan sih. Kakak kan jadi sedih" katanya pada Raina. Itu adalah salah satu trik agar Raina mau makan.

"Yahhhh kakak jangan sedih dong. Raina makan deh. Tapi kak Prilly suapin ya" ujar Raina dengan semangat. Prilly tersenyum mendengarnya. Berhasil juga caranya untuk membuat Raina mau makan.

"Ya sudah kakak suapi ya" kata Prilly dan mengambil alih mangkuk Bubur di tangan Tante Fara. Tante Fara tersenyum melihatnya. Memang hanya Prilly lah yang mampu meluluhkan hati gadis kecilnya.

Dengan telaten Prilly menyuapi bubur itu pada Raina dan Raina menerima suapan demi suapan dari Prilly. Prilly tersenyum senang melihat gadis kecil di hadapannya ini. Tak terasa bubur di mangkuk itu pun habis dengan sendirinya.

"Kakak! Kalau nanti suatu saat Raina udah gak ada. Raina cuman mau minta satu permintaan dari kakak. Tolong terima ginjal Raina untuk kakak ya" deg! Apa maksud rain bicara begini?  Batin Prilly bertanya.

"Raina gak boleh ngomong gitu. Kakak yakin kamu pasti bisa sembuh rain" Prilly membantah ucapan Raina.

"Gak mungkin kak. Karna mereka udah nunggu Raina" kata  Raina menatap sendu Prilly. Mata Prilly berkaca-kaca mendengar ucapan Raina. Sedangkan mama Raina sudah menjatuhkan air matanya menangis mendengar ucapan sang putri.

"Raina tega ninggalin kakak?" Tanya Prilly pada Raina. Jatuh sudah air matanya membasahi pipi.

"Raina gak pernah ninggalin kakak Raina akan selalu ada ada di sini di hati kakak" kata Raina menaruh jari telunjuknya pada dada Prilly.

Air mata Prilly semakin deras membasahi pipi. Tak sanggup ia mendengar perkataan gadis kecil di hadapan nya ini. Prilly memeluk erat tubuh Raina seakan tak terima jika Raina ingin pergi dari sisinya.

"Rain juga akan tetap hidup bersama ginjal Raina yang ada di tubuh kakak" kata Raina yang berada di pelukan Prilly.

"Kakak janji ya mau turutin permintaan terakhir Raina ini" kata raina seraya melepas pelukannya dan menghapus air mata Prilly.

Prilly menatap mama Raina. Mama Raina menganggukan Kepalanya. Prilly tersenyum menatap raina dan kemudian menganggukan kepala.

"Raina senenggg banget. Sekarang raina tenang. makasih ya kak" ucap Raina dengan senyum manisnya.

"Harusnya kakak yang bilang makasih sayang" ujar Prilly.

"Gpp kak. Selama ini kakak kan udah baik sama rain selalu bikin rain bahagia. Tapi rain gak pernah bikin kakak bahagia" kata rain lagi.

Ya Allah terbuat dari apakah hatinya ini? Di saat kondisinya seperti ini pun dia masih memikirkan keadaan ku. ' batin Prilly menjerit haru.

" Ya udah mending sekarang kamu istirahat di kamar ya rain." Titah prilly padanya. Dia mengangguk patuh. Mama rain bangkit dari duduknya kemudian berlalu mendorong kursi roda Raina.

Mereka menghilang dari hadapan Prilly. Setelah itu Prilly pun ikut berlalu dari taman rumah sakit berniat untuk pulang ke rumahnya.

¥¥¥¥¥¥¥¥¥

MINE 💕(Completed)Where stories live. Discover now