Chase Me

758 71 18
                                    


Standar Disclaimer Applied

.

.

.

.

Avril Lavigne – Let Me Go

Charlie Puth – We Don't Talk Anymore

Dream Catcher – Chase Me

Taeyang – Eye, Nose, Lips

Taylor Swift – Look What You Made Do

.

.

.

Enjoying Reading and Reviewing

-*************************************-

.

.

.

.

.

"Siapa kalian? Dimana Mum dan Dad?"

Rintihan kecil Scorp membentuk kekehan kecil dari Krum dan Astoria. Wanita yang sedang hamil muda itu memegang dagu putra kesayangan Draco dan Hermione ini. Dengan kasar dan matanya sedikit mengancam, "sebentar lagi mereka akan menjemputmu, bocah. Anggap saja ini permainan petak umpet, apakah mereka berhasil? Lihat saja nanti."

Scorp hanya menatap datar Astoria, walau ia merintih akan tetapi dirinya sudah diajarkan pertahanan oleh Draco ketika tiba-tiba sesuatu buruk terjadi. Tatapan kelabu milik Scorp tetap fokus pada Astoria, ia tersenyum tipis khas ayahnya.

"Mereka pasti menemukan tempat ini."

Krum mendengus atas jawaban dari Scorp. "Kau menganggap remeh kami, bocah! Kau masih kecil tidak tahu apa-apa."

"Kalau aku tidak tahu apa-apa, kenapa kalian menculikku dan bibi Luna?"

Astoria menarik rambut Scorp, "dengar ya bocah! Kalau tidak ada kau, mungkin aku bisa bersama ayahmu!"

"Itu salahmu bibi jahat!"

Seketika Astoria geram dan menendang kursi yang diduduki oleh Scorp hingga terjatuh.

"Scorp!"

Atensi Astoria mengarah pada Luna, ia pun menjambak rambut wanita bermarga Weasley kini dengan kuat hingga ringisan sakit keluar dari bibir Luna.

"Kenapa kalian begitu mendukung Hermione, huh?"

Luna menyentakkan kepalanya hingga tangan Astoria lepas dari rambutnya. Helaian rambut berjatuhan di lantai. Wanita berkulit pucat itu menatap berani pada istri Krum dan menggunakan kakinya untuk mendorong tubuh Astoria menjauh dari mereka berdua.

"we are block B underpass Street. In Blue Apartement."

Krum curiga, "kau berbicara dengan siapa?" tanyanya.

Istri dari Ron ini hanya menyunggingkan senyuman tipis. "Your plan are under control by us, Krum."

Astoria mendeteksi sesuatu yang tidak beres dengan tongkatnya. Ia menelisik setiap sudut dan tidak menemukannya. Sungguh aneh, padahal reaksi Luna itu tiba-tiba berubah dengan tatapan mata mengarah pada sudut ruangan.

Remember Your VoiceWhere stories live. Discover now