Don't Talk Anymore

939 98 8
                                    

Standar Disclaimer Applied

.

.

.

.

Avril Lavigne – Let Me Go

Backstreet Boys - Unbreakable

Bigbang – Tell Me Goodbye

Charlie Puth – We Don't Talk Anymore

Westlife - Soledad

.

.

.

Enjoying Reading and Reviewing

-*************************************-

.

.

.

Atensi Draco menatap serius pada istrinya itu dengan lekat, seolah hanya mereka berdua yang ada disini.

"Love, ada yang ingin kubicarakan padamu. Tentang hubungan kita..."

.

.

.

Hubungan adalah sebuah ikatan yang tak bisa diputuskan oleh apapun. Namun bisa kedua belah pihak itu sendiri. Sama halnya pada sebuah ikatan pernikahan. Tidaklah mungkin tiada pentengkaran, itulah yang mendewasakan kedua pasangan yang diikat di depan Tuhan untuk sehidup semati.

Sepasang mata cokelat madu menatap lurus kepada sosok pria yang beberapa jam lalu mengaku sebagai suaminya. Ia percaya kalau laki-laki di depannya kini adalah orang yang telah berjanji di depan Tuhan untuk sehidup semati dengannya. Akan tetapi, kenapa kepingan memori indah itu tidak jelas? Lalu yang ia ingat adalah kehadiran buah hati, akan tetapi tidak mengetahui kapan ia lahir? Lalu...

"Bukankah kau mengatakan kita sepasang suami istri, Draco?" tanya Hermione balik.

Helaan napas pendek keluar dari bibir anak tunggal Lucius Malfoy ini, ia merendahkan tubuhnya demi menyesuaikan kontak mata dengan Hermione. Sejenak ia meragu dengan perasaan istrinya, akan tetapi akibat ceramah dari Theo membuat Draco sadar bahwa memori Hermione belum sepenuhnya kembali. Walau sang istri tahu bahwa ia adalah suaminya dan Scorpius merupakan buah hati mereka. Akan tetapi, tidak memungkiri belum sepenuhnya ingat dengan kenangan mereka bertiga.

"Love, kita memang suami istri. Namun, kamu belum ingat tanggal pernikahan kita? Atau dimana kita melangsungkan pernikahan kita berdua?" sela Draco.

Hermione panik dengan dua pertanyaan itu yang terlontar dari bibir Draco. "T-tolong jangan katakan itu dulu? Biar aku mengingatnya pelan-pelan..." lirihnya.

Senyuman tipis terbit dari pria bermarga Malfoy ini. "Maka dari itu, aku akan tunjukkan kenangan kita." Draco memegang wajah istrinya dengan tangannya, "apapun yang ingin kau ingat, beritahu aku. Aku selalu berada disampingmu, love."

Wanita yang merupakan penyihir wanita terhebat itu menangis. "Maafkan aku telah membuat kalian menderita. Bahkan menelantarkan kalian, dan..., dan.., aku hanya mengingat mantanku dulu. Demi Tuhan, maafkan aku!" jeritnya frustasi.

Remember Your VoiceWhere stories live. Discover now