Lost

1.6K 148 21
                                    

Standar disclaimer applied
.
.
.
.
.
.
Enjoying reading, ok '

Malfoy Inc

Kecewa. Hancur, itulah yang dirasakan oleh direktur perusahaan ramuan. Draco Malfoy hanya menatap kosong perkamen yang ada di meja kerjanya. Dirinya tidak berkonsentrasi dengan pekerjaannya hari ini, pikirannya hanya tertuju pada sang istri tercinta. Namun, kejadian kemarin sangat menganggu hingga ia tidak bisa tidur, tampak kantung mata di wajah pucatnya.

"Hermione..., inikah ujian untukku?"

Draco bergumam tidak jelas, hingga Blaise--asisten dari perusahaan itu khawatir dengan kondisi sahabat semasa kecilnya.

"Mate, kau pulang saja. Biar perusahaan ini aku yang urus."

Mata kelabu itu menatap tajam Blaise, "tidak usah ikut campur urusanku, Blaise!!" ujarnya.

Blaise menghela napas, "memang bukan urusanku. Tapi kondisimu sekarang sebaiknya kau pulang, ini bukan sebagai atasan bawahan tapi sesama sahabat. Kasihan Scorpius, mate."

"Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku tidak sanggup kalau meminta orang itu kemari," keluh Draco.

Hatinya meringis ketika mengingat perkataan sang istri kemarin malam.

Flashback

Hermione menatap datar kedua orang yang memiliki kemiripan itu, rasanya aneh. Kenapa familiar dengan kedua orang itu? Tapi siapa? Ada hubungankah dengan dirinya? Kepalanya mendadak sakit.

"Love....."

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu! Aku tidak kenal kau! Mana Viktor!"

Pria itu mendadak kaku dan teriakan membuat Scorpius menangis. Dengan sigap, ia menenangkan Scorpius di gendongannya. Mata kelabunya memandang sang istri yang tidak ingat mereka. Sungguh, apakah ia harus menyerah atau tidak dengan kondisi ini. Tapi, bagaimana caranya Hermione sembuh dan berkumpul dengan mereka?

"Kalian siapa?! Aku tidak kenal kalian dan keluar dari sini!!"

Lalu teriakan itu kembali membuat Scorpius menangis.

"Dad, kenapa mum marah? Apa Scor berbuat salah?" dengan senggukan, Scorpius bertanya pada ayahnya.

Ingatan itu menghantui dirinya sampai sekarang, lalu Draco beranjak dari kursinya kemudian menggunakan saluran floo tanpa berpamitan dengan Blaise.

"Woy, mate!! Astaga dia kenapa?"
.
.
.
.
.
.
.
St. Mungo Hospital

Mata cokelat madu Hermione hanya memandang pemandangan yang ada di jendela. Dia tidak mengerti kenapa dia ada disimi? Seharusnya ia bersama Viktor lalu hidup bahagia, tapi kenapa muncul pria yang memanggilnya dengan kata love? Siapa dia? Lalu siapa anak kecil itu? Ada hubungankah dengan dirinya?

Bukan. Pasti bukan. Itu tidak ada hubungan dengan dirinya. Seharusnya Viktor datang dengan seikat bunga dan memohon maaf karena tidak menjenguknya. Senyuman tipis terbit di bibirnya.

Remember Your VoiceWhere stories live. Discover now