Part 44.

12.6K 615 12
                                    

............

"Apa yang kau lakukan disini".

"Bukankah kau sudah melupakanku. Bukankah kau tidak ingin melihatku lagi. Bahkan kau tidak mau mengakui janinmu sen-".

"Cukup" bentak Vino.

"Saya memang sudah melupakanmu. Saya memang tidak ingin melihatmu dan saya tidak ingin mengakui janinmu itu" kata Vino sambil menekan setiap kata janin.

"Kau" tunjuk Aisyah.

"Kau berbuat tapi kau tidak bertanggung jawab" kata Aisyah.

"Kau tau tentang agama. Kau tau tentang hadistnya. Tapi apa yang kau barusan tadi. Kau menolak darah dagingmu sendiri Vino" kata Aisyah berteriak.

"Jangan membawa agama dan hadist. Kau pun sama halnya denganku. Kau pun lulusan dari kairo. Kau pun sama mana yang buruk dan mana yang baik. Tapi disini saya memang tidak bersalah. Dan tidak ingin bertanggung jawab. Karna janin yang kau kandung bukanlah darah dagingku sendiri" kata Vino dengan sikap santainya.

"Apa maksudmu ? Apa maksudmu berkata seperti itu Vino ? Kau -" Aisyah menutup mulutnya tidak percaya dengan kata kata yang diucapkan Vino barusan.

"Kau seorang B*j!n9** Vino. Kau tidak punya hati. Kau kejam tidak mengakui darah dagingmu sendiri" jerit Aisyah.

"Kalo begitu beri saya bukti kalo janin yang kamu kandung itu darah daging saya sendiri" kata Vino dengan santai tapi tetap tajam di setiap perkataan Vino.

"Ap.. apa" Aisyah tergagap mendengar perkataan Vino.

"Kenapa ? Apa kau takut ?" Kata Vino dengan senyum devilnya.

"Tidak ! Aku tidak takut" kata Aisyah dengan nada ragunya.

"Ok kalo begitu. Saya minta nanti besok kita tes DNA. Saya akan minta ijin kepihak kepolisian" kata Vino dan setelah mengucapkannya Vino langsung pergi dari kantor polisi.

Aisyah luruh dan menangis sesegukan. Ia takut. Ia marah. Ia kecewa. Ia sangat mencintai Vino. Ia sangat menginginkan Vino. Tapi baginya sangat sulit menggapainya setelah kehadiran Zahra. Semuanya hancur impian yang Aisyah rancang dengan Vino.

"Sudahlah menyerah. Lupakan lah. Dia sudah mempunyai keluarga dan dia sudah mempunyai putri cantik. Kau sudah terlalu jauh menyakiti kelurga dia. Kau sudah terlalu jauh merusak kelurga harmonis dia" kata seseorang.

"Cukup" jerit Aisyah.

"Bukan aku. Bukan aku yang merusaknya. Bukan aku" jerit Aisyah sambil memukul dadanya sendiri.

"Tapi dia. Dia yang sudah merusaknya. Dia yang sudah menghancurkannya. Dia
Dia yang sudah merenggut kebahagiaan aku dengan Vino. Zahra yang sudah merenggut semuanya" kata Aisyah.

"Kau-" tunjuk Aisyah ke orang tersebut.

"Ngapain kau kesini" geram Aisyah.

"Pergi".

"Pergi dari sini Ridho" jerit Aisyah.

** ** **

"Aku harus secepatnya membawa bukti ke Zahra. Kalo yang di kandung oleh Aisyah itu bukan anak aku. Ya ! Aku harus secepatnya membawa bukti.
Zahra aku mohon bersabarlah" kata Vino dan mencepatkan kendaraannya menuju rumah sakit.

Sesampainya di Rumah Sakit. Vino langsung menuju keruangan Zahra dengan senyum mengembangnya. Saat Vino akan membuka pintu ruang inap Zahra terdengar suara tawa dari Zahra dan terdengar suara laki laki yang sedang bercanda dengan Putrinya.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang