Part 36.

11.6K 578 9
                                    

"Vino".

"Ai"

**

Mereka terpaku saling menatap terkejut. Vino menatap Aisyah dengan tatapan bingung kenapa dia ada di sini, sedangkan Aisyah menatap Vino dengan rasa takutnya. Mata Vino beralih kearah belakang Aisyah, disana. Disanalah wanita yang ia cintai. Disanalah istri dan calon anaknya.. dengan keadaan yang memilukan. Kedua tangannya terikat ke atas. Dengan perut buncitnya dan.

Darah.

Darah yang mengalir di sela sela kakinya. Vino menatap istrinya dengan sakit. Matanya berkaca kaca dan menatap Aisyah dengan tatapan sulit diartikan.
Vino berlari kearah Zahra dan menangkup pipi Zahra yang lebam di sekitar bibirnya.

"Sayang" gumam Vino lirih.
"Heeyy bangun" Vino mengelus elus pipi chabby istrinya. Zahra yang sudah tidak sadarkan diri dan darah di kakinya mulai bertambah banyak. Vino lngsung melepas ikatan tali di kedua tangan Zahra dan langsung membopongnya. Vino berlari melewati Aisyah.
Kepolisian sudah membekuk penjahat penjahat lainnya dan Aisyah pun tertangkap oleh polisi. Vino membawa Zahra kedalam mobilnya dan lagsung melesat menuju RS trdekat.

"Bertahan lah sayang" kata Vino dengan cemas dan takut.
"Bertahan. Sebentar lagi" Vino tambah panik saat memegang kening Zahra yang semakin dingin dan pucat.
Vino mepercepat kecepatan mobilnya. Sesampai RS Vino langsung menggendong Zahra dan berteriak meminta tolong ke pada Dokter.

"Dokter. Dokterr tolong selamatkan istri saya. Suster tolong selamatkan istri dan anak saya" Vino berteriak memanggil Dokter. Ia tidak peduli di perhatikan oleh orang orang yang berada di RS trsbt. Dokter dan suster ahirnya datang juga dengan mendorong brangkarnya. Vino menidurkan Zahra dengan hati hati dan Dokter lagsung mendorong brangkar tersebut ke ruang UGD.

"Maaf anda tunggu disini saja" kata suster trsebut.

"Tapi saya ingin -"

Brak

Pintu UGD tertutup rapat dan lampu merah pun menyala. Vino terduduk di lantai dengan bersandar. Meremas rambutnya dengan frustasi. Ia tidak memperdulikan tatapan tatapan orang lain. Ia merasa tidak berguna menjadi suaminya. Ia merasa gagal. Tanpa terasa ia sudah meneteskan air matanya.

Drrrttt ddrrrtt drrtt

Vino mengangkat telfon yang ternyata dari abinya.

"Assallamuallaikum bi" kata Vino dengan suara seraknya.

"Waallaikumsallam, kamu dimana Nak" kata Daniel.

"Vino sekarang ada di RS *** bi" kata Vino menyebutkan Rumah Sakit keberadaan Zahra dan dirinya.

"Abi dan Papah mu kesana. Assallamuallaikum".

"Waallaikumsallam" jawab Vino dengan lirih. Vino lagi lagi dan lagi melihat kearah lampu yang berada di atasnya. Daniel dan Hafidz sudah sampai di RS trsbt dan langsung menuju ke arah Vino yang sedang terduduk dilantai dengan frustasinya.

Vino mendongakan kepalanya dan melihat abinya berdiri dihadapannya.

"Abi" kata Vino.

"Papah".

"Bagai mana dengan keadaan Zahra Nak" kata Hafidz dengan lirihnya.

"Za zahra masih di dalam Pah. Maafkan Vino. Maaf" kata Vino menyesal.

"Apa maaf mu bisa membalikan perasaan anak ku" kata Hafidz masih dengan suara lembutnya tapi terdengar tajam. Vino mendongak. Apa maksudnya.

"Apa kau bisa menjadi suami yang bertanggung jawab" kata Daniel dengan suara datarnya.

"Abi ap-".

Bug

Daniel meninju Vino dengan keras sampai Vino terjungkal ke belakang.

"Abi" lirih Vino dengan bingung.

"Abi kecewa kepadamu.
Kau-" geram Daniel.

"Sebaiknya kamu istirahat saja" kata Hafidz menepuk pundak Vino yang masih linglung tidak mengerti apa maksud dari abinya dan mertunya itu.
"Tap-".

"Pergi dan istirahat" potong Hafidz.

"Tid-"

"Pergilah" bentak Hafidz yang sedari tadi menahan emosinya.

Vino pun berdiri dan melangkahkan kakinya menjauh dari ruangan UGD trsbt dengan langkah beratnya.

"Ada apa sebenarnya dengan mereka" kata Vino bingung.












Hayo loh ada apa dengan Abi Daniel dan Papah Hafidz.
Ko tiba tiba mereka marah sama babang Vino.

Penasaran..
Penasaran..
Penasaraaannn yyaaaa.

Cciieee ke PD'n Authornya hehehe
Padahalmah kaga ada yang baca cerita ini. Abis sepi kaga ada vote atau pun comentnya.

Ya sudah lah, ini malmingan loh. Kalian gak malmingan nih. Aku mah ngak. Abis dia nya jauh terus si. Ldr'n mulu sampe 5thn gini. Cuma ketemu setaun sexali.
Uppzzz ko jd curcol gini ya hehe




Warning :
Typo bersebaran.


Budayakan votemen cemant.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang