Part 39.

12.6K 638 11
                                    

Selama 2jam sudah berjalan oprasi. Keluarga Zahra dan Vino terus berdoa untuk keselamatan Zahra.

"Alhamdulillah. Oprasi berjalan dengan lancar. Dan selamat untuk keluarga Ny.Zahra dan Tn.Vino" doker pun berlaru begitu saja. Dan tiba tiba ada suara bayi di dalam sana. Anita Hafidz Daniel dan Rahma saling pandang dan kemudian mereka semua mengucap syukur.

**( **( **

Dimana aku. Tempat apa ini.
Kenapa banyak sekali tempat permainan anak anak. Tapi kemana semua orang. Kenapa hanya ada aku saja di sini. Ya Allah tempat apa ini. Kenapa aku hanya sendiri. Vino, Raffa, Mamah Papa, Abi Umi kemana mereka semua. Kenapa hanya ada aku seorang.

"Haaa hahaha"

Siapa itu ? Kenapa ada suara anak kecil tertawa. Raffa. Apa itu Raffa ? Bukan itu bukan Raffa. Itu seorang anak perempuan.

Cantik.

Sungguh cantik sekali anak itu. Dengan kerudung putihnya yang menutupi sampai lengannya dengan dibaluti syar'i kecilnya yang juga berwarna putih.

Senyumnya
Ah kenapa aku teringat dengan Vino. Kenapa senyum itu sangat mirip dengan senyum milik Vino.

"Bunda".

"Bunda".

"Bunda".

Anak itu mencari Bundanya ? Kemana Bundanya. Kenapa meninggalkannya sendirian.
Eh tapi tunggu.
Kenapa ia tersenyum kearahnya dan oh dia menghampiriku.

"Bunda".

Deg.

Bunda ? Dia memeluk kaki ku dan apa ? Bunda ?
Kenapa dia memanggilku Bunda ?

"Bunda aku harus pergi".

Pergi ? Kemana ? Kenapa aku merasa sedih. Kenapa begitu sakit mendengarnya.

"Siapa Bunda kamu cantik ? Dimana Bunda kamu ? Lalu kamu mau pergi kemana ?".

"Bunda aku, Bunda Zahra. Dan Bunda aku sekarang ada di hadapan aku. Aku mau pergi jauh".

"Aku. Bunda kamu ?".

"Iya. Lihatlah wajahku Bunda
Mataku, hidungku, bibirku. Apa Bunda tidak mengenali wajahku".

Ah dia tersenyum.
Senyuman dia sangat mirip dengan Vino. Matanya ia sangat mirip denganku. Hidungnya kecil dan mancung sangat mirip denganku. Apa apakah ia benar anakku. Ya Allah apa benar ia anak ku. Darah dagingku.

"Anakku".

"kamu jangan pergi Nak. Jangan tinggalin Bunda sayang hiks hiks".

"Apa Bunda ingin selalu bersamaku".

"Iya Nak. Bunda ingin selalu bersama kamu. Bunda tidak mau berpisah dengan kamu sayang. Kemarilah ikut dengan bunda, Bunda janji tidak akan meninggalkanmu"

"Apa aku boleh memeluk Bunda".

"Boleh sayang, boleh peluklah bunda".

"Zahra, ya Allah Pah. Zahra" Anita panik saat Zahra menggeleng gelengkan kepalanya dengan di banjiri oleh keringatnya.

"Haaakkhhh" Zahra terbangun dengan keadaan basah oleh keringat. Anita dan Hafidz langsung memeluk Zahra. Anita mencium kening Zahra dan Hafidz tersenyum melihat putrinya sudah terbangun dari tidurnya selama 3hari trsbt.

"Kamu sadar Nak. Kamu bangun. Apa. Apa yang sakit sayang. Katakan sama mamah. Mana yang sakit. Kamu mau apa" tanya Anita berbondong bondong.

"Mah Zahra baru bangun jangan terlalu gitu" tegur Hafidz.

"Arra" panggil Hafidz sambil mengelus rambut putrinya dengan sayang.

"Minum dulu Nak" kata Hafidz. Zahra meminum air putih yang di berikan oleh Papahnya.

"Biar Papah panggil dokter dulu" kata Hafidz.

"Pah Mah" kata Zahra dengan suara seraknya.

"Anakku Mah Pah. Ke kemana anak aku Mah Pah" kata Zahra sambil meraba perutnya.

"Tenanglah sayang. Anak kamu berada di ruangan bayi" kata Anita.

"Aku ingin melihatnya Mah".

"Tidak sayang. Kamu baru sadar dari koma" kata Anita.

"Koma ?".

"Iya sayang. Kamu koma selama 3hari. Tapi Alhamdulillah. Allah mengabuli doa doa Mamah Papah" kata Anita. Hafidz yang melihat mereka berdua berpelukan akhirnya memutuskan memanggil Dokter.








Jrenggg. Jrreengg.
Udah segitu dulu.
Soalnya lagi gak mood.
Lagi emosi pikirannya.
Jangan lupa votement nya
Seperti biasa banyak typonya
Langsung up gak edit editan.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang