Resepsi

16K 699 3
                                    

Setelah tamu semuanya telah pulang. Zahra, Vino dan sekeluarga masih berkumpul di halaman belakang. Mereka sedang menyantap cemilan dan makanan ringan.

"Kau sangat cantik" bisik Vino ke telinga Zahra.
Zahra pun merona, ia merasa malu dan bahagia di puji oleh suaminya. Ah mungkin pipi ini tambah merah Zahra sudah menyebut Vino dengan suaminya.

Zahra tersenyum dan balik membisikan "kau juga terlihat sangat tampan" kata Zahra. Mereka saling pandang san bertukar senyuman. Entah kenapa melihat senyum Zahra hatinya bergetar. Saat bersentuhan dengan Zahra badannya berasa panas dan bergetar. Dadanya pun sering melonjak berdegup kencang.

"Vino," panggil Hafidz.

"Iya Pah" jawab vino.

"Papah titip Zahra sama kamu Nak, jaga Zahra dan bimbinglah Zahra. Tanggung jawab papah, papah serahkan kepadamu Vino" kata Hafidz

"Iya pah. Insya Allah Vino akan menjalankan imanah papah. Dan akan bertanggung jawab" kata Vino.

"Dan kamu Nak, mamah cuma kasih tau ajja sama kamu. Sebagai istri kamu harus turuti suami kamu, patuh sama suami kamu. Dan jadi lah istri sholehah" kata Anita berbisik kepada Zahra.

"Insya allah mah. Zahra akan mengingatnya dan jadi istri yang sholehah" kata Zahra.

"Ya sudah, kalian istirahatlah dulu. Nanti malam akan melelahkan bagi kalian berdua. Dan kami sekalian pamit dulu Hafids, Anita" kata Daniel.

"Ya mending kalian istrhat dulu" kata Rahma sambil tersenyum lembut kearah Zahra.

"Ya sudah Hafidz sampai ketemu di resepsi pernikahan anak kita" kata Daniel sambil terkekeh.

"Nak, abi pulang dulu ya" kata Daniel.

"Iya abi, hati hati di jalan' kata Zahra.

"Umi pulang dulu ya Nak" kata Zahra sambil memeluk Zahra.

"Iya Umi. Hati hati di jalan" kata Zahra.

Daniel dan Rahma pun berpamitan pulang dulu. Zahra dan Vino pun ke kamar untuk istrhat.
Di dalam kamar mereka berdua sangat canggung.
Sampai akhirnya Vino yang bicara terlebih dahulu.

"Aku mandi dulu dan kita nanti sholat Ashar bareng bareng" kata Vino.

"Emm i iya Mas, biar aku siapin air nya dulu" kata Zahra. Vino mendengar Zahra memanggilnya "Mas" ada gelitikan di hatinya. Vino tersenyum manis.

"Tidak usah Ra. Biar Mas aja yang nyiapin" kata Vino sambil menekan kata Mas nya.

Zahra pun merasa malu karna sudah memanggilnya Mas. Tapi ia ingat dengan perkataan Mamahnya, Bersikaplah sopan pada suami mu. Jangan pernah memanggil suamimu dengan nama saja. Panggil suami mu dengan panggilan *Mas* atau *kakak* atau juga dengan panggilan sayang kalian. Misalkan *My Hubby* atau apalah.

Kata Anita menasehati sambil menggoda putrinya.
Zahra pun mengambil koper Vino, dan menyiapkan baju Vino.

Setelah selesai Vino keluar dari kamar mandi dan memakai baju yang sudah disiapkan istrinya. Vino pun mencari keberadaan Zahra tapi ia tidak menemukannya. Vino pun berjalan ke dapur untuk mengambil minum tapi berpapasan dengan Zahra yang membawa teh hijau untuk Vino.

"Eh, mas ! Mau kemana ?" Kata Zahrra terkejut.

"Mencarimu" kata Vino.

"Ough aku, habis mandi di kamar mandi dapur dan sekalian aku membuatkan teh hijau. Umi bilang mas suka sama teh hijau" kata Zahra.

Vino pun melihat zahra yang memang benar ia sudah tidak memakai kebaya lagi tapi dengan pakai santainya dan badannya memang harum sabun vanillanya.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang