Part 14.

14.7K 703 4
                                    

Semalaman Zahra tidak tidur. Ia setia menunggu Vino pulang. Tapi sampai saat ini Vino tidak kunjung pulang juga.
Zahra memutuskan mandi terlebih dahulu dan segera memasak. Ia fikir setelah ia memasak Vino bakalan kembali ke hotel yang ia tempati saat ini.
Setelah mandi dan berpakaian Zahra segera kedapur dan memasak nasi goreng telur orak arik ke sukaannya Vino.
Setelah itu ia menyeduh teh hijau minuman favoritenya Vino. Selesai memasak Zahra menunggu di balkon sambil membaca buku yang ia bawa dari rumahnya. Gx terasa sudah satu jam ia membaca buku trsbt. Tapi Vino belum kunjung pulang juga. Zahra melihat jam di pergelangan tangannya.

"Sudah jam 8 pagi kamu belum juga pulang. Kamu kemana si mas. Kenapa gak pulang pulang. Apa kamu akan ninggalin aku. Sebenci itukah kamu sama pernikahan ini" kata Zahra sendu dan tidak terasa ia menangis.

Tok tok tok.
Zahra segera menghapus air matanya dan ia segera membuka pintunya. Zahra terkejut. Vinolah yang mengetuk pintu dengan berpakaian yang sangat kacau.

"Ya Allah mas, kamu kenapa" Zahra sangatlah khawatir dengan penampilan dan keadaan Vino saat ini. Dengan wajah yang lebam biru di sudut bibirnya juga di pelipisnya. Baju berantakan dan ada bercak darahnya. Zahra memapah Vino ke kamar. Dan mengambil kotak obat kesehatan. Saat ia akan membuka kemeja Vino, Zahra terlihat gugup. Vino menyadari Zahra gugup saat akan membuka kancing kemeja dirinya. Vino menuntun tangan Zahra ke kemeja dirinya

"Tolong aku Ra" dengan suara lirihnya dan menahan sakit. Zahra pun membuka kancing kemeja suaminya dan betapa terkejutnya Zahra saat melihat tubuh Vino yang penuh dengan luka.

"Astagfirullahalladzim Mas. Badan kamu kenapa ? Ada apa sebenarnya. Kenapa sampi seperti ini" isak Zahra. Vino menghapus air mata Zahra dan menatap mata Zahra. Ia tau Zahra pasti tidak tidur semalaman dan menangis semalaman. Dilihat dari matanya dengan lingkaran hitam dan bengkak juga muka pucatnya. Ia merasa bersalah. Kalo tidak kekasihnya telvon, mungkin ia tidak akan ninggalin istrinya sendirinya.

"Maafkan aku" lirihnya. Zahra menghentikan kegiatannya yang sedang mengobati Vino.

"Maaf sudah ninggalin kamu di hari pertama kita" lanjutnya.

"Maafkan aku Ra. Aku belum jadi suami yang baik untuk mu" kata Vino.

"Mas" Zahra menangis lagi. Sakit. Ya begitu sakit yang Zahra rasakan sekarang. Sakit melihat tubuh suminya penuh dengan luka. Sakit melihat suaminya meneteskan air matanya di hadapan dirinya. Sangat lebih sakit tau bahwa Vino tidak bisa nerima pernikahan ini dan yang lebih sakitnya lagi suminya masih mempunyai kekasihnya sampai saat ini juga.
Vino memeluk tubuh Zahra dan mengecup kening Zahra.

"Maafkan aku Ra. Aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk kamu. Dan akan menjadi suami yang mencintai istrinya. Aku kan berusaha mencintai kamu" kata Vino mengejutkan Zahra.

Zahra melepaskan pelukannya dan menatap mata coklat suaminya. Ia melihat ada ketulusan dan ada kesakitan di matanya.

"Aku berjanji Ra" kata Vino dan memeluk tubuh mungil Zahra lagi. Zahra tidak bisa berkata apa apa lagi.

**

Setelah mengobati Vino dan Vino sudah sarapan. Mereka siap siap akan pulang kerumah mereka. Kerumah Vino yang ia sudah beli dan siapkan untuk istrinya nanti. Untuk Aisyah. Tapi ternyata. Takdir menjodohkan dirinya dengan Zahra.

Sesampainya di kediaman rumah barunya Zahra mengagumi rumah yang Vino berikan untuknya.

"Mas, ini rumah siapa?"kata Zahra.

"Ini rumah kita Ra" kata Vino tersenyum lembut.

"A apa?".

"Iya Ra. Ini rumah kita. Apa kamu tidak suka?. Kalo tidak suka biar aku cari yang lebih besar lagi" kata Vino tidak enak. Takut Zahra tidak menyukainya.

"Aku. Aku suka mas" kata Zahra.

"Tapi. I ini terlalu besar untuk kita tempati" lanjut Zahra melihat Vino tidak enak.

Vino melongo. Ia tidak percaya yang Zahra ucapkan. Ia kira rumahnya kurang besar tapi Zahra malah bilang ini terlalu besar untuk mereka berdua.

"Ma maskud aku gini mas" Zahra tidak enak melihat Vino hanya diam saja. Ia takut Vino tersinggung.

"A aku suka dengan rumah yang mas Vino berikan untuk Zahra.
Tapi ini terlalu berlebihan untuk Zahra. Terlalu besar rumahnya. Zahra suka yang lebih sederhana" jawab Zahra cepat sambil menunduk takut. Vino tersenyum melihat tingkah Zahra. Disaat wanita lain ingin rumah yng besar tapi lihat istrinya malah ingin rumah yang sederhana. Ia terkekeh dan mengecup kepala Zahra yang sedang menunduk.

"Hey. Aku beli rumah ini malah kurang besar bagi aku. Karna nanti bukan kita saja yang akan tinggal di rumah ini" kata Vino.

"Maksud mas" Zahra tidak mengerti apa yang Vino bicarakan.

"Iya maksud mas tuh, mas tuh malah tadinya mau beli rumah yang lebih besar dari rumah kita sekarang. Karna mas takut nanti di rumah ini akan terasa sesak saat sudah ada kurcaci kurcaci di rumah ini" kata Vino sambil merangkul bahu istrinya.

"Apa ? Kurcaci ? Mas disini ada Kurcaci ?"kata Zahra polos. Dan pecahlah tawa Vino. Zahra hanya mengerutkan keningnya tanda tidak paham.

"Maksud mas tuh. Kalo kita udah punya anak mas ingin beli rumah yang lebih mewah dari rumah ini" kata Vino sambil tersenyum.

Bluuusss pipi Zahra merona saat Vino mengatakan Anak. Ada getaran getaran di hatinya, ia merasa bahagai sast Vino ingin memiliki anak darinya.

"Tapi mas. Lebih baik hidup sederhana tapi mewah akhlaknya dari pada hidup mewah tapi akhlaknya jelek" kata zahra sambil tersenyum.
Vino pun sama tersenyumnya mendengar perkataan Zahra. Sangat berbeda dengan Aisyah. Yang ingin hidup mewah agar kelak anaknya gak kesusahan katanya. Vino harap dengan awal ini ia bisa mencintai Zahra dan melupakan Aisyah yang sudah mengkhianati dirinya. Ia tidak menyangka. Aisyah akan menyakiti dirinya. Meskipun ia sadar, dirinya lah terlebih dahulu menyakiti wanita trsbt dengan menikahi wanita lain. Vino melihat ke arah Zahra yang tersenyum saat melihat lihat bunga brmacam macam jenis bunga. Vino mendekati Zahra dan mengajak nya masuk kedalam rumahnya.

***

"Gak boleh dibiarin. Dia milik gua. Hanya milik gua. Akkkkhhhh sial. Kenapa dia kemarin harus ke rumah gua di saat ada cowo brengsek itu.

Gua harus bikin rencana. Ya rencana. Tapi aakhhh apa rencannyaa. Vinooooo lo udah buat gua gila. Gua ngak rela lo nikah sama wanita yang sudah membunuh keluarga gua.

Gua harus buat lo menderita. Gua harus buat lo ngerasain gimana sakitnya ditinggal keluarga dan gua akan buat lo ngerasain gimana sakitnya ditinggal oleh orang yang lo cintai hahahaha gua akan buat kelurga lo hancur Zahra hahaha. Gua akan buat lo menderita. Hahahaha

Aaakkhhhhhh ".

Praaannggggg.

Wanita tersebut menjerit dan memecahkan gelas yang iya pegang ke arah kaca. Wanita itu lalu tertawa lagi dengan keras.

***

Fleshback.

-















Hayoooo nungguin yaaa ^.^
Penasarankan siapa wanita itu ^.^

Mangkannya ttp ikuti cerita ini ya ^.^

And maaf ya kalo ceritanya gak nyambung terus gak jelas. Di harap makhlukan eh maksudnya di maklum ya kan masih amatir nulisnya. Masih author abal abalam hehe.

Oia jangann cuma bacanya ajja doooonnkkk. Voctnya donkk. Jempol jempolnya ddonk neken bintangnya. Biar tambah semangat gitu nulisnya ya ya ya ^.^



Sen, 16 Okto 2017
10:56
Banjarharjo

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang