Part 12

16.5K 840 5
                                    

"Ra ! Dicariin noh sama Vino di taman" kata Abi teman sekelasnya.

"Vino" gumam Zahra.

"Iyee si Vino. Vino Oerlando" kata Abi sambil ngemilin kentang punya Zahra.

"Eh ! Gentong. Itu kentang punya Zahra" pekik Muerlla.

"Ap si lo kerepeng. Yang punya kentangnya juga kaga masalah juga. Iya ka-
     Loh kemana si zahra" kata Abi sambil celingak celinguk.
Muerlla pun sama celingak celinguk cari Zahra.

"Eeetttdaahh itu bocah. Kaga bilang bilang kalo mau pegi. Hih nyebelin banget si. Untung lo cantik ra. Baek juga sama gua. Coba kalo kaga. Udah gua telen tuch bocah" kata Muerlla menggerutu.

"Apa si ni bocah. Ngegerutu mulu" kata Abi yang masih makan cemillan Zahra.

"Au ah. Gua pegi dulu. Tolong bayarin makanan gua ama Zahra ye" kata Muerlla sambil berlari.

"Eh buset ini belom bayar ? Woy kerempeeenng" teriak Abi kesal. Seisi kantin sudah biasa dengan pandangan Abi dan Muerlla.
Abi dn Muerlla adalah teman dekat Zahra. Mereka bertiga selalu bersama meskipun Abi dan Muerlla seperti tom and jerry tapi mereka saling menyayangi melindungi dan menjaga persahabatan mereka. Zahra bersyukur mempunyai sahabat yang gokil dan konyol.

**

Zahra menelusuri koridor kampus. Ia menuju kearah taman menemui Vino.
Dari kejauhan Zahra sudah melihat Vino dengan tampilan yang cool. Zahra berdebar. Ia merasa jantungnya akan copot.

"Astagfirullah kenapa dengan jantung ini" Zahra masih memegang dadanya.

Vino yang berada di taman sudah menyadari Zahra. Ia segera beranjak dan menuju kearah Zahra.

"Assallamuallaikum" salam Vino.

"Waallaikumsallam" jawab Zahra menunduk.

"Bisa kita bicara" kata Vino. Zahra menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.

"Emm kita ke kedai es krim aja gimana?" Kata Vino.

"Em iya boleh" Zahra tersenyum kearah Vino.

Vino dan Zahra berjalan menuju kedai es cream di dekat kampus tersebt.

"Mau pesan rasa apa Ra" kata Vino menghilangkan ke canggungan mereka berdua.

"Vanilla" jawab Zahra tersenyum

"Ok. Mba Vanilla satu sama coklatnya sa-"

"Emm Vin" potong Zahra.

"Ya ?" Jawab Vino bingung.

"Emmm-
      Boleh aku pesen porsi jumbo?" Kata Zahra tersenyum memperlihatkan gigi putihnya. Vino terkekeh dan ia mengangguk. Zahra tsrsenyum malu.

"Mba vanilla porsi jumbo dan coklat" kata Vino kepelayan kedai es cream itu.

Pelayan itu pun pergi dan beberapa menit pesenan mereka datang. Vino melihat es cream porsi besar milik Zahra.

"Apa kamu yakin dengan porsi jumbo itu, maksudnya apa dengan porsi jumbo itu bakal abis" tanya Vino melihat Zahra yang langsung menyantap es cream itu dengan antusias pun terhenti. Zahra tersenyum pada Vino.

"Ya ! Karna aku penikmat es cream. Porsi segini mah gak ada papanya. Mungkin kalo ada lomba makan es cream dengan porsi yang super super jumbooo, aku bakalan ikut" kata Zahra dengan cengirannya. Vino tertawa mendengar celotehan mereka.

"Wahh ternyata si mungil ini penikmat es cream ya" kata Vino tersenyum. Zahra terkekeh dan mengiyakan.

Mereka saling canda dan tawa. Kegugupan dan canggung ilang begitu saja.
Mereka begitu akrab dan begitu romantis.

Ya ALLAH Aku Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang