ONE~

1.6K 70 2
                                    

"ZHII!!"teriakan khas itu sudah terbiasa terdengar oleh Zhi dengan mata masih mengantuk ia berusaha membuka kelopak matanya yang masih berat.

"Ganggu aja deh, lagi mimpi indah juga!"gerutu Zhi sambil berusaha bangkit dari ranjang kesayangannya.

"Zhi, buka pintu!!"teriakan itu masih saja terdengar.

Zhi pun memutar knop pintu dan membukanya, terlihatlah wanita paruh baya berumur 36 tahun yang memakai pakaian daster tengah berdiri didepan pintu sambil memegang sapu seperti orang yang akan berperang.

"Apaan sih mom? Anak kesayanganmu ini masih ngantuk,"ucap Zhi sambil menatap ibunya yang memasang wajah yang tak bisa diungkapkan.

"Ngantuk-ngantuk! Udah jam berapa ini? Katanya lu mau bantuin mom hari minggu ini!"jawab mom, sambil berkacak pinggang.

"Yaampun mom, Zhi kan tiap hari bangun pagi, ke sekolah, sampe sekolah kena marah, dan rencananya hari minggu ini Zhi mau refreshing mom,"ucap Zhi memelas.

"Mom nggak mau tau, pokoknya sekarang lu bantuin mom bersihin rumah!"ucap mom, bersikukuh menyuruh Zhi untuk membantunya.

"Males ah!"ucap Zhi.

"Yaampun, punya anak kok gini banget yak, udah jelek, pemalas, makanya sampe sekarang masih nyandang status jomblo!"ejek mom.

"Ih, mom kok gitu sih, kan Zhi tersinggung mom bilang Zhi jomblo!"ucap Zhi dengan memasang wajah sedih.

"Kan emang jomblo, makanya cari pacar sana!"ucap mom.

"Lah, mom kok nyuruh Zhi cari pacar sih, seharusnya mom itu larang Zhi buat pacaran!"ucap Zhi.

"Mom nggak suka larang-larang lu, anak sahabat mom aja mantannya udah lebih 10!"ucap Mom berusaha menyudutkan anaknya itu.

"Dia kan kids jaman now mom, anak hitz mom!"ucap Zhi tak mau kalah.

"Emang lu kids jaman kapan? Hah?"tanya mom.

"Nggk tau ah mom, banyak tanya deh!"ucap Zhi.

Perang ibu dan anak itu hampir tiap hari dilaksanakan oleh mom dan Zhi.

"Sekarang lu mandi, dan bantuin mom!"ucap mom lalu pergi dari hadapan Zhi yang masih berdiri.

"Aduuh! Gini amat nasib anak sholeh yak! Udah jomblo, tiap hari kena marah!"ucap Zhi.

***

Sekarang Zhi sedang menyapu pekarangan rumahnya, sebenarnya ia malas melakukan itu, tapi mom nya terus memaksa.

"Banyak banget sih sampahnya! Kapan selesainya nih!"gerutu Zhi sambil terus menyapu.

"Kapan ya gue punya pacar? Gimana ya rasanya?"pikir Zhi.

"Selama 17 tahun gue hidup di dunia fana ini, nggak ada yang mau ama gue, apa gue ditakdirkan buat jomblo yak?"pikir Zhi lagi.

"Kayaknya gue harus giat lagi nih buat cari pacar! Masak iya gue harus nyandang status jomblo terus! Malu dong gue!"

Lalu, seorang cowok lewat depan rumahnya, Zhi melihat cowok itu.

"Wow, ganteng bingitz.. Kayak Aliando.. Amazing..!"batin Zhi, sambil menatap pria itu.

"Maaf, mbak kenapa liatin saya?"tanya cowok itu.

"Eh, mbak mbak, gue masih kelas 11 SMA tauk, kenapa dipanggil mbak sih,"tegur Zhi.

Pria itu mengernyikan dahinya.

"Oh, gue juga kelas 11 SMA,"ucap cowok itu.

"Nggak nanya!"ucap Zhi.

"Yaudah! Susah ngomong sama lo! Bye!"ucap cowok itu, lalu pergi dari hadapan Zhi.

"Enak aja panggil gue mbak, emang muka gue mirip mbak-mbak.. Gue sleding juga tuh bocah!"oceh Zhi.

"Oii!"teriak mom Zhi dari depan rumah.

"Apa sih mom! Ganggu aja deh!"gerutu Zhi.

"Yee.. Elu disuruh nyapu malah ngoceh!"sentak mom.

"Nggak kok, siapa yang ngoceh,"ucap Zhi.

Mom hanya menatap Zhi bosan.

"Dasar jones!"ejek mom, lalu berlalu kedalam rumah.

"Iihh.. Sebel..!! Gue nggak jones!!"teriak Zhi sambil menendang sampah-sampah yang tadi disapunya.

~Bersambung~

Hai semua.. Selamat datang di cerita baruku.

Semoga suka.

Vote N Comment.

#jkook13

JONESWhere stories live. Discover now