Enigmatic 10 - Plan

Magsimula sa umpisa
                                    

Salsa selalu meredam seluruh amarahnya selama ini. Ia selalu mengalah. Meminta maaf atas apa yang tidak ia lakukan. Pasrah ketika ia melihat Aldi bertemu dengan gadis lain. Tetapi kali ini, Aldi sukses menyulut amarahnya.

Sentuhan lembut ia rasakan ditangannya. Aldi menggenggam tangan Salsa begitu lembut dan hati-hati. Seakan jika diremas sedikit saja tangan kecil itu akan hancur berkeping-keping.

"Padahal aku sayang sama kamu," Salsa menggigit bibirnya---menahan isakan agar tidak terlihat menyedihkan. "Padahal aku setia sama kamu."

"Aku tau. Aku tau." ucapnya lembut. "Maaf. Maaf."

Aldi menangkup wajah yang sudah basah karena keringat. "Tolong. Bertahan sedikit lagi. Sedikit lagi. Aku janji setelah itu, nggak akan ada yang lain selain kamu. Aku janji."

***

Dia punya banyak pacar, dan dia berani minta itu ke gue?

"Sal?"

Bertahan sedikit lagi? Apa-apaan itu?

"Salsa??"

Salsa, bego. Sekarang harusnya lo mikir gimana caranya biar bisa nunjukin muka lo di depan Ald---

"SALSA!?"

Salsa tersentak ketika merasakan tepukan agak kasar dibahunya. Ia menoleh, mendapati wajah Tasya yang tengah menekuk alisnya. "Tuli ya?"

"Ha? Lo ngomong apa?"

"Gue bilang, gue pinjem buku Matek lo," kesal Tasya. "Mana??"

"Ada di tas," ucapnya. "Yufa. Lo udah??"

Melihat Yufa yang santai sambil mengotak-atik gadget-nya membuat Salsa makin heran memperhatikannya. Kalau dilihat baik-baik, semua anak di kelas tengah sibuk menyalin tugas Matematika yang akan dikumpul sekitar 2 jam dari sekarang.

"Udah," katanya percaya diri. "Itu buku tugas gue. Mereka lagi salin."

Memang benar. Di sana, beberapa anak berkumpul mengelilingi buku miliknya. "Tumben. Udah pinter ya sekarang. Lo yang bikin apa nyokap lo?" sarkas Tasya memutar bola mata.

"Gue lah."

Ella terkekeh. "Gue aja susah tau ngerjainnya. Tadi malam gue tidur jam 2 cuma gara-gara itu tugas. Lo les ya? Ngerti nya gimana?"

"Gue nggak ngerti."

Ketiga sahabatnya menoleh dengan cepat kearahnya. Yufa menatap gadis-gadis itu satu-satu lalu mengangkat bahu. "Gue ngarang."

"Gue kasian sama anak-anak yang salin dari buku lo," bisik Tasya pelan. "Semoga mereka tenang di alam mereka masing-masing."

Setelah tertawa, Yufa kembali mengalihkan pandangannya ke gadget. Tapi tidak berselang lama, ia mulai menendang kaki Salsa beberapa kali. "Sal!"

Dengan malas, Salsa merespon. Yufa langsung menyodorkan gadget kehadapannya. Ella dan Tasya juga ikut melihat layar gadget yang menampilkan seorang gadis dan seorang lelaki duduk berhadapan. Kedua orang itu tengah duduk di meja cafe, dan foto ini diambil dari luar jendela.

EnigmaticTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon