💥two

6.3K 641 66
                                    

[Baca note dibawah ya]

Chanyeol telah mengenal Baekhyun sejak usia anak itu baru 9 tahun. Saat pertama kali Tuan Byun membawa Chanyeol kerumahnya. Baekhyun saat ini masih sangat polos sama seperti Baekhyun tujuh tahun silam menurut Chanyeol.

Baekhyun sangat ceria, dia juga mudah bergaul dan memiliki banyak teman, pribadinya sangat baik. Baekhyun itu cantik dan tampan secara bersamaan, badannya mungil dan Chanyeol suka itu. Chanyeol menyukai Baekhyun, sejak pertama kali mereka bertemu.

-----

Ketika Tuan Byun dengan wajah setan datang dengan mengejutkan, Baekhyun segera melepas pelukannya pada Chanyeol dan berlari menuju papa nya. Chanyeol sedikit mengatur detak jantungnya yang masih berpacu dengan cepat, apalagi saat Tuan Byun datang tadi. Ia malu, sungguh.

Baekhyun membawa papa nya untuk duduk di sofa masih dengan posisi berpelukan, Baekhyun masih sangat manja ingat itu. Anak itu bergelayut di lengan papanya sembari mengajukan beberapa protes karena papanya yang akan pergi lama.

Chanyeol menghampiri, ia duduk dihadapan ayah dan anak itu dengan senyum canggung.

"Papa kenapa tumben, biasanya papa hanya pergi beberapa hari. Kali ini kenapa sampai berbulan bulan?"

"Papa sedang membangun resort baru di Phuket jadi mungkin akan lebih lama dari biasanya sayang. Juga ada beberapa masalah di Bali dan papa harus turun tangan sendiri."

"Aishh Baekhyun akan rindu dengan papa~ kalau hujan badai Baekhyun tidak bisa meminta tidur dengan papa.." Baekhyun memang memiliki trauma terhadap badai, terlebih pada petir karena ia pernah tersambar petir saat ia bermain hujan ketika berusia 13 tahun. Walau tidak terluka karena petirnya hanya menyambar tembok didekat Baekhyun.

"Kan ada paman Chanyeol, Baekhyun lupa? Tadi saja sudah peluk pelukan. " tuan Byun mencibir sembari melihat Chanyeol yang tiba tiba salah tingkah.

Sedangkan Baekhyun tertawa sangat manis menanggapi ucapan papanya.

"Minggu depan juga Sehun sudah tiba di sini. Baekhyun tidak akan kesepian lagi." Lanjut Tuan Byun dan dibalas dengan anggukan si mungil.

"Tapi Baekhyun hanya perlu paman Chanyeol jika ada badai, paman Chanyeol hangat jadi Baekhyun suka. Kalau Sehunie nakal, dia pasti akan menertawakan Baekhyun"

"Benarkah? Jadi Baekhyun suka dengan pelukan paman Chanyeol?"

Chanyeol menundukan kepalanya, berdoa dalam hati agar Baekhyun tidak berbicara ngelantur. Chanyeol menyadari tatapan meledek Tuan Byun dan jika Baekhyun berbicara lebih lagi maka ia akan jadi bahan bully Tuan Byun di kantor.

"Eung! Baekhyun suka memeluk paman Chanyeol dan Baekhyun juga suka dengan telinga paman Chanyeol"
"Astaga jangan sampai Baekhyun berbicara lebih"

"Memangnya kenapa dengan telinga Chanyeol?"

"Telinga paman Chanyeol sangat besar Baekhyun jadi suka me--ah! Paman kenapa menarik Baekhyun?!"

Chanyeol menarik Baekhyun hingga anak itu berdiri dihadapannya.

"Ini sudah sore, ayo pulang. Kau bilang tadi ingin makan kan? Paman juga sedang sibuk jadi jangan menganggu."

----

"Kenapa kita ke apartemen paman?"

Chanyeol melepas seat belt nya kemudian ia melepas milik Baekhyun juga seperti kebiasaannya.

"Aku perlu mengambil barang barangku. Malam ini aku langsung pindah, ayo turun" keduanya berjalan pelan menuju lift untuk pergi ke apartemen Chanyeol di lantai 3.

二 | Going Crazy Where stories live. Discover now