💥one

10.6K 729 55
                                    

Chanyeol sedang mengerjakan laporan perusahaan saat Tuan Byun memanggilnya keruangan beliau. Pemuda berusia 24 tahun itu memasuki ruangan Tuan Byun, terlihat atasannya itu sedang menanda tangani beberapa lembar dokumen di mejanya.

"paman, ada apa memanggilku?"

Chanyeol menyapa pertama kali, dan Tuan Byun segera mengalihkan perhatiannya pada pemuda bermarga Park itu. Tuan Byun berjalan kearah sofa di tengah ruangan dan menyuruh Chanyeol duduk disana.

"oh , Chanyeol. Duduklah dulu, kau mau minum?" Chanyeol menggeleng, tugasnya masih banyak jadi dia tidak bisa berlama lama disana.

"tidak, aku harus segera kembali karena deadline kerjaanku malam ini. Jadi ada apa paman?"

Chanyeol memang memanggil atasannya itu dengan sebutan paman karena beliau sendiri yang meminta, juga karena Chanyeol adalah anak dari sahabatnya.

"begitukah? Maaf menganggumu tuan Park" tuan Byun terkekeh kecil, dan rasanya pemuda Park itu ingin sekali menendang atasannya. Padahal chanyeol sudah memberi kode, tapi tuan Byun malah semakin mengulur waktu. Jadi Chanyeol hanya diam tidak menanggapi atasannya itu karena kalau ditanggapi, Tuan Byun hanya akan semakin membuang buang waktu.

"hahaha maaf nak. Jadi aku langsung saja,

Chanyeol mengangguk. Semakin tidak ditanggapi, semakin cepat urusan selesai, pikir Chanyeol dan itu benar.

"besok paman ke Thailand selama satu bulan lalu akan langsung ke Bali, dan dalam waktu dekat paman tidak bisa pulang ke Korea. Jadi maksud paman adalah untuk menitip Baekhyun padamu sementara, apa kau keberatan?"

Ini bukanlah pertama kalinya tuan Byun melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri, tapi kenapa baru sekarang ia menitip Baekhyun pada orang? Setahu Chanyeol bisanya Baekhyun hanya akan ditinggal sendiri, toh Bakhyun juga sudah SMA.

Jika kalian bertanya tentang ibunya, maka jawabannya adalah ibu dan ayah Baekhyun sudah bercerai sejak lama dan sekarang ibu Baekhyun sudah menikah lagi dan tinggal di Jepang bersama keluarga barunya.

Sebenarnya ingin sekali Chanyeol berkata ia keberatan. Chanyeol sudah cukup sibuk mengurus dirinya sendiri dan ia tidak mau repot menambah beban hidup lagi dengan mengurus remaja labil macam Baekhyun.

Tapi ia tidak bisa menolak, ia merasa tidak enak pada atasannya itu, karena Tuan Byun yang sudah membantunya sejak kedua orang tuanya meninggal saat ia 17 tahun.

"Tidak paman, aku sama sekali tidak keberatan" Ia banyak berhutang pada Tuan Byun jadi ia pikir ini bisa membalas kebaikan atasannya itu.

Mendengar persetujuan yang lebih muda membuat pria bernama Byun Jaeil itu tersenyum lebar. Ia menepuk pundak Chanyeol pelan.

"bagus, kau memang yang terbaik Chanyeol. Oh, dan juga satu lagi."

"apa lagi paman?"

"Minggu depan, keponakanku yang tinggal di Seattle pindah ke Korea. Dia baru saja lulus SMP dan akan lanjut SMA disini, tidak apa kalau paman menitipnya juga? Sekalian jemput ke airport."

Seketika Chanyeol menyesal sudah menerima permintaan Tuan Byun sejak awal. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan memang selalu datang belakangan, itu sudah mutlak.

"aku sebenarnya tidak masalah, tapi kurasa apartemenku tidak cukup untuk kami semua" percobaan terakhir. Ia pikir Tuan Byun akan mengalah namun pria itu malah tertawa.

"untuk itu jangan khawatir, kau yang akan tinggal dirumahku."

Dan Chanyeol tidak bisa mengelak lagi. Maka dari itu, dengan senyum manis- yang sedikit diaksakan- Chanyeol mengangguk.

二 | Going Crazy Where stories live. Discover now