BAGIAN SEMBILAN

369 25 23
                                    

"Hiks.. Hiks.. Hiks" tangis Shasa.

"Lo nggak usah nangis, jelek tau" ucap seseorang yang berdiri di depannya.

Saat Shasa mendongakkan wajahnya, Shasa mengerutkan keningnya sambil menatapnya bingung

"Keningnya nggak usah dikerutin gitu tambah jelek" ucap orang itu sambil mengusap kening Shasa dengan ibu jarinya.

"Sini gue bantu" lanjut orang itu.

Setelah Shasa berdiri, orang itu membawa Shasa duduk di bangku yang berada disana.

"Kenapa lo cari masalah sama mereka sih?" tanya orang itu setelah menghapus jejak air mata di pipi Shasa.

"Makasih, lo siapa yah kak?" tanya Shasa.
Orang itu hanya tersenyum.

"Lo gila yah kak, ditanya malah senyum-senyum sendiri" ucap Shasa.

Orang itu malah mengacak-ngacak pelan rambut Shasa.

"Enak aja lo ngatain gue gila, udah ditolongin juga" ucap orang itu.

"Hehe maaf cuma bercanda" ucap Shasa.

"Gue Iqbal kelas XII IPS 4"

"Gue.." ucapan Shasa terpotong oleh Iqbal.

"Shasa. Natasha Melin Arvelina kelas XI IPA 6"

"Lo kenal gue kak?" tanya Shasa.

"Kenal lah, siapa juga yang nggak kenal ceweknya Alga" ucap Iqbal.

"Gue bukan pacarnya Alga kak. Please jangan sebut-sebut nama dia di depan gue" ucap Shasa pelan.

"Ok ok fine, tapi lo jangan nangis" ucap Iqbal sambil menghapus air mata Shasa.

"Shasa.." panggil seseorang dibelakang mereka.
Di belakang mereka, Alga sedang berdiri dengan pandangan khawatir. Kemudian ia beranjak mendekat kearah Shasa dan Iqbal.

"Sha, lo nggak papa?" tanya Alga khawatir.

"Menurut lo?" jawab Shasa sinis.

"Dia nggak papa. Gue akan bawa dia ke uks dulu" kata Iqbal.

Saat Iqbal sudah membantu Shasa berdiri dan mulai beranjak pergi, Alga menepis tangan Iqbal yang memegang lengan Shasa. Kemudian ia menarik Shasa mendekat kearahnya.

"Nggak usah, gue bisa bawa cewek gue ke UKS sendiri" jawab Alga ketus.

"Ok kalau gitu gue pergi dulu. Sha kalau ada apa-apa lo panggil gue aja ya" kata Iqbal sambil tersenyum manis kearah Shasa.

"Iya kak makasih yah" jawab Shasa sambil tersenyum manis.

Alga hanya mendengus melihat Shasa yang dengan mudahnya tersenyum kepada Iqbal. Setelah itu Iqbal pergi meninggalkan Shasa dan Alga berdua.

"Lepasih tangan gue" teriak Shasa sambil menarik tangannya yang sedang dipegang oleh Alga.

"Sha, gue ini pacar lo dan gue bakalan anter lo ke UKS. Ayo" ajak Alga sambil menarik tangan Shasa ke UKS.

"Gue bisa ke UKS sendiri, lepasin" ucap Shasa sambil berusaha melepaskan diri dari Alga.

"Nggak akan gue lepasin" ucap Alga dingin.

"GUE BILANG LEPASIN" teriak Shasa.

"OK gue lepasin" ucap Alga setengah berteriak sambil menghempaskan tangan Shasa keras.

"Aww" rintih Shasa.

"Lo itu cewek gue, pacar gue. Harusnya lo itu bersikap manis sama gue" ucap Alga.

"Gue bukan pacar lo. Dan sampai kapanpun gue nggak akan mau jadi cewek lo" ucap Shasa sambil mengelus pergelangan tangannya yang terasa sedikit sakit karena pegangan Alga yang sangat erat tadi.
Alga mengusap wajah dengan kedua tangannya sedikit kasar.

"Apa sih kurangnya gue Sha, lo nggak liat gue dikejar-kejar semua cewek disini. Gue kaya. Gue ganteng. Gue pinter. Apalagi yang kurang" ucap Alga sambil memelas.

"Lo nggak kurang apapun. Cuma guenya aja yang nggak mau sama lo" ucap Shasa.

"Kita liat aja nanti Sha, gue bakal buat lo jatuh cinta sama gue"

Setelah mengatakan itu, Alga pergi meninggalkan Shasa sendiri.
"Gue cuma takut, semua cowok itu sama aja" lirih Shasa.

***

Shasa berjalan dengan lesu ke kelasnya. Saat sudah sampai didepan pintu kelasnya, Adel langsung berteriak.

"SHASA" teriak Adel sambil berjalan menghampirinya.

"Lo nggak papa? Ada yang sakit? Mau gue bawa ke dokter nggak?" tanya Adel sambil melihat seluruh badan Shasa.

"Gue nggak papa kok" jawab Shasa lirih.

"Mereka nggak lakuin sesuatu sama lo kan Sha?" tanya Aziz saat sudah sampai didepan Shasa.

"Nggak mereka nggak ngapa-ngapain kok, cuma..cuma ngomong sesuatu sama gue" Shasa tersenyum kecil.

"Oh ya udah yuk duduk dulu. Gurunya nggak masuk dan dia juga nggak ngasih tugas" kata Adel.

"Eh tunggu dulu deh, kok muka lo kayak keliatan biru kayak habis ditampar gini?" tanya Ezra teman Shasa.

Lalu dia mengelus pipi Shasa yang dia rasa membiru. Shasa hanya meringis menahan perih.

"Jangan bilang kalo mereka nampar lo Sha" kata Ezra menahan amarah. Shasa hanya diam menunduk.

"Jawab gue Sha, mereka nampar lo?" tanya Aziz.

"Iya" jawab Shasa sambil menunduk.

"Maafin gue Sha" ucap Adel sambil menahan air matanya yang hampir keluar.

"Kenapa lo minta maaf? Lo nggak salah apa-apa" kata Shasa.

"Maaf karena gue tadi nggak berusaha nyegat waktu mereka mau bawa lo pergi. Gue terlalu pengecut. Maafin gue Sha" kata Adel sambil menangis.

"Gue juga jadi temen lo tapi nggak bisa lindungin lo. Maafin gue juga ya Sha" ucap Aziz sambil menunduk.

"Ehh kok kalian malah minta maaf sih, kalian nggak salah kok. Mereka Cuma salah paham aja sama gue. Kalian udah jadi temen gue aja gue udah seneng banget" ucap Shasa sambil tersenyum.

"Udah dong del nggak usah nangis gitu. Nanti jadi jelek loh" lanjut Shasa.

"Emang gue jelek" ucap Adel sambil menghapus air matanya.

Mereka tertawa bersama.

Tbc

Gimana udah kagak nggantung lagi kan wkwk..
Dah dilanjut kan
Tapi nanti dilanjut lagi nggak yah??
Butuh saran please
Thank you buat readers yang udah mau baca dan vomment cerita gaje ini love you all😘😘

The Crazy CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang