"Jadilah istriku. Jadi teman hidupku sampai kita tua nanti. Jangan tinggalkan aku, apapun yang terjadi." Genggaman tangan semakin erat dan kuat.

Ungkapan yang biasa kalau boleh dikatakan, tapi bagi Yohana ia sangat tersentuh dengan ungkapan yang suaminya utarakan. Kalau dulu Nuel mengungkapkan karena ia ingin membahagiakan sang Nenek kali ini entah apa yang membuat pria yang saat ini sudah menjadi suaminya itu mengucapkan kembali perkataan tersebut.

Mata Yohana menatap kedalam manik gelap yang juga tengah menatapnya dengan kesungguhan. Yohana menyadari bahwa hatinya telah jatuh cinta pada pria dihadapannya, suaminya. Yohana mengabaikan alasan apa yang membuat pria itu mengungkapkan kembali perkataan tersebut. Mengabaikan bahwa mereka berawal bukan dari rasa cinta. Mengabaikan bahwa saat mereka bertemu pertama kali pria dihadapannya sedang patah hati.

Yang Yohana yakini, saat ini ia ingin bersama pria yang menjadi suaminya. Mungkin terlihat konyol jika seseorang sedang jatuh cinta, seperti yang sedang Yohana alami. Ia juga tidak memikirkan bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan.

Yohana yakin cinta juga sedang tumbuh di hati suaminya, jika tidak, mengapa pria yang sudah sah menjadi suaminya itu mengulang kembali pertanyaan yang pernah ia ucapkan beberapa bulan yang lalu. Jika bukan benih cinta yang mendasarinya? Naïf. Tidak apa bagi Yohana jika ia terlalu naïf. Memang tidak ada pernyataan cinta dari sang suami, tapi perkataan yang diulang semalam membuat hati Yohana yakin bahwa cintanya suatu saat akan terbalas.

Mata Yohana menatap bibir tipis suaminya kembali rona merah muncul dipipinya, Yohana tersenyum jarinya refleks terangkat dan menyentuhnya ringan. Bibir itu yang semalam menciumnya dengan lembut dan penuh kerinduan.

Setelah ungkapan yang diucapkan suaminya, Yohana harus menjawab karena tatapan suaminya itu mengisyaratkan bahwa dirinya sedang menunggu jawaban. Dengan suara sedikit tercekat, Yohana mengangguk menjawab "Ya."

Dan segera Nuel merengkuhnya dalam pelukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dan segera Nuel merengkuhnya dalam pelukan. Mengucapkan terima kasih atas jawaban dari istrinya selanjutnya yang terjadi Nuel menyatukan bibirnya dengan bibir milik Yohana. "Kita mulai dari awal." Ucap Nuel setelah mengakhiri penyatuan bibirnya dengan sang istri, kembali istrinya hanya mengangguk.

Nuel mengajak istrinya untuk singgah ke warung dan memesan mie rebus serta kopi sebelum mereka kembali ke hotel. Saat Yohana dibawa ke hotel ia sempat menolak tapi suaminya itu tetap memaksa dan hanya menanggapi dengan senyuman misterius.

Sampai di kamar hotel yang disewa Nuel, Yohana mendapati sudah ada beberapa peralatan make up -untuk membersihkan make up dan beberapa yang hal yang lain- dan Nuel sudah menyiapkan baju untuk ganti gaun yang dikenakan istrinya, hoodie jumper warna orange yang dulu pernah Nuel pinjamkan. Yohana tersenyum kecil seraya menggelengkan kepala tidak percaya bahwa suaminya mempersiapkan itu semua.

 Yohana tersenyum kecil seraya menggelengkan kepala tidak percaya bahwa suaminya mempersiapkan itu semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Be My Wife (Complete)Where stories live. Discover now