8. langkah awal kennan

185K 9.7K 77
                                    

Sengaja kennan membatalkan metting demi menemani adiknya terapi. Bukan tanpa alasan sebenarnya. Dia ingin melihat kila juga. Meskipun dia tau kila tidak akan mau bertemu dengannya. Tapi dia ingin berjuang mendapatkan kila. Boleh orang berkata dia berengsek dan memang nyatanya dia berengsek.

Karna kebodohannya dia harus kehilangan kila ditambah sekarang dia mulai penasaran dengan kedua anak kecil itu. Jika zio dia yakin itu pasti putranya apa lagi wajah zio dan dirinya yang begitu mirip. Tapi dengan zia dia tidak tau karna memang wajah zia yang mirip dengan kila. Lucu memang dimana-mana bukankan anak perempuan yang akan mirip dengan sang ayah. Jadi wajarkan bila kennan sedikit ragu.

Dia mendorong kursi roda adiknya itu menuju tempat dokter daffa.

Hanya saja saat sampai dia cukup merasa sakit dihatinya. Melihat kila yang tengah berbicara dengan seorang pria dengan jas hitam itu. Sepertinya juga mereka cukup akrab terlihat dari kila yang tertawa.

"DOKTER KILA." teriakan sintia membuat dua orang yang tengah berbicara dan kennan sendiri tersentak.

Sintia melambaikan tangan pada kila yang dibalas lambaian pula. Kila berbicara dengan pria itu lalu melangkah mendekat ke sintia.

"hai sintia siap untuk terapi pertama?" tanya kila ramah.

"yaa dok aku siap."

"oke kalo gitu kita masuk sekarang ya. Dokter daffa juga sudah menunggu." ujar kila yang mendapat anggukan dari sintia.

Kennan menatap sedih wanita didepannya itu. Dia tau kila sengaja tidak menyapanya juga. Bahkan melirikpun tidak mungkin kila hanya menganggap kenan bayangan yang tidak bisa dilihat.

"apa kabar kil?" tanya kennan saat kila tengah melihat sintia yang diterapi itu.

Kila menatap sekilas lalu kembali menatap ke depan dengan wajah datarnya.

"baik." jawabnya singkat.

"apa zio putraku kil?" tanya kennan menatap kila lekat. Dia bisa menyadari kila yang menegang.

"bukan."

Kennan tersenyum miris. "aku yakin dia putraku."

Kila langsung menatap kennan dengan raut wajah marah.

"dia bukan anakmu. Dia anakku paham kamu dan apa perlu aku ingatkan bahwa kamu TIDAK MENGAKUI JANINKU." katanya penuh penekanan.

"dulu aku bodoh kil aku sadar itu. Tapi aku ingin memperbaikinya. Bisakan kamu biarkan aku bertemu dengan anakku kil."

Kila mendelik "tolong mengerti bahasa manusia tuan kennan yang terhormat. Dia anakku darah dagingku dan dia bukan anakmu. Kamu yang menolaknya dari dia segumpal darah ingat itu." kata kila lau meninggalkan kennan yang membeku karna ucapan kila.

Kila segera berlari keruangannya. Dia duduk dikursi dengan wajah yang sudah meneteskan air mata itu.

"pria berengsek kamu ken. Kenapa kamu harus hadir lagi. Kenapa!." pekik kila tertahan. Dia tidak ingin orang yang melewati ruangannya mendengar.

Diambilnya foto kedua anaknya itu. "dia bukan ayah kalian sayang. Dia pria bajingan. Bunda gak akan biarin dia ambil kalian dari bunda nak." ujarnya menatap sedih foto kedua anaknya itu. Tampa dia sadari kennan yang berdiri dipintu ruangannya mendengar.

"aku bodoh kil aku memang bajingan.tapi aku janji aku akan perjuangin kalian. Meski begitu banyak perkataan dan penolakan kamu kil. Aku sayang kamu kil." lirihnya sambil menatap kila yang menangis didalam.

****

sementara itu zia dan zio yang tengah dalam perjalanan ke tempat bundanya bersama dimas sang opa.

My Baby Twins (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang