"Es kepal milo yang lagi viral itu boleh? " tanya Nadia lagi.

"Ck, jangan sayang.." dan Bara kembali melarang nya.

"Semuanya gak boleh.. Terus aku bolehnya apa? " Nadia kesal sendiri.

"Sayang, dengerin.. Kamu jangan banyak-banyak minum es.. Nanti dedek kedinginan gimana.." sungguh rasanya Nadia ingin menggeplak kepala Bara saat ini. Mana ada opini seperti itu.

"Bara sayang, kamu dapat opini seperti itu dari siapa? Mana ada kayak gitu.. " sebal Nadia.

"Ya dari pemikiran aku sendiri lah.. "

Nadia segera berdiri dari duduk nya.

"Kamu mau kemana? " cegah Bara.

"Mau beli es krim sendiri.. Kamu kalo gak mau beliin itu bilang.. " Nadia berjalan mencari penjual es krim di sekitar taman bermain.

Bara segera berjalan mensejajarkan langkah nya dengan Nadia.

"Keras kepala.. " desis Bara.

Nadia mengedarkan pandangan nya mencari penjual es krim. Di saat ada penjual es krim tetapi kedai nya begitu ramai.

"Tuh, ramai.. Mau ngantri? " tanya Bara.

"Kamu yang ngantri dong.. " kesal Nadia.

"Ihh.. Kenapa aku jadi gemes sama kamu.. " Bara rasanya ingin memeluk Nadia dengan erat saat ini.

"Apa.. Nyebelin.. Gak mau antri yaudah.. Aku bisa antri sendiri.." Nadia bersedekap dada.

"Yaudah sana.." kesal Bara.

"Yaudah.. " Nadia pergi meninggalkan Bara menuju kedai es krim.

Bara duduk di bangku taman dekat kedai es krim. Mengawasi Nadia.

Sedang Nadia hanya mendumel kesal akan tingkah Bara. Nadia akhirnya mengantri sendiri tanpa Bara.

Antrian semakin panjang, dibelakang Nadia ada antrian lagi. Sehingga menutupi pandang Bara terhadap Nadia.

Sudah sekitar 15 menit Bara menunggu Nadia tetapi aneh nya antrian kedai es krim sudah tidak ada, lalu kemana Nadia perginya. Ceroboh pandangan mengawasi Nadia membuat Bara kehilangan jejak Nadia.

Sedangkan Nadia berjalan sendirian memutari beberapa wahana permainan di taman bermain dengan memakan es krim nya. Ia tak berpikir bahwa Bara sedang bingung mencarinya.

Bara mencari Nadia di sekitar kedai es krim, tetapi nihil. Nadia tak ada membuat Bara frustasi. Ia mengeluarkan handphone nya dari saku celana, mencoba menghubungi Nadia. Tetapi suara operator yang menjawab.

Nadia lelah berjalan, duduk di bangku taman sembari mengambil handphone nya di tas yang ia bawa. Nadia menatap tak percaya, baterai handphone habis dan bagaimana ia mengabari Bara.

Kedua pasangan bingung saling berpikir untuk mencari jalan keluar. Dan pikiran Nadia sudah bingung mau bagaimana. Akhirnya ia hanya berdiam diri berharap Bara menemukannya.

Bara berjalan memutari taman bermain. Ia frustasi memikirkan hal negatif yang kemungkinan terjadi.

Nadia mengedarkan pandangan nya menatap beberapa anak kecil yang bermain.

Bara melihat Nadia yang sedang duduk di bangku taman. Segera saja ia hampiri istri nya itu.

"Sayang.. " Nadia kaget karena panggilan Bara.

"Bara.. " panggil Nadia.

Bara langsung duduk disebelah Nadia. Mengelus puncak kepala Nadia dengan cemas.

"Bara.. Aku kira aku ilang.. " Nadia mempoutkan bibirnya.

"Maka nya kalo dibilangin jangan ngeyel bisa kan.. Aku khawatir sayang, astaga.. " Bara memeluk Nadia.

"Baterai handphone aku habis.. " jawab Nadia.

"Pantesan.. Aku telpon kog gak aktif. Makanya handphone itu di charge. " kesal Bara semakin mengeratkan pelukan nya.

Nadia melepas pelukan Bara.

"Iya ntar pulang aku charge.. "

"Yaudah.. Pulang aja ya, udah siang.. Panas.. "

Nadia menganggukan kepalanya. Bara mengambil handphone nya, menelpon papa nya dan mengajak pulang.

"Kita ke parkiran dulu yuk.. " ajak Bara.

"Yaudah ayo.. " Nadia menggandeng tangan Bara.

Bara dan Nadia berjalan menuju tempat parkir. Saat akan menuju mobil orang tua Bara, Nadia berhenti berjalan merasakan perutnya agak tak enak.

"Kenapa sayang? " tanya Bara khawatir.

"Perutku laper.. Hehe.."

"Astaga sayang... " Bara tertawa pelan.

Mama dan papa menghampiri kedua nya.

"Kenapa Bara? " tanya papa nya.

"Nadia laper katanya.. "

"Yaudah ayo kita pulang aja kalo gitu.. " Mama mulai menggandeng tangan Nadia untuk masuk terlebih dahulu ke mobil yang sudah dibuka kuncinya oleh papa.

Papa mendekat ke arah Bara, "ibu hamil biasa seperti itu, biasanya sering makan tetapi sedikit.. Jadi kamu harus paham.. "

"Oh gitu.. Iya deh pah.. Bara paham.." Bara menganggukkan kepalanya.

💐💐💐

Sekian dulu ya temen-temen...
Maaf jarang update.. Gak ada ide soalnya.
Jangan lupa tinggalkan jejak.. Berupa vote and coment.
Thank you guys..

BOYFRIEND [END] ✅Where stories live. Discover now