9. Penolakan yang kedua kalinya

En başından başla
                                    

Lalu, ia berjalan melewati lapangan basket...

Dug!!
Bola basket yang dimainkan Rizal terlempar ke arah Rania, beruntung karena Rizal segera mengambil bola-nya agar tidak terkena kepala Rania.

"Maaf, gue gak tau," ujar Rizal meminta maaf.

Rania akhirnya melihat ke arah Rizal.
Ia hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Rania lalu berlari menuju gerbang.

"Gue dimaafin?" Tanya Rizal yang berlari menuju Rania.

Rania kaget melihat Rizal mengikutinya. "I..iya" jawabnya terbata-bata.

"Lo masih ingat gak, gue siapa?" Tanya Rizal.
Rania mengangkat bahunya pura-pura tidak tahu.

"Gue buru-buru!" Balas Rania lalu ia kembali berlari, tetapi kali ini Rizal tidak mengikutinya.

"Ada apa kok lari?" Tanya Aira ketika Rania baru duduk di mobil.

Rania tidak menjawab, ia berusaha mengatur napasnya.

"Lo gak papa?" Tanya Hana.

"Gak papa, gue tadi lari doang kok, takut di tinggal kalian," jawab Rania yang pastinya berbohong.

"Yaelah, kita gak bakal ninggalin lo kok." Jawab Hana menggelengkan kepalanya.

"Oh ya pak, ke perumahan Bethasari no.56 ya," ucap Hana.

"Iya neng." Jawab supir pribadi Aira.

15 menit pun berlalu.

Mereka sudah tiba di rumah mewah milih Hana.

"Assalamualaikum!" Teriak mereka ber-3 ketika memasuki pintu rumah Hana.

"Waalaikumsalam, bentar non," teriak seorang perempuan separuh baya.

"Oh, bawa teman ya. Silahkan masuk," ujar perempuan itu.

"Ayo masuk! Kamar gue di lantai 2," ucap Hana.

"Silahkan masuk, ngadem dulu ya." Ucap Hana lagi ketika sudah sampai di kamarnya.

"Lo punya kakak?" Tanya Aira pada Hana sambil membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk.

"Punya, gue punya 2 kakak, yang 1 cewek dan 1 nya lagi cowok. Gue anak bungsu." Jawab nya.

"Lo suka Gillian Murphy?" Giliran Rania bertanya.

"Iya, kok tau sih?" Tanya Hana balik.

"Itu." Jawab Hana dengan tangan menunjuk 3 poster bergambarkan Gillian Murphy.

"Jadi, Gillian itu motivator gue untuk menari ballet sampai sekarang.
Gue liat dia pertama kali pas umur 9 tahun, gue terpesona banget sama tariannya, disitulah gue pengen banget buat nari ballet dan ide gue disetujui oleh Orang tua terutama ayah gue." Cerita Hana sambil mengingat-mengingat masa kecilnya.

"Wah, keren banget!" Puji Rania."

Pict : Gillian Murphy

"Makan, yuk? Lapar nih." Ucap Hana berusaha mengganti topik pembicaraan.

"Ayo!" Ucap Rania dan Aira semangat.

"Nih, bibi siapkan makanan untuk kalian," ucap pembantu Hana ketika mereka sudah sampai di ruang makan.

"Makan ya yang banyak, gak usah malu-malu sama gue mah. Kalo perlu nambah yang banyak," Ucap Hana tertawa.

Dilihatnya, meja makan itu dipenuhi dengan berbagai macam lauk seperti ikan bakar, ayam fillet, udang asam manis, ayam teriyaki, sayur tumis brokoli dan beberapa dessert.

Lost SoulsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin