PART 42 HURT

2.4K 91 3
                                    


"Part ini lanjutan dari part 39 yang juga part flashback"


Flashback...

Kekalutan memenuhi benak Ale. Setiap ucapan yang keluar dari mulut Jo entah bagaimana menjadi cambuk yang kuat baginya. Seperti hantaman keras dan membuat rasa takut itu datang kembali. 'Oh Nana... apa yang bisa aku lakukan dengan ini semua' jerit batin Ale.

"Aku pulang dulu..." ucap Jo menepuk bahu Ale dan melangkah keluar apartemen.

Beberapa hari setelah mendengar ucapan Jo, Ale berusaha meyakinkan dirinya semuanya akan baik-baik saja. sampai saat ini pun hubungannya dan Nara baik-baik saja.

"Hari ini aku ada janji dengan teman-temanku, jadi kita tidak pulang bersama tidak apa-apa kan?" tanya Nara pada Ale saat mereka sedang makan siang di kafetaria kampus.

"Mau kemana?"

"Nonton di bioskop"

"Dengan siapa saja?"

"Uuh, Sekarang jadi posesif ya..." ucap Nara sambil terkekeh.

"Aku bertanya jadi jawablah"

"Bersama prologue"

"Ooh... teman-teman bandmu, Ana, Leo, Aidan dan Reno bukan?"

"Exactly"

"Baiklah... jangan pulang terlalu larut ya" ucap Ale sambil mengusap lembut kepala Nara.

"Iyaaa, Aku tahu..."

Setelah menyelesaikan makan siang mereka, Ale dan Nara berpisah menuju fakultas mereka masing-masing. Setelah selesai bimbingan dengan dosen pembimbingnya dan mengerjakan revisi laporannya di perpustakaan hari ini. Ale merasa sedikit kesepian, karena Nara yang sedang sibuk pergi dengan teman-temannya jadi mereka tidak bisa pulang bersama. Seperti rutinitas baru itu sedikit membuat Ale bergantung, rutinitas baru semenjak mereka memutuskan untuk memiliki hubungan lebih.

Ale berjalan menuju parkiran mobilnya. Setelah menghidupkan mesin mobil, pikirannya enggan untuk pulang ke apartemen. Tiba-tiba teringat sebentar lagi ulang tahun Nara. Akhirnya Ale memutuskan pergi ke salah satu Mall di Jakarta. Setidaknya berkeliling mencari kado untuk Nara.

Pada hari kamis sebelum jam pulang kantor, parkiran mall cukup lengang. Ale cukup mudah mendapatkan parkir dan memakirkan mobilnya. Jalan-jalan sendiri mengelilingi mall sebenarnya bukan salah satu hal yang di sukainya. Niat untuk mengajak Jo dia urungkan mengingat hubungannya dengan Jo sedang tidak baik saat ini.

Sekitar 30 menit Ale berada di mall dan melirik salah satu toko perhiasan membuatnya cukup tertarik. Nara memang bukanlah wanita yang menyukai perhiasan mahal bahkan terbilang sangat jarang menggunakan perhiasan. Tapi entah mengapa rasanya Ale ingin memberikannya sebuah kalung. Ale memasuki toko itu dan bertanya pada salah satu pramuniaga. Matanya tertuju pada salah satu kalung yang berliontinkan bunga daisy. Setidaknya daisy salah satu jenis dari bunga gerbera. Mengingat betapa Nara begitu menyukai bunga itu.

 Mengingat betapa Nara begitu menyukai bunga itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny With Mr. FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang