PART 2 KOREA

5K 206 0
                                    


Seoul,

Kringg! Kriiiiiiing!! Aaargh suara itu lagi. Suara terkutuk yang memekak telinga. Kalau aku tahu ini bukan saatnya kelas pagiku sudah aku lempar jauh benda terkutuk itu. Aku baru tidur 2 jam yang lalu. Ooh tuhan kalau bukan karena tugas Miss Kim yang tiba-tiba harus dikumpulkan pagi ini aku tidak akan bergadang tadi malam. Kriiiiing!! Kriiiing!

"AAArrgghhh, tidak bisakah kau diam sebentar! Aku masih mengantuk!!"

Beginilah rutinitas pagiku dengan memaki benda mati yang tak kenal kasihan pada tukang tidur sepertiku. Eiits aku bukan tukang tidur hanya saja malam ini aku memang kurang tidur. Setelah benar-benar tak kuat dengan kebisingannya kuputuskan membangkitkan badanku dan berjalan mematikan jam weker yang sengaja aku letakkan jauh dari kasurku.

Shit! Sudah jam 7 dan kelasku tepat pada pukul 08.00 sedangkan perjalanan dari apartmentku untuk sampai di Hankuk University menempuh waktu kurang lebih 1 jam. Aku tak boleh terlambat di kelas Miss Kim. Dia salah satu dosen killer yang siap membuat mahasiswa yang tidak kompeten untuk mengulang kelasnya semester depan dan aku berharap aku bukan jadi salah satu mahasiswa itu.

Setelah selesai bersiap aku segera berlari keluar apartment dan berjalan kearah jalan raya untuk memberhentikan taxi. Tak ada pengiritan untuk hari ini. Tak ada mandi tak ada make up sempurna. Oke biarkanlah lagipula musim dingin begini tak akan membuatku banjir keringat selain itu tissue basah dan parfum cukup membantu yang terpenting aku tidak terlambat. Aku sudah setahun tinggal di apartment yang aku tinggali sekarang. Apartmentnya termasuk murah dan fasilitasnya cukup bagus, tapi sepertinya aku harus mencari apartment lain karena jarak kampus dan apartmentku cukup jauh. Apartment Sedikit mahal namun dekat kampus sepertinya tidak buruk. Mungkin setelah menyelesaikan perkuliahan hari ini aku akan mampir ke agen pencarian apartment.

"Sudah sampai nona" ucap sopir taxi yang berhenti tepat di depan gerbang Hankuk University. Setelah membayar taxi yang cukup mahal dan berdiri didepan gerbang yang menampakan gedung megah kampusku. Aku melirik jam. Oh tidak! Tak ada waktu untuk mengagumi kampusku hari ini. Sepuluh menit lagi untuk berlari menuju pintu depan kelasku.

"Kau hampir terlambat, Nara ssi" ucap Miss Kim tepat saat aku melangkah masuk ke ruang kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau hampir terlambat, Nara ssi" ucap Miss Kim tepat saat aku melangkah masuk ke ruang kelas. sambil duduk dikursi belakang dekat jendela aku mengatur napas yang masih terengah-engah karena berlarian. Ya anggap saja lari pagi dan kekacauan di pagi yang cerah ini.

Setelah melalui hari yang kacau dengan hampir terlambat di kelas pagi Miss Kim, akhirnya selesai juga perkuliahan hari ini. Karena sedikit santai sebaiknya aku pergi menuju agen apartment dengan bus. kuputuskan duduk dikursi kosong di halte depan kampusku, setelah beberapa saat bus yang akan membawaku ke tempat tujuan tiba. Sepertinya sore ini akan sedikit penuh. Kulihat seorang pria asing berdiri didepanku saat akan memasuki bus yang terlihat kebingungan yang menghambat orang-orang untuk segera naik. Sepertinya ini pertama kalinya dia menaiki bus.

"Excuse me, you should tap the card like this" ucapku membantu pria itu.

"Oh, thank you" balasnya dan kami melangkah masuk ke Lorong bus. seperti tebakanku tak ada kursi karena ini jam pulang kantor dan bus cukup penuh walau tidak terlalu berdesakkan.

"I think you've lived here a long time enough. Are you korean?" tanya pria tadi yang berdiri disampingku.

"No. I am Indonesian. And yeah I have lived in Korean for one year" jawabku sambil menatap pria disampingku.

"Wah saya tidak menyangka akan bertemu orang Indonesia disini. Saya juga dari Indonesia"

"Wow. Sayapun tidak menyangka anda orang Indonesia karena wajah anda..."

"karena saya memiliki darah pencampuran belanda. Saya pikir kaupun juga" ya melihat rambutnya yang sedikit kecoklatan dan warna mata yang hijau dengan hidung yang mancung akan membuat siapapun yang melihatnya seperti pria asing.

"Ya, saya pencampuran Ibu saya Jawa dan ayah saya Perancis" ucapku sambil tersenyum. Seketika aku tersadar aku harus berhenti di halte berikutnya. Ku tekan tombol merah untuk memberhentikan bus.

"Sepertinya saya akan turun lebih dahulu, senang mengenalmu. Bye" ucapku sebelum menuruni bus.

"bye"

Oh iya. Aku belum tahu namanya. Mungkin nanti kalau bertemu lagi aku akan bertanya. Lelaki tampan lainya. Ana akan senang mendengar ceritaku hari ini.




TO BE CONTINUE,

Don't Forget Follow and Vote :)

Destiny With Mr. FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang