PART 33 THE ANNOYING MAN

2K 74 1
                                    


[Flashback]

"What the hell is going on with you???!!!" tanya Nara sedikit berteriak. Ale yang terkejut dengan teriakan Nara menghentikan langkahnya dan menatap tajam Nara.

"Kau berbicara terlalu keras, Nana. Ada apa??" ucap Ale.

"Ada apa??! Kau itu yang kenapa? Kau sadar tidak dengan sikapmu padaku akhir-akhir ini??!" sulut Nara emosi. Ale menghela napas.

"Ikut aku, kita bicara di tempat lain" kata Ale sambil menarik tangan Nara dan berjalan menuju ke danau buatan di kampus yang merupakan tempat yang lebih sepi dibandingkan dengan pekarangan kampus seperti tadi, karena mereka sudah menjadi tontonan karena suara Nara yang cukup keras.

Nara dan Ale hanya terdiam selama perjalanan menuju danau. Ale melihat ada sebuah bangku taman dan memutuskan untuk duduk disana untuk membicarakan masalah mereka.

"Duduklah" perintah Ale saat sudah duduk di bangku itu.

Nara hanya diam terpaku menatapnya lalu akhirnya memutuskan untuk duduk di sampingnya. Setelah duduk Bersama di bangku itu mereka berdua hanya diam terpaku sambil menatap kedepan ke arah danau dan tiba-tiba tanpa disadari menghela napas berat bersamaan.

"Aku minta maaf" ucap Nara dan Ale bersamaan. Hal itu membuat Ale dan Nara saling menatap.

"Aku tak tahu telah melakukan kesalahan apa padamu hingga kau bersikap seperti menghindariku sebulanan ini. Jadi apa aku boleh tahu apa salahku?" tanya Nara sedih.

Ale yang melihat tatapan itu entah mengapa membuat hatinya ikut sedih karena telah membuat Nara begitu.

"Apa kau mencintaiku, Nana?" tanya Ale dan itu membuat Nara terkejut dengan pertanyaan Ale hingga rasanya bibirnya kelu untuk menjawab dan hening beberapa saat.

"Apa yang akan kau lakukan jika aku mencintaimu?" ucap Nara lirih memecah keheningan tanpa menatap wajah Ale dan kembali menatap ke depan.

"Tolong jawab pertanyaanku, Nana" ucap Ale tegas.

"Ya" jawab Nara lirih. Hal yang Ale takutkan benar terjadi dan setelah mendengar jawaban Nara, Ale hanya dapat diam terpaku.

"Lalu jawab pertanyaanku, kenapa kau menciumku di pulau itu?" tanya Nara dan menatap Ale tajam.

"Itu kesalahan. Aku berbuat kesalahan, aku minta maaf" jawab Ale memalingkan wajahnya dari Nara.

"Kesalahan kau bilaaaang?! Kau tahu itu ciuman pertamaku?!! Dan kau dengan teganya mengatakan itu sebuah kesalahan?!!" ucap Nara dengan hati yang sakit mendengar ucapan Ale. Air mata menetes membasahi pipi Nara.

"Nana... ku mohon maafkan aku" ucap Ale yang begitu merasa bersalah karena melihat Nara menangis. Ale duduk berlulut dihadapan Nara berusaha menenangkan Nara dari tangisnya.

"Ku mohon jangan menangis..." bujuk Ale. Detik itu juga Nara menyadari bagaimana perasaan Ale padanya.

"Jangan menangisiku, aku bajingan yang kacau dan aku yakin kau akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dariku" ucap Ale lagi yang membuat hati Nara tambah tertusuk rasanya. Bagaimana dia bisa dengan seenaknya berkata bahwa dirinya akan mendapatkan orang yang lebih baik lagi sedangkan yang dia inginkan hanya pria dihadapannya ini 'Reinya'. Nara hanya terdiam menatap ke arah danau dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Sakit. Itu yang dirasakannya saat ini.

Nara menghela napas berat dan menghapus kasar air mata dipipinya, lalu beranjak dari duduknya yang membuat Ale sedikit terdorong.

"Aku butuh waktu sendiri" ucap Nara sebelum pergi meninggalkan Ale yang hanya bisa diam terpaku ditempatnya berpijak. 'Tak bisakah kau mencintaiku Rei? lihatlah bahkan kau hanya bisa terdiam disitu tanpa berlari mengejarku' ucap Nara dalam hati saat berjalan menuju parkiran mobilnya.

********

Selama beberapa hari ini tak sekalipun Ale menghubungi Nara dan hal itu membuat Nara sedih dan merindukan pria menyebalkan itu. Entah mengapa hatinya tetap menginginkan 'si menyebalkan' begitu julukan yang diberikan Ana untuk Ale.

Saat sedang asik menyesap coklat panasnya di ruang tamu apartemennya ditemani Ana yang sudah menemaninya selama beberapa hari ini tiba-tiba ada pesan masuk di ponselnya.

From: Si Menyebalkan

Hei, Pop baru saja pulang dari Korea dan membawakanku beberapa makanan dan snack dari sana. Akan aku bawakan untukmu. Kau dimana?

Nara begitu terkejut melihat pesan itu dan mendengus kesal. 'Si menyebalkan' bersikap Seakan-akan beberapa hari belakangan tidak ada masalah diantara mereka.

"Dari siapa?" tanya Ana sambil menonton TV.

"Si menyebalkan" jawab Nara dan Ana langsung menoleh penasaran pada Nara.

"Apa katanya?"

"Dia sedang berusaha menyuapku dengan hal berbau Korea" jawab Nara malas.

"Wah, manisnya"

"Manis?! Baru beberapa jam yang lalu kau memaki-makinya kalau perlu kuingatkan"

"Well..."

Ting! pesan masuk.

From: Si Menyebalkan

Kau masih marah ya?

Nara menghela napas lagi melihat pesan itu. Otaknya bersikeras untuk menolak membalas pesan itu tapi hatinya berkata lain.

To: Si Menyebalkan

Menurutmu?


From: Si Menyebalkan

Aku ingin bertemu dan berbicara denganmu. Kau di apartemenkan?


To: Si Menyebalkan

Kita bertemu di kampus saja. saat ini Ana sedang bersamaku


From: Si Menyebalkan

Baiklah, sampai berjumpa besok princess...

Cih! Dasar perayu. Dia memang pantas dijuluki 'si menyebalkan' melihat sikapnya yang begitu menyebalkan saat ini. gumam Nara dalam hati.




To Be Continue,

😊

Destiny With Mr. FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang