Ch 24 - Flashback pt. III

Start from the beginning
                                    

"Kau mungkin tidak akan mempercayainya Yoongi karena kisahku terlalu penuh drama," kalimatnya membuatku meneguk salivaku, mengapa ia bisa tahu apa yang kufikirkan.

"Ia dan ibu adalah sepasang kekasih yang tidak direstui. Ibu ku adalah gadis miskin, sedangkan pria yang disebut sebagai ayahku adalah seseorang dari keluarga terpandang.

Mungkin ini bagian yang tidak seperti fairy tale dimana sang pangeran rela kabur dari istana demi cintanya, karena ayahku yang saat itu dijodohkan dengan wanita dari keluarga kaya lainnya tidak menolak. Mereka berpisah dengan cara baik-baik, namun salahkan hormon remaja mereka karena malam yang mereka sebut malam terakhir bagi hubungan mereka justru menjadi malam dimana aku tercipta," nada sarkas keluar dari bibirnya membuatku tanpa sadar tertawa kecil yang membuat ia menatapku tajam.

"Oops.. Sorry..," aku mencuri kecupan kecil dari bibirnya yang membuat ia terkejut dan memukul lenganku pelan, tapi kurasakan tubuhnya mulai rileks.

"Lanjutkan ceritamu, My Love," ia tertawa karena endearment yang kuberikan.

"Kau chessy sekali Tuan Min.. baiklah, sampai dimana tadi ceritaku?" ia membetulkan posisi duduknya, semakin mendesak kearahku seperti anak kucing yang mencari kehangatan.

"Kesalahan hormon remaja orang tuamu," aku meng-copy kalimatnya yang membuat ia kembali tertawa.

"Setelah ditinggal menikah oleh kekasihnya, ibu pun menikah dengan pria yang menjadi ayahku. Tanpa memberitahu ayah biologisku bahwa ia sedang mengandung aku, anaknya. Aku berfikir, mungkin kenyataan inilah yang membuat ayahku lama-lama menjadi rusak. Apalagi ibu tak kunjung mengandung anak darinya. Tapi bukan salah ibu juga kan? Tak ada yang bisa disalahkan jika memang sudah takdirnya begitu."

"Ibumu sangat hebat.. Ia sudah melakukan yang terbaik. Dan ia menyimpan semua masalahnya sendiri," aku mengusap kepala Hyesong dan mengecup keningnya, ia mengangguk, menyetujui ucapanku.

"Dan sekarang mari kita masuk ke inti cerita," ekspresi Hyesong berubah cerah.

"Sepanjang ini kita belum masuk ke inti cerita?," tanyaku, pura-pura terkejut, padahal aku menikmati ceritanya. Sempat malu karena sebagai seorang kekasih baru kali ini aku mengetahui tentang dirinya, membuatku menjadi greedy dan ingin mengetahui semua tentangnya.

"Karena kau bertanya kenapa moodku terlihat baik dari kemarin sore, jadi itulah inti cerita yang belum kuceritakan padamu. Kemarin aku bertemu dengan Park Hyejin..































Adikku."

"Adik?," tanyaku bingung.

"Ehm, bisa disebut adik tidak ya? Karena kita memiliki ayah yang sama. Berdasarkan alamat yang tertera di diary ibu, aku tidak begitu berharap jika tuan Park Hyo Jun, nama ayah kandungku, masih tinggal disana mengingat diary ibu sudah sangat usang yang berarti sudah lama sekali ibu menulisnya. Tapi dengan bermodalkan kenekatan bertanya-tanya pada tetangganya dan mengamati rumah tersebut, aku akhirnya mendapatkan informasi yang akurat. Ayahku memang sudah pindah bersama istrinya namun rumah itu masih rumahnya yang dihuni oleh anaknya yang sedang berkuliah. Park Hyejin namanya.. Adik tiriku," tanpa sadar aku bertepuk tangan untuk cerita Hyesong kali ini.

"Ternyata kau berbakat menjadi seorang sasaeng fans, Jagi-ya," komentarku, membuatnya mencubit pinggangku.

"Lalu? Lalu? Bagaimana kau bisa bertemu dengannya?," aku benar-benar tertarik dengan kisah hidup gadisku.

"Aku ingin tahu dimana ayah kandungku tinggal sekarang dan cara satu-satunya adalah mencari tahu dari anaknya. Tapi dengan penampilanku yang selalu penuh luka, aku tidak tahu bagaimana cara untuk mendekatinya.

Hingga suatu hari ayah yang tinggal bersamaku mendapati ku yang pulang terlalu malam dan tidak ada di swalayan tempatku bekerja part time, ia memaksaku untuk memberitahukannya kemana aku pergi. Dan dengan berbagai pukulan yang ia layangkan pada tubuhku, akhirnya aku mengatakan apa yang kulakukan dan itu membuatnya semakin meledak. Hari itu ia bahkan menggunakan.. i-ikat pinggangnya untuk mencambuk..,"

"Cukup.. Tidak usah diteruskan," aku menghapus air matanya yang kembali mengalir, jujur saja aku benar-benar ingin menemui pria itu dan memberikan pelajaran yang pantas ia dapat karena telah membuat seseorang, ah dua orang malah, sangat menderita dibuatnya.

"Tapi malam itu adalah malam yang tak akan pernah kulupakan karena malam itu aku bertemu denganmu Yoongi. Kau penyelamatku.

Dan setelah hidup beberapa saat denganmu, dan bekas-bekas lukaku yang menghilang, aku berani untuk mendekati Hyejin.

Aku berpura-pura tidak sengaja menabraknya, menanyakan alamat fiktif dan meminta ia untuk mengantarku dimana kita hanya menghabiskan waktu seharian untuk berputar-putar mencari alamat yang sebenarnya tidak ada.

Bisa dibilang Tuhan memang berada dipihakku, rencanaku berjalan lancar, bahkan dari situ kami menjadi dekat dan sering bertemu. Mungkin karena kami memiliki hubungan darah, bertemu dengannya benar-benar moodbooster bagiku. Baru kali ini aku merasa memiliki saudara, sampai-sampai aku mengurungkan niatku untuk mengetahui kediaman orang tuanya dan memberitahu ayahnya bahwa aku adalah anaknya. Aku sangat tahu kalau kedatanganku bisa saja menjadi perusak keluarga mereka," aku speechless, entah karena gadis yang disebut Hyejin itu beruntungnya adalah orang baik atau karena gadis dihadapanku selalu bisa membuatku jatuh cinta lebih dalam lagi padanya, bisa-bisanya ia mengurungkan niat untuk bertemu ayah biologisnya yang memang ia cari, demi tidak ingin menyakiti orang yang baru ia kenal.

"Jadi kau selalu bertemu dengan gadis itu tanpa sepengetahuanku, hmm?? Nona Jung Hyesong, oh bukan Park Hyesong yang sebentar lagi akan berubah menjadi Min Hyesong," ia berteriak saat tanganku menggelitik pinggangnya.

Ia tertawa dan berusaha meloloskan diri tapi tenagaku lebih kuat, aku menggelitiknya sampai ia memohon ampun dengan suaranya yang serak karena terlalu banyak berteriak dan tertawa.

*****

Air mata Yoongi meleleh setiap kali ia memutar memori lamanya bersama Hyesong. Yoongi adalah tipe pria yang dingin, cenderung dominan dan memiliki karakter yang kuat. Namun ia menjadi lemah pada apapun yang berhubungan dengan Wanita yang menggenggam seluruh dunianya.

"Maafkan aku Hyesong-ah.. Aku tidak seharusnya terbawa perasaan dan malah menyukai adik tirimu... Aku seharusnya menepati janjiku padamu.. Dan mempertahankan Posisimu sebagai pemilik hatiku selamanya..."

...TBC...

AN: Yoongi x Hyejin atau Yoongi x Hyesong shipper kah kalian??

*Namjoon ngumpet dulu ya, masih edisi ultah Yoongi soalnya*

BitterSweet | K.NJ / M.YG | BTSWhere stories live. Discover now