Ch 18 - Fate?

207 35 31
                                    


Hyejin POV

Salah satu hal yang paling kubenci dari diriku ialah 'over-thinking', hal itulah yang membuat hal kecil terasa besar dan berakhir dengan rasa insecure ku yang semakin meninggi.

Seperti saat ini, momen tadi pagi bersama Namjoon masih berputar-putar dikepalaku.

Mengejutkan bahwa Namjoon berinisiatif melakukan aksi yang cukup intim dari sebelumnya, tetapi ekspresi terkejut dan permintaan maafnya juga jangan lupakan bagaimana dia segera beranjak pergi tanpa melirikku membuatku tidak bisa tidak memikirkan hal yang memang sering berlalu lalang dikepalaku.

Apakah ia tidak menginginkanku sebesar aku menginginkannya?

Hubungan kami yang selalu berada di safety zone ini jujur adalah alasan terbesar yang membuatku merasa jenuh. Aku berusaha berfikir dari segi positif, mungkin Namjoon memang pria yang sangat memegang prinsip, salah satunya yaitu untuk tidak melakukan seks sebelum kami terikat tali pernikahan. Namun melihat momen tadi pagi, betapa jelas kita berdua sama-sama menginginkannya dan betapa 'gentleman' nya dia yang mengakhirinya secara tiba-tiba -mengertilah bahwa aku sedang sarkas disini.

Kecewa? Oh, come on aku bukan wanita murahan yang sedang horny, aku hanya..

.

.

.

Argh.. Hyejin kau sangat konyol..

Kepalaku penat, aku bangkit dari kasur dan segera menuju ke kamar mandi, berendam di air hangat sambil mendengarkan lagu BTS mungkin bisa menenangkan otakku yang sedang kacau.

*****

Author POV

Yoongi melihat sekali lagi alamat yang tertulis dilayar ponselnya, memastikan bahwa ia berada ditempat yang tepat. Setelah yakin tidak salah masuk gedung, ia segera masuk menuju elevator yang berada di ujung koridor, dan menekan tombol bertuliskan angka 3 saat sudah memasuki kotak besi tersebut.

Tatapannya kosong, sibuk dengan pikirannya sendiri. Menimbang-nimbang apa sebenarnya yang sedang ia lakukan ini?

Entahlah.. Ia hanya tidak mau waktu dan tenaga yang ia buang juga stress yang mulai ia rasakan kembali belakangan ini menjadi sia-sia. Dia sudah sejauh ini, mundur bukanlah sebuah pilihan.

Yoongi mungkin bukan tipe orang yang religius, dia tidak pernah pergi ke tempat ibadah ataupun membuka kitab sucinya. Tetapi ia percaya Tuhan itu ada. Takdir itu ada. Walaupun saat kepergian Hyesong dari hidupnya, membuat ia sempat meragukan eksistensi Dzat Pencipta-nya. Kehilangan alasan terbesar yang telah membuat ia merasa hidup dan ingin terus hidup, jelas menghancurkan segala ideologi yang ia pegang.

Namun pertemuannya dengan Hyejin beberapa bulan lalu membuatnya yakin kembali bahwa something definitely happen for a reason. Yakin bahwa takdir itu ada dan semuanya sudah ada yang mengatur.

Sebut saja ini sebuah kesempatan yang akan menuntunnya ke sebuah takdir. Takdir yang entah akan berakhir baik atau buruk, tidak ada yang tahu. So, take it or leave it?

Untuk seorang Min Yoongi sudahlah jelas apa jawabannya.

Lamunannya terhenti saat pintu elevator terbuka. Segera langkah kakinya menuntun ke arah pintu bernomorkan angka '393'.

Ia tarik nafas dalam dan menenangkan detak jantungnya -yang entah mengapa selalu berdetak lebih cepat dari ritme normal saat akan bertemu dengan 'nya'- sebelum menekan bel dan menunggu si empunya untuk membukakan pintu.

Detik berubah menjadi menit, namun tidak ada jawaban.

Ia tekan lagi tombol bel pintu itu sekali lagi.

1 detik..

5 detik..

‘Min Yoongi kalau kau ingin mundur, sekarang belum ter..’

“Yoongi?”

‘..lambat..’

*****


Flashback

Yoongi meminta sopir taksinya berhenti saat melihat  Hyesong turun dari taksi yang ia tumpangi didepan sebuah kafe. Ia mengamati gadisnya yang merapikan penampilannya sambil bercermin di kaca jendela kafe, membuat Yoongi semakin bertanya-tanya dalam hati apa yang Hyesong lakukan disitu.

Tiba-tiba ia merasa tegang.

'Apa mungkin Hyesong ingin bertemu seseorang? Lelaki?'

'No no no.. Hyesong sepertinya tidak mengenal siapapun.'

'Atau sebenarnya akulah yang belum mengenal Hyesong dengan baik?'

“Eonniiiii…!!,” suara teriakan membuat Hyesong segera melihat kearah gadis yang berada diseberang jalan, dan dengan senyum merekah Hyesong mengangkat tangan sambil berteriak kembali kearah si gadis.

“Hyejin-ahh..!!”

...TBC...

A/N: slow and short update.. Maafin aku ya.. Harap bersabar n tetap stay tune...

BitterSweet | K.NJ / M.YG | BTSOnde histórias criam vida. Descubra agora