12

956 106 15
                                    

Pagi ini semua berjalan seperti biasa. Pak Suho mengajar dengan membosankan, Woojin dan Sanggyun berlomba-lomba meminjam PR, Haseul masih dengan novel Sherlock Holmes favoritnya, Shinbi, Yerin dan Yein rusuh seperti biasanya. Namun diantara itu semua, Yeri gak bisa menganggap Jungkook 'biasa' hari ini, tentu saja.

Jungkook hari ini mengambil tempat duduk tepat di seberang Yeri. Sesekali dia curi pandang ke arah Yeri, beberapa kali ketahuan selama 2 jam kuliah. Sudah cukup kejadian kemarin membuat Yeri merasa gak enak tiap kali ketemu sama Jungkook di kampus. Hari ini si Jungkook malah curi-curi pandang kearah Yeri dengan tatapan yang gak bias nyelo. Raut wajahnya saat melihat ke arah Yeri itu diantara seperti orang depresi dan marah, seakan dia menderita menjalani hidupnya.

Yeri, sebagai gadis yang lemah lembut dan merasa gak bersalah apa-apa ke laki-laki tersebut, merasa risih dan gak nyaman. Yeri gak suka suasana canggung yang menjengkelkan ini. Mengira-ngira dalam hati, sebenarnya Jungkook itu kenapa?

Gak mungkin kan, Jungkook bertindak seperti perkataannya kemarin sore?












Last Afternoon
"Yer, gue clbk. Dan mau kita balikan"

Jungkook menunggu reaksi Yeri atas pernyataannya. Yeri shock, itu sudah dia perkirakan. Tiba-tiba menelpon untuk mengatakan hal seperti ini pasti gak pernah terpikirkan oleh Yeri.

"Siapa lagi yang lo suka selain gue?"

Pertanyaan itu langsung membuat Jungkook terlihat seperti lelaki brengsek.

Atau dia memang pantas disebut brengsek?

"Cuma lo"

"Kak Nayeon? Eunha?"

"Gak. Gue udah gak suka sama Eunha sejak lama dan gue udah gak ngarep lagi sama Kak Nayeon"

"..." Hening, Yeri gak memberikan respon apa-apa. Dia juga gak merubah reaksi terkejutnya.

"Jadi, gimana Yer?"

"Kalo lo beneran serius, ngomong langsung sama gue. Jangan lewat telpon ato pun chat. Lo sadar gak? Lo sekarang ini seperti pengecut"

Sadar? Jungkook sangat sadar dia bertindak seperti laki-laki pengecut. Tapi mau bagaimana lagi, Jungkook masih gak siap lahir batin buat denger jawabannya Yeri. Lewat telepon aja tangannya uda geter-geter, entah bagaimana jika dia berhadapan langsung face to face sama Yeri.

Sehabis berkata demikian, Yeri memutuskan telepon secara sepihak. Gak lama kemudian bis datang, Yeri melambaikan tangan pada Sanggyun lalu memasuki bis.

Jungkook menelah paksa salivanya, lalu menghela napas. Yeri gak tersenyum atau terlihat bahagia saat ditelpon tadi. Dari raut wajahnya dia seperti menahan amarah.

Semua sudah jelas untuk Jungkook.












Mendekati akhir pelajaran, ada Line masuk ke HP nya Yeri. Diam-diam dia mengeluarkan HP nya lalu membacanya ditutupi buku tulis. Yeri hampir melotot membac isinya.

Jeon Jungkook
Selesai kelas, ketemuan di atap

Yeri mengerjap dua kali, ini beneran Jungkook ngajak ketemuan? Yeri jadi agak menyesal dengan perkataannya kemarin. Bagaimanapun juga, Yeri itu perempuan, dan perempuan tuh harus punya persiapan mental dan iman yang kuat buat ngadepin situasi kayak gini. Rasa kantuknya selama pelajaran menguap begitu saja.

Astaga, kenapa Yeri mendadak jadi perempuan yang alay dan lemah hanya untuk berhadapan dengan laki-laki.

Yeri menyimpan kembali HP nya, dan memastikan lewat cermin kecil di tepak pensilnya kalau wajahnya gak merona. Karena Yeri merasa mendadak hawa udara menjadi panas. Tetapi Yeri tetap mencoba stay calm. Jungkook duduk tepat di seberangnya, Yeri gak mau Jungkook menganggap Yeri perempuan norak yang mudah panik hanya karna masalah sepeleh seperti ini.

Stupid - JUNGRI [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang