03

1.1K 129 5
                                    











Jam tangan Yeri masih menunjukan jam 6.30 saat Yeri sampai di parkiran kampus. Lagi-lagi Yeri berangkat pagi bersamaan dengan sekolah Woojin.

"HOAMMMM" Yeri menguap tanpa menutup mulutnya. Dia sudah cukup tidur 8 jam semalam, tapi masih saja mengantuk. Aneh.

Yeri berjalan menuju gedung fakultas nya melewati parkiran mobil belakang. Tetapi saat melewatinya, Yeri melihat ada sesuatu di parkiran.

Lapangan itu tidak berisi deretan mobil-mobil. Melainkan tenda-tenda telah berdiri tersusun seperti akan diadakan bazar.

Alis Yeri terangkat. "Hari ini bukan ultahnya kampus, kan?" Yeri bergumam. Beberapa orang di sana masih menegakan tiang penyangga lalu memasang tenda yang baru. Kalo di total ada sekitar 12 tenda yang di dominasi warna biru dan jingga.

Yeri memilih gak peduli dan melanjutkan langkahnya menuju kelas. Ransel beratnya ini harus dia letakan sesegera mungkin sebelum sakit pundaknya kumat lagi.

Kemarin lusa saat kegiatan UKM, Yeri melewatkan bagian pemanasan. Langsung bergerak mengikuti alunan musik. Akibatnya, sepulang dari kampus badan Yeri njarem*1 semua. Terutama pundaknya. Bagian itu yang paling sakit, sampai-sampai jika di gerakan terdengar bunyi gesekan urat nya. Padahal Zou udah ngingatkan Yeri buat pemanasan dulu. Tapi gak Yeri indahkan.

Bandel*2 banget emang anaknya.

Njarem: Semacam sakit pegal-pegal gitu lah
Bandel: Susah di kasi tau

Pak Suho mengarahkan penggaris nya menujuk beberapa tombol yang terlihat di layar proyektor. Pembelajaran praktek memang selalu menjadi favorit Yeri. Apalagi jika itu pergi ke ruang komputer untuk mencoba aplikasi edit foto yang gak pernah Yeri coba sebelumya. Sementara teman lainnya sedikit mengantuk mendengar penjelasan pak Suho, atau pun merasa malas mencoba aplikasi rumit, Yeri justru memasang wajah antusias. Tak sabar ingin mendownload aplikasi yang baru saja dia pelajari.

Mata Yeri terfokus pada monitor, teliti dan ekstra hati-hati saat meng-crop bagian stikernya. Yeri gak mau melakukan kesalahan fatal sehingga harus memotong stikernya lagi dari awal. Bagian ini memerlukan tingkat kefokus-an yang tinggi.

Saat itu lah terdengar bunyi nyaring petasan dari arah jendela. Sontak, semua mahasiswa-i menolehkan kepala ke sumber suara. Beberapa orang mengintip lewat jendela untuk mengetahui sumber suara tersebut.

Pak Suho melepas kaca matanya dan mematikan komputernya. Para mahasiswa menatap sang dosen bingung.

"Hari ini ada semacam pameran keterampilan dan bazar di parkiran mobil belakang. Jam kelas kita terpotong untuk pameran dan bazar tersebut. Akan saya jadwalkan kelas penggantinya besok. Sepertinya pameran sudah dibuka sekarang. Bagi yang mau, kalian boleh melihat-lihat pameran dan bazar. Kelas kita hari ini sudah selesai. Selamat siang"

Wajah Yeri yang antusias kini berubah berseri. Ternyata tenda berwarna biru-jingga itu untuk pameran dan bazar. Yeri ingin tau apakah ada makanan enak yang dijual disana?

Mata Yeri kembali fokus pada layar monitornya. Matanya membulat melihat hasil potongan stikernya jadi kacau. Tadi Yeri kaget mendengar suara petasan, mungkin tangan Yeri yang memegang mouse--dan menekan sisi kirinya--agak tergeser. Potongan yang dia kerjakan susah payah jadi berantakan.

Yeri berdecak lantas mematikan komputer dengan wajah kesal. Namun wajah kesalnya tak berlangsung lama. Setelah keluar dari ruang komputer Yeri langsung menyeret Haseul dan Yerin untuk menjemput squadnya yang lain untuk bersama-sama pergi ke acara meriah di lapangan parkir itu.




Stupid - JUNGRI [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang