05

1K 115 2
                                    




Pintu toko itu berupa kaca gelap. Dari jendela etalase, terlihat banyak lampu yang menyinari toko itu. Itu toko olah raga, dengan dinding luar bercat warna biru gelap.

"Ini toko baru?" Tanya Yeri. Dia merasa asing dengan toko itu.

"Udah lama sih. Masuk yuk!"

Mereka masuk ke dalam toko lalu berjalan menuju tempat sepatu.

"Nyari apa, ko?"

"Sepatu basket"

"Buat?"

"Main lah"

"Ya main dalam rangka apa, asal main ato lomba?"

"Cuma main-main biasa. Sepatu koko yang lama rusak"

"Ooo..."

Karena gak tertarik tentang sepatu, Yeri memilih untuk melihat-lihat sekeliling. Dia menatap deretan keyboard dan gitar di rak sisi kanan toko.

Yeri menarik ringan jaket Vernon.

"?"

"Gue ke sana ya? Mau liat-liat"

"Koko temenin"

"Y-Yaudah..." jawab Yeri agak gak enak. Dia masih gak terbiasa dengan sikap Vernon yang terlalu baik. Yeri merasa Vernon gak sekedar menganggap nya adik. Ada getaran yang agak aneh di matanya.

Yeri juga bingung, sejak kapan dia bisa membaca pemikiran seseorang lewat matanya seperti Yein?






Yeri dan Vernon berjalan beriringan ke rak berisikan keyboard.

Sejak kecil Yeri suka main musik, terutama keyboard. Tapi orang tuanya gak mau ngeles'kan Yeri. Jadi sampai sekarang Yeri cuma bisa menonton Yerin atau Jueun bermain piano saja.

Yeri menekan salah satu tuts keyboard yang berwarna hitam pekat. Tidak terdengar suara apapun. Karena emang keyboardnya gak dicolokan ke stop kontak.

"Lo suka keyboard?" tanya Vernon.

Yeri mengangguk 2 kali "Suka sih. Tapi gak bisa main"

"Kak Jessica bisa" Vernon membalas dengan cepat.

Jessica adalah kakak Vernon yang ke 4. Kebetulan jadwalnya sedang kosong jadi memutuskan untuk pulang sementara ke rumah orang tuanya.

"Di rumah koko ada keyboard?"

"Ada 1 di kamar Somi. Dan juga ada grand piano di ruang keluarga"

"Wusss piano... Gak heran sih, koko kan termasuk golongan kelas atas"

"Mau ke rumah koko? Nanti koko minta kak Jessica ngajarin lo"

"Eh? G-Gak usah ko. Gue gak terlalu minat di piano sih"

"Oh... Yaudah. Ke kasir yuk? Koko udah nemu sepatu yang mau dibeli"

Yeri menjawab dengan anggukan kepala lalu mengekor Vernon ke kasir. Terkadang Yeri merasa agak risih sebenernya kalo deket-deket sama Vernon. Walau dia bilang niatnya mau temenan sama Yeri, pengen kakak-adek'an sama Yeri, tetep aja Yeri ngerasa sikap Vernon berlebihan.

Kalo sama Yeri, Vernon tuh mendadak jadi halus banget orangnya. Kayak berhati malaikat.

Aslinya kalo bareng sama temen-temennya, wah... Cuma umpatan doang yang keluar dari mulutnya. Parah dah pokoknya.

Di ajak ke rumahnya? Kerumah Yein ato Yerin aja Yeri gak pernah!

Cowok jaman now kalo modus gitu amat ya emangnya? Berubah seakan punya 2 kepribadian di depan sang pujaan hati??

Stupid - JUNGRI [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang