VI

2.4K 250 51
                                    

Karena saya ga nentuin cast nya disini kalian ngebayanginnya siapa? Selain diri kalian sendiri?

HARRY POV

Aku terkejut ditempatku sendiri dan perlahan berjalan menuju lorong pintu masuk, perlahan aku mendekati salah satu pintu yang berdekatan dengan pintu masuk dan aku mendengar suara rintihan dibalik pintu kamar mandi ‘ada apa dengannya?’ aku bertanya pada diriku sendiri dalam hati.

Aku mendekatkan kupingku pada bahan peghalang didepanku dan menajamkan indra pendengaranku—apakah dia akan mati karena kehadiranku?. Aku terus bertanya dalam hati dan pensaran akan apa yang terjadi.

Aku terus berdiam diri hingga suara rintihan Light tak lagi terdengar, namun tak selang beberapa lama aku mendengar suara tangisan kecil dan pintu apartmentku diketuk dengan keras, aku yang panik tak langsung melihat siapa yang datang dan membuka pintunya begitu saja. “siapa yang menghubungi kalian?” kataku dengan sedikit nada marah.

“Sorry you must be Mr. Styles but your wife is calling us, she called 911 sir” mataku membulat dan aku tak bisa berkata apapun sebelum akhirnya tubuhku pindah dan mengizinkan mereka untuk masuk “dimana istri and sir?” aku menujuk pintu kamar mandi dan mereka langsung masuk begitu saja mendorong pintunya “sir istri anda tergeletak” tubuhku terperanjat ditempat dan mereka langsung menggotong tubuh Light dengan menggunakan sebuah tandu. “sir apakah anda akan ikut dengan kami?” salah satu petugas yang memeriksa Light bertanya dan aku tetap diam membisu ditempat “Sir!” aku tersadar dari lamunanku dan mengangguk mengikuti mereka dengan cepat.

Ketika berada didalam ambulance aku seperti merasa semua ini mimpi, semua orang bekerja dengan cepat menangani Light dengan pertolongan pertama, aku tetap diam membisu sambil melihat Light yang tergeletak tanpa energi, apakah dia sudah meninggal?. Sekali lagi aku bertanya dalam hati. “sir kami akan memindahkannya keruang gawat darurat” seseorang berteriak dan aku hanya mengangguk.

Light sudah dibawa kesalah satu ruangan dimana aku tidak diperbolehkan untuk masuk, dan ketika aku sudah mulai dilanda kebosanan namaku tiba-tiba saja dipanggil “Mr. Styles”

“ya saya”

“ikut saya, please” aku mengangguk lalu mengikutinya kesebuah ruangan yang kuyakini adalah ruangan dokter kepala. “apakah dia baik-baik saja” oh Harold kau harus mendapatkan pialamu—sekarang kau berakting peduli padanya, hebat Harold hebat!

“silahkan duduk Mr. Styles” aku dengan cepat duduk lalu dia membuka sebuah file yang tidak aku ketahui apa isinya. “Mrs. Styles mengalami heart attack, apakah kau tahu itu?” aku tersedak oleh air liurku sendiri dan aku terkejut bukan main dengan apa yang baru saja aku dengar. Aku menggeleng “Ok, ini efek samping dari Lyme disease dan juga anexity yang dia miliki, apakah kau tahu dia memiliki dua riwayat penyakit ini?” dan sekali lagi aku menggeleg.

Aku 100% yakin dia akan mengataiku suami tak tahu diri, tapi itulah kenyataanya. Aku memang tak tahu tentang dirinya sedikitpun—kecuali namanya, menikah dengannya saja tak penah aku bayangkan, apalagi untuk mengetahui segala tentang penyakitnya. “apakah itu buruk?” aku bertanya dengan bodoh. Jelas itu buruk Harold, anexity dan Lyme disease bisa membunuhnya secara perlahan, dan aku baru saja menjerumuskannya!

Setelah dokter yang menangani Light memberitahuku tentang kondisi Light dan riwayatnya, pun aku diperbolehkan keluar dengan selembar resep yang harus aku tebus, aku berjalan dengan gontai dan pandanganku bertemu dengan seseorang yang sedang menunduk memainkan jarinya, ia berada dikursi roda dengan ditemani dua orang yang tak aku kenali, ok mungkin salah satu dari mereka aku pernah melihatnya, tapi satu lagi aku tak pernah melihatnya sebelumnya.

“Oh Harry” namaku dipanggil oleh perempuan yang duduk disamping Light dan mereka bertiga langsung menoleh kearahku “mm aku akan menebus resepnya” aku mengangguk dan membiarkannya meraih selembar kertas ditanganku.

“Light aku akan kemobil, aku akan menunggu disana” pria yang juga duduk disamping Light pamit lalu meninggalkan aku dan Light berdua diruang tunggu.

“pulanglah Harry, terimakasih sudah membawaku kemari” kata Light terdengar sangat pelan dan juga rapuh, ok Harold kau harus mempertahankan hatimu, jangan mudah tertipu dan tersentuh oleh manusia pengerat!

“o..oke” aku tak tahu harus berkata apalagi, Light memintaku pulang dan temannya sudah berada disini, lantas untuk apa kehadiranku disini, membuang-buang waktu saja! Aku tak mengatakan apapun lagi pada Light dan pergi memanggil taxi didepan lobby.

Dan ketika aku hendak masuk kedalam taxi, aku melihat teman Light yang keluar dari sebuah sedan dan memandangiku dengan mata yang terbuka lebar, aku tak memperdulikannya dan menyuruh supir didepanku untuk menjalankan mobilnya.

Aku terbaring dikamarku berusaha memejamkan mataku—namun nihil aku tak bisa melakukannya, aku bangkit dari kasur lalu keluar dari kamar megahku menuju ruang tengah dimana aku mendengar suara seseorang yang masuk kedalam apartementku, aku berjalan kearah lorong dan melihat ketiga orang itu terdiam. “mmm Light kami akan pulang, kau baik-baik saja?” Light mengangguk lalu kedua temannya pergi begitu saja.

Light berjalan perlahan dan memegangi sekantung bag yang aku yakini adalah kelengkapan kesembuhannya “maafkan aku mereka tahu dimana kau tinggal, aku tak tahu harus membawa mereka kemana lagi mengingat apartementku yang dulu sudah aku tinggalkan” Light berkata dengan sedikit kesusahan yang aku tahu efek dari heart attack yang dia alami beberapa saat lalu, aku hanya diam dan berlenggang meninggalkannya.

Aku yang tak bisa tidur memilih untuk berjalan kedapur dan mengambil sebuah beer didalam kulkas, dan ketika aku membukanya didalam kulkas ini sudah penuh terisi oleh makanan dan beberapa bahan masakan, siapa yang membeli ini semua?. Dan aku teringat akan kehadiran Light disini.

Aku meraih beer kalengku lalu membawanya keruang tengah dan menyalakan televisi, aku duduk dengan pandangan tak menentu karena sekarang pikiranku tidak bisa untuk fokus, sesekali aku memandangi kamar Light yang berada disudut ruangan. Dan dalam hatiku aku ingin bertanya padanya, apakah semuanya baik-baik saja. Meski aku tak menyukainya bukan berarti aku tak peduli pada sesama manusia, apalagi Light tinggal denganku, jika dia meninggal diapartement ini aku pasti akan disalahkan.

LIGHT HART [HARBARA FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang