16

4.7K 605 40
                                    

(Namakamu) menyembunyikan senyum manisnya saat kembali mengingat di mana Iqbaal mencium bibirnya dengan begitu lama. Tanpa sadar pula, ia menggigit bibir bawahnya sebagai bukti dirinya telah kehilangan first kiss-nya. Pipinya memerah, jantungnya berdegup kencang, dan saat ia menghembuskan napasnya, itu pun bergetar.

Akhirnya, ia kembali ke rumah ternyamannya. Iqbaal Janurio.

(Namakamu) memegang kedua pipinya yang memerah, ia tidak ingin orang lain melihatnya yang sedang mengalami rasa berbunga-bunga di hatinya.

" Astaga! Teman gue udah gila, please.. jangan sekarang, lo belum lulus."

Sekejap mendengar suara itu, (Namakamu) terkejut hingga ia menjatuhkan tas yang tadi berada di pangkuannya.

Dio tertawa terbahak-bahak melihat (Namakamu) terkejut seperti itu. "Ngakak gue receh... anjir.. hahahah.... ," tawa Dio terpingkal-pingkal.

(Namakamu) memajukan bibirnya dengan imut, ia dengan wajah ala bebeknya mengambil kembali tasnya yang jatuh, lalu duduk kembali dengan wajahnya yang sedikit merasa malu juga.

"Diam lo! Najis gue punya sahabat kayak lo... sana!" usir (Namakamu) sembari mendorong jauh Dio dari hadapannya.

Dio kembali tertawa terpingkal-pingkal, (Namakamu) semakin memajukan bibirnya.

"ciee.. yang baru kehilangan keperawanan bibirnya..ciee, (Namakamu) udah gede.. udah bisa bikin anak... HAHAHAHA... ," goda Dio dengan tawanya.

(Namakamu) mendengar godaan Dio dengan cepat menjambak rambut Dio dan menendang bokong Dio. " DIO!" teriak (Namakamu) kesal.

**

Reza mengernyitkan dahinya saat melihat Iqbaal yang tidak seperti biasanya. Iqbaal hari ini terlihat seperti manusiawi. Manusiawi layaknya mahasiswa yang hendak mengejar gelarnya dengan nilai sempurna, penampilan Iqbaal bahkan seperti berubah drastis.

Rambutnya yang disisir ke belakang, bajunya yang sangat modis tapi rapi, dan mengenakan celana jeans yang tampak serasi dengan bajunya. Iqbaal tampak lebih segar dari biasanya, Ya! Reza tidak salah menduga lagi.

Iqbaal membasahi bibir bawahnya saat melihat (Namakamu) dari kejauhan, (Namakamu) terlihat tertawa dengan teman-teman narinya. Iqbaal menatap kemana (Namakamu) pergi, ia duduk di dinding pembatas dekat dengan pendopo tempat anak-anak seni akan latihan.

Iqbaal mengeluarkan ponselnya dari saku celananya, dan membuka aplikasi pesannya.

To : (Namakamu) <3

Jam berapa pulang ?

Iqbaal pun mengirimnya dengan cepat, ia memegang ponsel sembari melihat (Namakamu) dari kejauhan. Reza yang berada di belakang punggung Iqbaal bersedekap dada, ia seperti orang tengah mengintip orang mandi.

Terasa getaran dari ponselnya – Iqbaal membukanya dengan cepat.

From : (Namakamu) <3

Kayaknya pulang agak sore-an soalnya lagi latihan nari untuk acara lusa. Kenapa ?

Iqbaal mendecak kesal tanpa ia sadari, kembali ia membalas pesan (Namakamu).

To : (Namakamu) <3

G ada.

Iqbaal mengirimnya dengan raut wajahnya yang tidak puas-nya. Ia masih menatap (Namakamu) yang menatap ponselnya. Dan tanpa menunggu waktu yang lama, kembali ia merasakan pesan masuk.

From : (Namakamu) <3

Kenapa sih ?

Iqbaal membaca pesan dari (Namakamu) seketika juga membalasnya.

Mrs. Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang