4

5.1K 603 14
                                    

**

Akukan selalu menyayangi mu walau dirimu bersama dirinya,’ –Iqbaal Janurio.

**

(Namakamu) yang baru saja selesai membersihkan dirinya dari tumpahan somay itu pun terkejut. Bagaimana tidak ? Sherly yang sejak tadi ia cari tidak terlihat kini datang dengan somay beserta minuman dan meletakkannya tepat di hadapannya.  (Namakamu) mengernyitkan dahinya, ia bingung seketika.

Sherly bersedekap dada, “ itu untuk lo.” Seakan tahu jika (Namakamu) akan bertanya tentang kepemilikan makanan dan minuman di hadapannya ini. Sembari melipat sweater Iqbaal, (Namakamu) tersenyum menggoda ke arah Sherly. “Ciee.. yang perhatian sama gue. Kayaknya lo udah sayang banget, ya sama gue ? Gue juga sayang sama lo,” goda (Namakamu) dengan senyumnya yang memang benar-benar menggoda Sherly.

Sherly hanya menghembuskan napasnya dengan pelan lalu berjalan menuju tempat duduknya yang berada tepat di samping (Namakamu). “Cepat aja makan, gue juga mau ganti baju olahraga.” Sherly membuka tasnya untuk mengambil buku-buku catatannya dan mulai membukanya, ia terlihat tengah membacanya.

(Namakamu) tidak heran lagi jika Sherly akan membuka buku sembari menunggu (Namakamu). Sherly adalah murid terpintar di sekolahnya, tahun lalu ia sempat menjadi perwakilan sekolah dalam olimpiade matematika antar sekolah. “Ya udah, gue makan dulu. Tapi, lo udah makan ‘kan ?” tanya (Namakamu) dengan sendok yang mulai menyuapi ke mulutnya.

“Hem..”dehem Sherly singkat. (Namakamu) menganggukkan kepalanya pelan sambil menikmati makanannya.

Sherly tanpa sadar meremas sampul catatannya dengan kuat. Sangat kuat. Tatapannya fokus kepada catatanya.

**

Flashback

Sherly terlihat tengah berjalan menuju perpustakaan sekolahnya, ada beberapa buku yang hendak ia bawa sebagai acuannya pembelajarannya. Dengan semangat, Sherly berjalan menuju perpustakaan.

Sherly!”Terdengar suara panggilan dari arah belakang tubuhnya. Sherly yang tadi berjalan kini memberhentikan langkah kakinya tanpa menunggu lama, Sherly membalikkan tubuhnya ke-arah suara yang memanggil namanya.

Iqbaal ?” lirih Sherly tidak percaya.

Iqbaal terlihat berjalan menghampiri Sherly dengan sepiring somay dan minuman dingin di satu tangannya lagi, Sherly terdiam ketika Iqbaal menghampirinya.” Lo mau ke mana ?”tanya Iqbaal tatapanya yang sedikit tajam.

Sherly mengerjapkan kedua matanya dengan cepat, “A-hm, g-gue mau ke perpus. Ke-napa ?” jawab Sherly dengan tergagap. Iqbaal memberi somay dan minuman kepada Sherly, Sherly semakin heran.

Mrs. Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang