"mbak tolong bill" ucap sena pada seorang pelayan. Tak lama pelayan itu datang membawa bill dan sena segera membayar makanannya.

"ayo kita kesekolah lo" ucap sena yang sudah berdiri. Tangannya menarik tangan kekar araya. Dan bergegas menuju sekolah.

***

Araya memarkirkan mobilnya tepat disebuah rumah yang terletak disebuah perkomplekan. Rumah itu adalah tempat dimana seorang gadis yang ia amat cintai tinggal. Ellen.

Namun, langkahnya terhenti saat ia melihat gadis yang membuatnya datang kerumah itu tengah berjalan keluar mengantar seorang pria yang tak asing baginya. Nampaknya ellen belum menyadari keberadaan araya..

Nampak senyum yang terlihat dari wajah cantik ellen. Begitu juga pria dihadapannya. Ia sempat bersenda gurau lalu si pria bernama kuromiya itu mengacak manja rambut hitam ellen. Terbakar. Ya seperti itu rasa yang dialami araya saat ini. Berulang kali ia mencoba menenangkan dirinya.

Setelah pria itu pergi dengan motor ninja merahnya. Araya langsung menghampiri ellen yang belum beranjak masuk kedalam rumahnya.
"ehm" araya berdeham. Ellen menoleh kearah araya yang sedang memaksakan senyumnya.

"ko bisa ada disini" tanya ellen.

"ah iyah. cinta yang bawa aku kesini" ledek araya. Membuat ellen tersipu malu. sehingga pipinya memerah.

"tadi aku kesekolah sama sena. niatnya mau jemput kamu. tapi sayangnya kamu bahagia banget dijemput sama kuromiya." ucap araya dengan santai namun nyelekit.

"dan aku kesini karna aku kangen sekalian mau kasih ini" ucap araya mengulurkan dua bungkus coklat favorite ellen. Ellen langsung menerima coklat pemberian araya.

"hmm rasanya aku telat dateng. kamu pasti mau istirahat kan. Soalnya dari tadi udah terima tamu terus. yaudah kalo gitu aku pulang aja deh yang penting udah ketemu kamu. aku pulang kamu langsung tidur ya ga usah chat aku. biar aku kangen sama kamu. " ucap araya lagi dengan lembut namun berhasil membuat ellen tercekat. Araya berusaha senyum dan mengelus pipi ellen dengan lembut. 

"araya"

"emm?"

"hp aku mati seharian ga bisa cas" ucap ellen. Araya menaikkan alisnya. lalu tersenyum lagi.

"mmm gitu. iya gapapa. tapi ga masalah kan? toh kamu ada yang jemput. tapi ko bisa ya?" tanya araya.

"i..iya soalnya tadi pagi aku juga minta anter sama ka kuromiya. aku bilang kemarin malam. karna tau kamu mau pergi. ayah juga gak bisa anter. kebetulan kak kuromiya telpon aku" ucap ellen. Araya cukup dibuat sesak kembali sama ellen. Ia baru mengetahui apa yang baru saja ia dengar. Padahal ellen bisa memesan ojek online atau naik taksi. Atau apasajalh asal jangan bersama laki laki itu. Emosinya siap meluap tapi ia berusaha keras untuk menahannya. Dikepal tangan kekarnya kuat kuat. Lalu menarik nafas dalam.

"maaf" pekik ellen.

"hmmm yaudahlah gapapa. mungkin aku belum cukup penting buat kamu kabarin. Padahal sebelum hp kamu mati kamu bisa kabarin aku kalo mau diantar dia. hahaha dianter jemput sama cowo dan gak bilang. aku gapapa ko. lanjutin aja kaya gitu" ucap araya tak lupa memberikan tawa renyah disela kalimat kalimatnya. Ellen semakin terpojok merasa bersalah.

"tap..."

"oke deh kalo gitu aku pulang dulu ya" ucap araya memotong ucapan ellen.

"tunggu" ellen menahan tangan araya. Namun, araya menepisnya perlahan. Dan langsung masuk mobil. Dengan sigap ellen mengikutinya masuk mobil.

"ngapain kamu? aku mau pulang" ucap araya.

"masih jam setengah delapan. bohong kalo kamu pulang apalagi pake baju rapi kaya gini". araya menggeleng kepala. Dan langsung menstarter mobilnya lalu melajukan menuju taman yang tak jauh dari luar komplek.

Araya 1 [END]Where stories live. Discover now