Part 16 - Pahlawan Hati

2K 149 7
                                    

Sepulang sekolah, Tim Delta sengaja mengunjungi markas meski sedang tidak ada misi. Sesekali mereka memang main ke sana hanya sekedar bermain sejenak sampai menjelang malam barulah pulang.

"Lho Liam?"

Liam menoleh saat namanya dipanggil oleh Ica.

"Hai Ca!" Sapa Liam, "kalian sedang main ke sini?" Tanya Liam melihat Ica bersama timnya baru saja masuk ke dalam markas.

"Iya lagi iseng aja." Jawab Ica, "kamu lagi ada apa ke sini? Sendirian?"

"Ada perlu dengan big boss, aku ngga sendiri kok, bareng adik aku yang juga suka bantu tim Bravo."

"Adikmu tau kalau kamu agen rahasia?"

Liam mengangguk menjawab pertanyaan Ken, "aku masuk ke agensi ini agar dia tidak terlibat di lapangan, jadi hanya membantu hal yang tidak membahayakannya."

"Lalu di mana dia?" Tanya Windy.

"Tadi sedang bersama Emma dan Carter, mungkin sebentar lagi muncul."

Liam mengajak tim Delta masuk ke ruang rapat untuk mengobrol lebih banyak.

Di tengah obrolan, Emma dan Carter datang bersama seorang anak perempuan yang diperkirakan merupakan adik Liam.

"Nah tim Delta," Liam berdiri dari kursinya kemudian berjalan mendekati anak perempuan itu dan merangkulnya, "perkenalkan ini Jessalyn, kalian bisa memanggilnya Jessy, dia adikku satu-satunya."

"Cantik." Puji Ica membuat Jessy tersenyum manis.

Jessy mulai berkenalan dengan seluruh tim Delta, lalu mereka kembali mengobrol ditambah Emma dan Carter.

"Sepertinya sudah lama kami tidak bertemu Landon dan Lindsay." Ico mengurut dagunya dan berpikir.

"Oh iya benar, belakangan mereka jarang terlihat." Imbuh Daffi.

"Mereka memang sedang tidak di sini, saat ini kedua kakak adik itu sedang di London, ada banyak hal pribadi yang harus mereka urus."

"Lalu tim Alpha yang lain?" Tanya Jeff.

"Andrew seperti kalian, fokus pada sekolahnya jika tidak sedang ada misi, sedangkan Edward asik berkencan dengan Venus. Seperti yang kalian ketahui."

Semuanya tertawa mendengar ucapan terakhir Carter.

"Mereka selalu akur?" Tanya Windy.

Carter kembali terkekeh pelan, "tidak seakur yang kalian pikir, terkadang mereka sedikit berdebat."

"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Daffa.

"Carter bisa tahu karena Ed dan Venus sering bertengkar di sini kalau kalian ingin tahu, berhubung kami yang paling sering berada di markas maka kami menyaksikan sedikit drama percintaan mereka." Jelas Emma.

Semua tertawa.

"Jessy usianya berapa?"

"Jessy seusia kalian Ca." Jawab Liam mewakili Jessy menjawab pertanyaan Ica.

"Sungguh?" Ica sedikit terkejut, "dan sekarang masih sekolah?"

Jessy mengangguk, "but, home schooling. Liam yang memintaku untuk berada di rumah saja jika ingin sekolah, dia tidak tahu kalau aku sangat bosan." Keluh Jessy memanyunkan bibirnya.

"Itu mengapa aku mengajakmu ke sini Jessy, agar kamu memiliki teman-teman baru." Liam mengusap lembut rambut panjang Jessy membuat Jessy kembali tersenyum.

"Thank you brother." Ucap Jessy.

"Anytime sweety." Sahut Liam dengan senyuman.

Menjelang malam, tim Delta berpamitan pulang karena besok mereka masih harus sekolah.

My Dearest Enemy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang