2⃣0⃣ : Getting Drunk

1.3K 86 12
                                    

"Alba berlari dengan seribu harapan, ia tahu bahwa satu per satu harapannya akan gugur sia-sia. Namun ia tetap yakin, pasti akan ada satu yang berhasil melampaui tujuan. Dan itu adalah senyumannya. Senyum yang menyempurnakan harapan."

BTW ADA BONUS GIF BUAT KALIAN DARI WAFA DAN RAV YANG LAGI BERANTEM. TADDDAAA :

 TADDDAAA :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✖➗

Alba bisa sedikit lega siang hari ini karena urusan yang satu ini Bu Fera tidak ikut campur. Alba lebih merasa takut dengan Bu Fera daripada guru-guru BK di sekolah ini.

Di sinilah Alba menghela napas malas, ia membuka selot pintu ruang BK dan akan membuang-buang waktu nantinya.

Alba mendecih kasar saat melihat figur Candy yang sedang menyamar menjadi anak kucing malang yang teraniaya duduk di depan Bu Indah, guru BK kami. Badan aja semok, tapi nyali kaya bocah. Ditampar aja sampe diaduin ke BK apalagi kalo gue smack down bisa-bisa gue diaduin ke komnas HAM  kali. Alba membatin, terus saja menghardik Candy sambil memelototinya.

"Ayo duduk, Nak Alba!" Bukan terdengar seperti santun, tapi perkataan Bu Indah mengandung emosi.

Alba tak merasa takut sekalipun, guru BK yang satu ini tidak segarang penampilannya. Ia terlalu medok dan mudah dicemooh. Maafkan sikap kurang ajar Alba yang satu ini, mohon tidak ditiru.

"Opo sih sing koe pada—eh maaf," tuhkan benar kata Alba Bu Indah medok. "Apa sih yang kalian ributkan?"

Candy hampir tertawa melihat tingkah konyol Bu Indah dengan kemedokannya, tapi tidak jadi. "Ibu lihat ini?" ungkapnya sambil menunjukkan kedua pipi gembulnya.

Alba hanya memijat pelipisnya, ia memiringkan kepalanya yang mulai terasa pusing. Ia bersandar penuh rasa malas.

"Merah?"

"Iya Bu, emang merah! Maksud saya ini semua ulah orang di sebelah saya!" Candy menunjuk Alba secara tidak langsung.

Bu Indah melepas kacamatanya sambil mengerjap.

Alba sungguh tak terima. "Manja banget ya lo jadi cewek, baru ditampar segitu aja udah ngadu!" Keadaan menjadi getir, perang akan segera meletus. Perang adu mulut sepertinya.

"Ya lo mikir aja nggak salah apa-apa ditampar dua kali sampe merah lagi. Gue si cuma menegakkan keadilan HAM ya!" hardik Candy tak mau mengalah. Mereka sampai lupa kalau mereka adu mulut dihadapan Bu Indah. Sampai detik ini Bu Indah belum ambil tindakan.

"Nggak salah apa-apa kata lo?!" Alba menggertak penuh amarah. Ia hendak melayangkan tamparan ketiga ke mulut kurang ajar Candy, namun Bu Indah menahannya.

"Ini salah lo lah! Siapa suruh main api di belakang?!" hujat Candy.

"Heh lo tuh nggak tau apa-apa! Lo malah bikin ancur semuanya, ngerti?!" sahut Alba ketus.

Wafa and The Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang