1⃣9⃣ : Breaking Up

1.3K 88 14
                                    

"Ini pembelajaran buat lo, kalo lo mau dua tambatan hati sekaligus, lo harus siap-siap kehilangan dua-duanya. Karena pada dasarnya nggak ada yang sudi diduain!"

✖➗

Candy sengaja mengikuti nalurinya untuk sampai ke tempat ini. Dia menjadi mata-mata.

Sejak pulang sekolah ia membuntuti kemana Alba pergi dan ke sini rupanya. Candy tak habis pikir betapa kegatelannya Alba terhadap Wafa.

Samar-samar ia menguping pembicaraan Alba dan Wafa di ambang pintu, ia sedang bersembunyi di pagar depan rumah Wafa. Menjadi suatu keberuntungan baginya karena gerbang itu tidak dikunci dan pos satpam sedang kosong. Candy berderap menuju beranda ketika Alba dan Wafa sudah masuk. Kira-kira ngapain ya mereka? Itulah keheranan Candy yang mencuat saat ini. Semoga saja prasangkanya keliru.

Candy menatap kosong pintu rumah Wafa, dia meringis karena tidak bisa melakukan apa-apa. Bagaimana caranya ia bisa tahu apa yang sedang mereka lakukan? Tak ada celah untuk mengintip. Candy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan mulai berpikir apa yang mesti ia perbuat. Akhirnya ia mengecek ponselnya yang baru saja bergetar, ada beberapa notifikasi.

Dari deretan pesan di salah satu akun media sosialnya, ia membuka notifikasi di grup angkatannya. Ada kabar baru sepertinya.

Grup Angkatan : XI IPA/IPS BINA BANGSA

Jerry : Guys ada info mendadak nih!!!

Reno : Pertandingan basket Bina Bangsa vs Kartika School ditunda yah! Jadi minggu depan, so jangan lupa nonton!

Candy mengulum senyumnya dalam-dalam.

Candy : Anda telah mengirim sticker.

Jemarinya berpindah gesit hendak mencari kontak seseorang dan mengirimnya pesan.

Anonim : Mau lihat adegan perselingkuhan? Datang ke Perumahan Indah Kusuma Blok GG No. 99A.

Sent to Rav.

Dengan menyamar sebagai anonim, Candy meneror Rav dengan pesannya. Tak perlu diragukan lagi, itu alamat rumahnya sendiri. Jadi pasti Rav akan segera tiba. Candy sudah bersiap siaga di balik semak rumput tetangga, antisipasi kedatangan Rav.

Tak butuh waktu lama untuk segala hasrat Candy. Rav pun tiba dengan beringasnya, ia bahkan sampai lupa untuk memarkirkan motor ninjanya. Candy keluar dari persembunyiannya lalu tersenyum puas. Musuhnya akan tertangkap basah karena selingkuh, sebentar lagi. Dan Candy tidak sabar bagaimana reaksi Alba saat diusir pacar sendiri. Bukan, lebih tepatnya mantan. Candy sangat yakin setelah ini Rav akan memutuskan Alba.

Belum terdengar apapun dari dalam meski pintu rumah Wafa menganga cukup lebar, belum ada yang diusir juga. Candy berusaha meneguhkan tebakannya, figur Alba yang didepak keluar menjadi halusinasi harapannya.

Candy menggigiti bibir bawahnya untuk menunggu saat-saat yang menegangkan ini.

"We're breaking up, bitch! Did you hear me?"

Sebuah aksi adu mulut mulai terdengar, Candy menajamkan pendengarannya.

"Rav, Rav gue bisa jelasin semuanya!" Alba memohon sambil menarik-narik lengan Rav.

Ratu sekolah mengemis agar Raja sekolah tidak megusirnya dari singgasana, ummm-Frasa itu langsung mencuat di benak Candy. Alba pantas mendapatkannya.

Rav membanting pintu dengan kasar. Sedangkan Alba meratapi itu semua dengan air mata bombainya. Candy bisa tersenyum puas kali ini. Tidak apa ia tidak makan cemilan sore ini, melihat Alba sengsara saja ia sudah merasa kenyang.

Wafa and The Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang