"Ya."

Hanya jawaban itu yang bisa dia jawab untuk pertanyaan sang kakak. Hatinya bahkan makin sakit saat Chanyeol datang menghampiri Sena yang tengah menyajikan hidangan masakan diatas meja.

Sakit hatinya yang belum sepenuhnya makin hilang itu, makin sakit lagi disaat ia melihat Sena dengan manjanya bermesraan dengan Chanyeol didepan matanya sendiri.

Siapa yang tidak akan sakit hati jika berada di posisi Sera? Bahkan bagaimanapun juga Chanyeol adalah orang yang pernah ia jadikan sebagai tujuan hidupnya. Terlalu banyak kenangan yang mereka buat setelah enam tahun bersama.

Dan bagaimanapun juga, Chanyeol adalah pria yang pernah Sera cintai di masa lalunya.

___

Aku tidak tau mengapa aku merasakan ini. Rasa yang sudah sepantasnya hilang setelah kau resmi menjadi milik orang lain.

Aku ingin memilikimu tapi aku tau bahwa aku tidak bisa.

Aku ingin mengulang masa lalu kita tapi aku tau aku tidak bisa.

Aku ingin kau yang akan bersanding denganku suatu saat nanti diatas altar, tapi aku tau aku tidak bisa.

Tidak bisa dan tidak akan pernah bisa mungkin.

Kata kuncinya adalah kata 'tidak bisa'

Terlalu banyak kata tidak bisa yang menjadi penghalang antara kau dan aku.

Kata antara 'kau' dan 'aku' yang akhirnya menciptakan kata 'dia'

Kau bagaikan badai yang tidak ingin semua orang tunggu kedatangannya. Badai yang bisa menghancurkan semuanya termasuk hatiku kapanpun yang kau mau.

Bisakah aku memilikimu lagi? Tidak.

Bisakah aku mencintaimu lagi? Tidak.

Jawabannya tidak dan akan selalu tidak. Untuk itu, tolong berhenti karena ini tidak akan memiliki akhir yang bahagia untuk kau dan aku nantinya.

____

Chanyeol sedang duduk di sofa sambio menonton televisi di ruang tengah. Dan tiba tiba Sena datang menghampirinya.

"Sayang?" panggil Sena.

'Bisakah panggilan itu dihilangkan?' batin Chanyeol berkata.

"Ada apa?" jawab Chanyeol.

Sena memilih duduk di samping Chanyeol dan menyandarkan kepalanya di dada bidang Chanyeol.

Kedua tangannya dia gunakan untuk memainkan tangan kanan Chanyeol yang berada di paha Chanyeol sendiri.

"Aku ingin membicarakan sesuatu." kata Sena.

Sena mulai megucapkannya dengan suara yang serius. Membuat jantung Chanyeol berdetak kencang entah karena apa.

"Apa itu?" tanya Chanyeol.

"Kau tau bahwa malam pertama kita gagal kan? Kita beluk pernag melakukan itu jadi, tidakkah kau ingin mempunyai seorang anak?"

Pertanyaan yang Sena lontarkan sukses membuat Chanyeol tersedak air liurnya sendiri. Tangannya yang masih dimainkan Sena dia tarik secara otomatis dengan kasar.

Sial, dia bahkan tidak pernah menginginkan seorang anak dari wanita yang tidak dia cintai sama sekali.

Apa perlu ditegaskan bahwa Chanyeol hanya akan mencintai satu wanita bahkan sampai ia mati nanti?

Dan persetan dengan anak jika yang ada didalam pikiran Chanyeol hanya Sera, Sera dan akan selalu Sera.

Jadi untuk apa kau membuat anak dengan orang yang tidak kau cintai jika ujung ujungnya hanya akan berbuah sebuah kesakittan?

Messkipun Chanyeol kejam, dia tidak sampai hati untuk melukai anak kecil apalagi darah dagingnya sendiri.

"Aku sibuk. Kita bahas lain waktu."

Setelah mengatakan itu, Chanyeol pergi meninggalkan Sena dengan wajah sedihnya. Jawaban yang Chanyeol berikan bahwa dengan intonasi yang dingin dan kelewat datar mampu membuat hati Sena sakit.

"Apa kau tidak mau anak dariku Chanyeol?" lirih Sena lemah.

Dan ternyata semua kejadian itu tidak luput dari perhatian Sera. Sera merasa marah sekaligus kasihan dengan perlakuan Chanyeol kepada kakaknya.

Dengan langkah yang tergesa gesa, Sera berjalan menunju ruang kerja Chanyeol.

Brak.

Tanpa perlu mengetuk pintupun dengan kasar ia membuka pintu kerja Chanyeol dan ia melihat Chanyeol yang tengah berdiri membelakanginya sambil menatap jalanan kota Seoul dari kaca pembatas.

Merasa bahwa ada yang memasuki ruang kerjanya Chanyeol membalikkan badannya dan melihat Sera yang berada di ambang pintu.

"Park Chanyeol."

Bahkan dengan lancang Sera memanggil Chanyeol dengan sebutan lengkap pria itu, tanpa merasa malu karena Chanyeol jelas lebih tua empat tahun darinya.

"Ada apa? Kau merindukanku?" tanya Chanyeol sambil menyeringai.

Oh lihatlah, dengan santainya ia menatap Sera yang sedang melihatnya dengan tatapan penuh amarah. Bahkan ia menatap Sera dengan tatapan cintainya disaat Sera berjalan menghampirinya dengan tangan terkepal.

"Apa yang kau lakukan pada kakakku?" tanya Sera to the point.

"Memangnya apa yang kulakukan?"

Bukannya menjawab, Chanyeol justru balik bertanya kepada Sera.

"Jangan memjawab pertanyaan dengan pertanyaan juga! Sekarang apa tanya, kenapa kau membuat kakakku sedih?"

Chanyeol dengan santai memasukkan kedua tangannya di kantong celananya dan menatap Sera remeh.

"Jadi kau melihatnya?" tanya Chanyeol lagi.

"Itu tidak penting." ketus Sera

"Bukankah kau seharusnya senang karena aku menolaknya? Aku masih mencintaimu dan aku hanya ingin membuatmu menjadi orang pertama yang merasakan bagaimana hangatnya aku ketika berada didalammu."

Jawaban frontal Chanyeol membuat.pipi Sera bersemu merah. Telinganya panas mendengar Chanyeol berkata seperti itu. Bisakah ia lebih sopan sedikit?

"Ingat Park! Kau itu sudah menikah dan--"

"Dan aku tidak peduli. Aku hanya ingin melakukannya dengan orang yang aku cintai. Dan itu hanya kau."

Perkataan Sera perputus saat Chanyeol sekarang mengait pinggangnya dengan erat. Sera bahkan terkejut dengan gerakan Chanyeol yang sangat cepat ini.

"Lepas Chan. Aku tidak mau tahu. Kau harus memenuhi kewajibanmu sebagai seorang suami kepada kakakku. Chanyeol aku bilang lepas."

Chanyeol malah menyeringai dan menjilati pipi Sera dengan gerakan pelan yang membuat Sera merasa geli. Bahkan ia tidak peduli apakah Sera akan memanggilnya dengan sebutan oppa ataupun langsung dengan namanya.

"Begitukah?"

"Iya. Kau harus tuan Park!"

"Baiklak nyonya Park. Tapi aku akan melakukannya dengan satu syarat yang harus kau penuhi."

Bagai menanti nilai raport yang akan keluar, jantung Sera berdetak tak semestinya takut takut jika Chanyeol memberikan syarat yang tidak masuk akal.

"A-apa i-itu?"

Mendengar jawaban Sera yang tergagap membuat Chanyeol menyeringai bak iblis yang berkedok malaikat. Dengan masih mengait pinggang Sera, Chanyeol berbisik sensual.

"Dengar sayang, aku mau melakukannya dengan syarat..."

Chanyeol menghentikan sejenak ucapannya dan melanjutkannya lagi setelah mencium bibir Sera kilat.

"Setiap aku melakukannya dengan Sena, sebanyak itu juga aku melakukannya denganmu dihari yang sama!"















TO BE CONTINUED

Jangan lupa vote comment guys!!
바이 👋



#2018 - 02 - 15

Forbidden Love [END]Where stories live. Discover now