Forbidden Love [END]

Prolog

FLASHBACK

Six years ago...

SERA POV

"Aku ingin putus oppa!" 

Aku berteriak begitu kencang kepada kekasihku, ah tidak! Lebih tepatnya mantan kekasihku karena aku baru saja memutuskannya beberapa detik yang lalu.

"Apa yang kau katakan Sera?"

"Apa kau tidak dengar? Aku ingin kita putus oppa! Kita akhiri semua hubungan kita ini."

Sekali lagi, aku berteriak pada mantan kekasihku yang sangat aku cintai.

"Jangan bercanda! Kita sudah menjalin hubungan ini dari awal  kau sekolah SHS! Apakah 6 tahun menjalin hubungan tidak cukup untukmu percaya padaku??"

Dia, Chanyeol.

Berteriak balik untuk membentakku. Aku mungkin sedikit takut akan tatapannya yang tajam, ditambah lagi ini adalah kali pertama dia bersikap sekasar ini padaku.

Tidak dapat dipungkiri bahwa aku sedikit bergetar untuk melawannya saat ini. Dan jangan lupakan statusnya yang seorang pemimpin klan Yakuza, membuat dia terbiasa melihat korban yang hanya bisa menunduk seakaan takut untuk dicabut nyawanya.

"Tapi hubungan ini tidak bisa dilanjutkan lagi oppa! Kau harus menikah dengan kakakku dan--"

"PERSETAN DENGAN SURAT WASIAT ITU!"

Lagi dan lagi, dia berteriak. Bahkan dia mengcengkram tanganku hingga rasanya tulangku akan patah jika dia tidak melepaskannya.

"Aku hanya akan menikah denganmu Byun Sera! Tidak ada kata putus, tidak ada surat wasiat dan tidak akan penolakan!"

Dengan keberanian yang tinggal setengah, aku akhirnya menatap iris matanya dengan tajam.

"AKU TIDAK MAU TAHU! AKU TETAP INGIN PUTUS DENGAN ATAU TANPA PERSETUJUANMU PARK CHANYEOL!!"

Setelah berteriak seperti itu, aku mendorong dadanya hingga dia kehilangan keseimbangannya. Kesempatan itu aku gunakan untuk berlari sejauh jauhnya dari Chanyeol. Karna mulai sekarang, hidupku akan berubah. Tidak ada lagi Chanyeol dan tidak ada lagi kata cinta yang akan keluar dari bibir manisnya.

Dan sejak saat itu, Chanyeol yang ku kenal dulu, bukanlah Chanyeol yang sekarang. Dia bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya. Dan semenjak dia resmi menjadi kakak iparku pun, hidupku seolah tidak pernah ada dalam kata tenang.