Chapter 8

71 15 2
                                        

Author pov
At Jakarta

"Perlu tumpangan?" Tawar pria itu.

"Gak usah, gue lagi nungguin Bang Dewa jemput." Jawab Luzy.

"Tadi jam istirahat Bang Dewa ngechat gue, katanya dia gak bisa jemput lo, dia sibuk tugas kuliahnya. Jadi, dia nyuruh gue buat jemput lo." Gion memberitahukan isi chatnya kepada Luzy untuk membuatnya percaya.

"Kok Bang Dewa gak langsung chat gue sih?" Luzy bingung dengan abangnya itu, kenapa dia tidak langsung memberitahu padanya(?)

"Dia bilang gak sempet kalo ngechat lo dulu, pasti lo bakalan ngebombardir pertanyaan yang justru bikin waktunya jadi kebuang cuma buat ngabarin ke lo. Udah ayo! Kita kan harus les hari ini."

"Iya, lo kok jadi bawel gini sih?" Luzy langsung naik ke motor besar milik Gion itu.

******

Di sebuah toko buku terdapat seorang siswi yang sedang mencari-cari sebuah novel untuknya. Siswi itu adalah Vina. Dia terus menelusuri rak-rak novel dengan jalan menyamping, hingga tanpa sadar ia menabrak seorang pria yang berada di sampingnya.

"Maaf, saya tidak sengaja!" Vina langsung meminta maaf dan menunduk.

"Lo! Lo Vina kan?" Tanya pria itu.

"Ha? Lo?!" Vina terkejut dengan pria yang berada di depannya ini.

'Jadi, gue nabrak my prince. Ah! Gimana ini? Gue gugup banget.' Gumam Vina di dalam hatinya.

"Hai, gue Dyon Syahputra. Lo, Vina kelas X A kan?" Dyon mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Vina.

"Iya." Vina membalas uluran tanga Dyon.

"Lo suka novel?" Tanya Dyon yang masih berdiri di hadapan Vina.

"Iya, gue suka novel. Lo juga suka novel?"

"Enggak, gue kesini mau nyari novel buat tugas bu Widya dan gak sengaja liat lo. Jadi, gue coba buat nyamperin lo disini."

"Nyamperin gue? Ada apa?"

"Gak ada apa-apa sih, tapi lagi mau aja."

"Berarti kalo lagi gak mau lo gak akan nyamperin gue?" Tanya Vina dengan polosnya yang justru membuat Dyon tertawa.

"Lo kok malah ketawa sih?" Vina jengkel dengan Dyon yang tidak menjawab pertanyaannya, tapi malah tertawa.

"Pertanyaan lo itu bikin gue ngakak."

"Apanya yang ngakak sih? Dasar cakep-cakep aneh!" Vina lanjut mencari novel dan tidak memperdulikan detak jantungnya yang terus berdetak hebat.

'Duh, jantung gue gak bisa diajak kompromi banget sih!' Gumamnya.

"Vina! Gue udah dapet novelnya. Lo gimana?"

"Gue juga udah dapet."

"Pulang bareng yuk?"

'Demi apa dia ngajak pulang bareng? OMG!! Ini cuma mimpi oke! Tapi kenapa rasanya bukan mimpi? Ahkkk! Gue mau teriak!'

"Nona, ayo kita pulang. Ini sudah jam dua, sedangkan Nona harus les satu jam lagi." Ucap sopir Vina yang sudah menunggunya sedaritadi dan sukses membuat Vina jengkel.

"Oh, jadi lo udah sama sopir ya? Ya udah besok-besok aja gue ngajak pulang barengnya. Gue pamit, permisi." Dyon langsung meninggalkan Vina dengan sopirnya dan menuju ke kasir.

PYTD [REVISI]Where stories live. Discover now