Pict (Gion adnanta)
Author pov
At Jakarta
"Lo? Lo ngapain disini?" Tanya Luzy.
"Lo sendiri ngapain?" Tanya pria itu.
"Gue nanya sama lo, tapi malah nanya balik!" Omel Luzy.
"Hehe, maaf udah ngagetin lo. Abisnya, lo berdiri di sini sambil liatin tuh orang yang lagi dihukum." Ucap Gion, yup! Pria itu adalah Gion, sahabat kecil Luzy.
"Lo lupa? Gue kan...." Ucapan Luzy terpotong oleh pergerakan Gion yang berjalan meninggalkan Luzy.
"Woy! Gue tuh belum selesai ngomong, lo malah ninggalin gue!"
"Udah lah, ngomongnya nanti aja. Gue mau ngambil buku tugas pelajaran Bu Anjani yang dikumpulin kemarin. Lo sendiri mau ngapain?"
"Gue mau ngambil buku agenda Bu Widya."
"Oh~"
Luzy dan Gion jalan bersama menuju ruang guru. Luzy terus menatap pria yang sedang dihukum tadi dan hingga pandangan mereka saling tertuju.
Luzy mencoba untuk mengalihkan pandangannya agar tidak lagi kontak mata dengan pria itu, walaupun seperti itu, dia tidak bisa menyembunyikan senyumannya.
Hingga Gion menyadari perubahan pada Luzy, akhirnya dia menarik tangan mungil sahabatnya itu agar segera masuk ke ruang guru. Mereka berpisah untuk mengambil barang yang dipinta oleh guru mereka masing-masing.
"Aduh, lokernya Bu Widya tinggi banget!" Keluh Luzy.
"Kenapa Zy?" Tanya Gion. Di ruang guru itu hanya ada Luzy dan Gion, semua guru sudah melaksanakan aktifitas mengajarnya di kelas masing-masing.
"Ini loh, lokernya Bu Widya tinggi banget, gue gak nyampe buat ngambil buku agendanya."
"Sini deh, gue ambilin, yang mana agendanya?"
"Yang paling tebal itu!"
Gion segera mengambil buku besar yang dimaksud oleh Luzy dan memberikannya.
"Nih! Makannya kalo sarapan sama mau tidur itu minum susu biar tinggi." Sindir Gion.
"Kalo dari awal gak mau nolongin juga gak apa-apa, dari pada harus disindir kayak gitu. Terima kasih udah diambilin. Gue balik ke kelas duluan ya, bye!"
Luzy segera keluar dari ruang guru dan menuju kelasnya. Namun, pergerakannya berhenti saat sudah berada di luar ruang guru. Tangan mungilnya ditahan oleh sebuah tangan kekar yang sudah pasti bisa ditebak adalah tangan seorang pria.
Dia memutar tubuhnya agar dapat melihat siapa yang menahannya dan ternyata itu adalah tangan pria yang dihukum itu.
"Hai!" Sapa pria itu.
"H..hai!" Luzy bingung, kenapa ia bisa segugup ini(?)
"Lo Luzyana Dewita, ketua kelas X A, benar kan?" Tanya pria itu.
"Iya benar, lo kok tau gue?"
"Banyak yang kenal lo kok. Kenalin, gue Zydan Fadlian." Ucap Zydan dengan mengulurkan tangannya. Namun, belum sempat membalas uluran tangan Zydan, Luzy sudah dipanggil oleh Gion yang tepat berada di belakangnya.
"Gion, lo ngapain di belakang gue?"
"Udah balik sana ke kelas, lo pasti udah ditungguin Bu Widya!" Ucap Gion yang langsung melenggang pergi meninggalkan Luzy dan Zydan.
YOU ARE READING
PYTD [REVISI]
RomanceWanita mana yang akan menerima perjodohan gila yang dicetuskan oleh orang tua mereka dengan pria yang tidak dicintai(?) Tapi, jika pria itu adalah seorang pengusaha muda di bidang kuliner dan memiliki cabang dimana-mana, ditambah lagi memiliki para...
![PYTD [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/136648304-64-k758201.jpg)